BIOGRAFI
PENULIS
Robert
Toru Kiyosaki (lahir 8 April 1947; umur 69 tahun) adalah seorang investor,
usahawan, penulis dan motivator. Kiyosaki menjadi terkenal karena buku yang
ditulisnya berjudul Rich Dad, Poor Dad. Buku ini merupakan bagian dari seri buku-buku
dan material lain tentang motivasi. Ia telah menulis 15 buku yang secara
akumulatif telah terjual lebih dari 26 juta buah.
Meski
ia memulai penerbitan bukunya dengan menerbitkan sendiri, buku-bukunya kemudian
diterbitkan oleh Warner Books, sebuah divisi dari Hachette Book Group USA,
penerbit buku yang cukup terkenal di Amerika Serikat. Pada saat ini, buku-buku
barunya diterbitkan oleh perusahaan penerbitan miliknya yaitu "the Rich
Dad Press imprint". Tiga dari bukunya yaitu Rich Dad Poor Dad, Rich Dad's
CASHFLOW Quadrant, dan Rich Dad's Guide to Investing, telah menjadi 10 buku
terlaris secara berkesinambungan di The Wall Street Journal, USA Today serta
New York Times. Buku Rich Kid Smart Kid yang diterbitkan pada 2001, diterbitkan
dengan maksud membantu orangtua merancangkan keuangan bagi anaknya. Dia telah
membuat tiga macam papan permainan "Cashflow" berikut perangkat
lunaknya, baik bagi anak-anak maupun dewasa. Ia juga memiliki kaset dan
piringan magnetik kompak bagi seri "Rich Dad"-nya. Selain itu ia juga
menerbitkan buletin bulanan
Kehidupan Pribadi
Sebuah
generasi keempat Jepang-Amerika, Robert Kiyosaki dilahirkan dan dibesarkan di
Hawai. Dia adalah putra dari almarhum pendidik Ralph H. Kiyosaki (1919-1991).
Setelah lulus dari Hilo High School, ia memasuki US Merchant Marine Academy di
New York, lulus pada tahun 1969 sebagai perwira dek. Dia kemudian bertugas di
Korps Marinir sebagai pilot helikopter tempur selama Perang vietnam, di mana ia
dianugerahi Medali Angkatan Udara.
Kiyosaki
keluar dari Korps Marinir pada tahun 1974 dan mendapat pekerjaan menjual mesin
fotokopi untuk Xerox Corporation. Pada tahun 1977, Kiyosaki memulai sebuah
perusahaan yang memperkenalkan dompet "surfer" berbahan nilon dan
Velcro untuk pertama kalinya kepada pasar. Perusahaan ini cukup berhasil pada
awalnya tapi akhirnya bangkrut. Pada awal 1980-an, Kiyosaki memulai bisnis
T-shirt berlisensi untuk Heavy metal band rock. Sekitar 1996-1997 ia
meluncurkan CASHFLOW Technologies, Inc yang mengoperasikan dan memiliki merk dagang
Rich Dad (dan Cashflow) brand.
Keluarga
Ia
menikah dengan Kim Kiyosaki. Memiliki seorang saudara kandung perempuan, Emi
Kiyosaki, yang menjadi Bhikkhuni Buddha Tibet dan dikenal dengan nama Tenzin
Kacho
Pengajaran
Sebagian besar dari ajaran-ajaran Kiyosaki fokus pada
menghasilkan pendapatan pasif dengan
cara investasi peluang, seperti real estate dan bisnis, dengan tujuan untuk bisa mendukung diri sendiri hanya dari
investasi semacam itu. Sejalan dengan hal ini, Kiyosaki mendefinisikan "aset" sebagai
hal-hal yang menghasilkan cash inflow, seperti sewa properti atau bisnis-dan
"kewajiban" sebagai hal-hal yang menggunakan uang tunai, seperti
rumah, mobil, dan begitu di. Kiyosaki juga berpendapat bahwa keuangan leverage (keuangan) sangat
penting untuk menjadi kaya.
Kiyosaki menekankan apa yang disebutnya "melek
keuangan" sebagai sarana untuk mendapatkan kekayaan. Dia mengatakan bahwa
kecakapan hidup seringkali paling baik dipelajari melalui pengalaman dan bahwa
ada pelajaran penting yang tidak diajarkan di sekolah. Dia mengatakan bahwa
pendidikan formal terutama bagi mereka yang ingin menjadi karyawan atau
wiraswasta, dan bahwa ini adalah sebuah ide "Era Industri." Dan menurut
Kiyosaki, dalam rangka untuk memperoleh kebebasan finansial, seseorang harus
menjadi pemilik bisnis atau investor, guna menghasilkan pendapatan pasif.
Kiyosaki berbicara sering dari apa yang ia sebut "The
Cashflow Quadrant," alat konseptual yang bertujuan untuk menggambarkan
bagaimana semua uang di dunia diperoleh. Digambarkan dalam sebuah diagram,
konsep ini mensyaratkan empat kelompok, dibagi dengan dua garis (satu vertikal
dan satu horisontal). Pada masing-masing empat kelompok ada surat yang mewakili
sebuah cara di mana seorang individu mungkin memperoleh pendapatan. Huruf
adalah sebagai berikut.
·
'S:' Self-employed atau karyawan profesional
seperti dokter, pengacara, akuntan,dan pekerja seks - Di mana seseorang memiliki keahlian setingkat diatas
employee.
·
'B:' Business owner Pemilik
Bisnis Besar seperti pimpinan perusahaan]] - Di mana seseorang memiliki sebuah
"sistem" untuk membuat uang, bukan pekerjaan untuk menghasilkan uang.
·
'I:' Investor - Menginvestasikan atau menanamkan uang pada suatu bidang
yang menghasilkan pemasukan lebih besar.
Buku-buku
Kiyosaki terkenal karena bukunya Rich Dad, Poor Dad , # 1New York Times bestseller. Diikuti
dengan Kiyosaki Rich Dad's CASHFLOW QuadrantdanRich Dad's Guide
to Investing. Ia sekarang memiliki setidaknya selusin buku yang telah
diterbitkan. Daftar sebagian buku-bukunya sudah termasuk di bawah ini.
Rich Dad, Poor Dad
Rich Dad, Poor Dad (Ayah Kaya, Ayah Miskin) adalah buku yang membahas
masalah finansial yang dihadapi banyak orang dikarenakan ajaran keliru orang
tua mereka mengenai keuangan, yang juga dialaminya semasa kecil dan remaja.
Ayah yang mengajarkan pengetahuan finansial di dalam buku ini disebut Ayah
Miskin ("Poor Dad") dan Ayah Kaya ("Rich
Dad"). Ayah Miskin yang dimaksudkan oleh Robert adalah ayah kandungnya
sendiri yang ia bandingkan dengan ayah temannya yang ia sebut sebagai Ayah
Kaya. Ayah kandung Robert adalah seorang guru yang berpendidikan tinggi yang
selalu menekankan anak-anaknya untuk giat bersekolah supaya bisa mendapatkan
nilai yang bagus di sekolah dan pekerjaan yang terjamin di masa mendatang.
Dengan kata lain Ayah Miskin menyarankan agar anaknya menjadi pegawai yang
berpenghasilan tinggi, namun tetap bergantung kepada gaji sepanjang hidupnya.
Namun berbeda dengan saran Ayah Kaya yang tidak berpendidikan tinggi namun
mengajarkan agar anak-anaknya untuk mengambil risiko membangun usaha dan
menjadi investor setelah mereka lulus sekolah. Kedua ayah ini disebutkan telah
memberikan pengaruh yang besar terhadap kehidupannya yang sekarang, karena
dengan ajaran Ayah Kaya, ia bisa berhasil dalam bidang finansial, dan dengan
pengaruh ayah kandungnya yang merupakan seorang pendidik terkenal, Robert bisa
menjadi pengajar banyak orang mengenai pendidikan ekonomi yang ia ciptakan.
Buku Rich Dad Poor Dad saat ini telah diterjemahkan dalam 35 bahasa.
Cashflow Quadrant: Rich Dad's Guide
to Financial Freedom (2000)
Cashflow Quadrant adalah
investasi keuangan pribadi dan buku yang ditulis dengan Sharon Lechter, CPA sebagai sekuelRich Dad, Poor Dad. Di dalamnya,
Kiyosaki membahas apa yang dia sebut kuadran arus kas: kotak yang terdiri dari
huruf "E", "S", "B", dan "I." Kuadran
arus kas itu sendiri hanya sebuah alat ilustratif untuk menunjukkan perbedaan
antara Karyawan, Wiraswasta / Pemilik Bisnis Kecil, Bisnis pemilik (tidak
secara langsung terlibat dalam sehari-hari operasi perusahaan), dan Investor.
Kiyosaki membahas perbedaan antara konsep dan ide-ide karakteristik dari
masing-masing kuadran, khususnya saat mereka berhubungan dengan pendapatan pasif dan pajak keuntungan.
Rich Dad's Guide to Investing: What
the Rich Invest in, That the Poor and the Middle Class Do Not! (2000)
Rich Dad's Guide to Investingmemberikan pembaca
sebuah peta jalan untuk menjadi Ultimate Investor, tipe orang yang menggunakan
uang orang lain untuk menciptakan investasi yang orang ingin membelinya.
Sementara dua buku pertama menggunakan stroke luas, yang satu ini masuk ke
dalam jauh lebih detail tentang benar-benar menerapkan beberapa strategi yang
dibahas.
Rich Kid, Smart Kid (2001)
Rich Kid, Smart Kidadalah menceritakan
kembali dari pandangan Kiyosaki, padat dan diklarifikasi untuk mencoba dan
membantu orang tua lebih memahami dan mengajar anak-anak mereka kunci konsep
keuangan. Ini mencakup serangkaian kegiatan yang dapat dilakukan orangtua
dengan anak mereka untuk membuat mereka menyadari properti, keuangan dan
berbagai cara dan tempat bisnis menghasilkan uang.
Rich Dad's Prophecy (2002)
Rich Dad's Prophecymemprediksi bahwa
pasar akan mengalami keruntuhan Ekonomi sekitar 2016
ketika generasi tertua Baby Boomers mulai
menguangkan rencana mereka 401 (k). Individu yang
memiliki tabungandi dalam skema ke 401 (k) yang terencana akan menderita
karena ini skema rencana pensiun ini ternyata tidak fleksibel dan tidak dapat bertahan
dalam kondisi pasar yang sedang menurun bear market.[3]
Why We Want You To Be Rich, ditulis
bersama Donald Trump (2007)
Why We Want You To Be Rich atau Mengapa Kami Ingin Anda Untuk
Menjadi Kaya adalah sebuah buku yang ditulis oleh Robert Kiyosaki dan Donald Trump. Mendorong individu untuk menjadi melek finansial di era
mendatang untuk memerangi masalah yang dihadapi Amerika Serikat, seperti penyusutan kelas menengah dan hak mentalitas
Buku-buku Lain
·
If You Want to be Rich & Happy,
Don't go to School (1992)
·
Retire Young, Retire Rich (2001)
·
Rich Dad's The Business School (2003)
·
Who Took My Money (2004)
·
Rich Dad, Poor Dad for Teens (2004)
·
Before You Quit Your Job (2005)
·
Rich Dad's Escape from the Rat Race -
Comic for children (2005)
·
Rich Dad's Increase Your Financial
IQ: Get Smarter with Your Money (2008)
Pengaruhnya di Indonesia
Robert Kiyosaki memberikan paradigma baru bagi dunia
intelektual, bisnis dan Sumber Daya Manusia di Indonesia. Ia memberikan
pemahaman yang bagi banyak kalangan cukup menyentak, yaitu bahwa mencari uang
bisa dilakukan dengan sejumlah cara selain menjadi pegawai. Empat kuadrannya
memberikan gambaran jelas bagaimana uang bisa diperoleh. Kiyosaki juga
memberikan inspirasi pada munculnya profesi baru di Indonesia: Motivator.
INTISARI RICH DAD POOR DAD
Saya
ingin menyampaikan point-point pikiran Robert T Kiyosaki yang disampaikan
melakui buku-bukunya. Pelajaran personal finance dari Robert T Kiyosaki
didirikan dan dikembangkan berdasarkan kisahnya tentang ayah kayanya (rich dad)
dan ayah miskinnya (poor dad) yang ditulis secara rinci pada buku pertamanya
Rich Dad Poor Dad. Kiyosaki membandingkan pandangan-pandangan hidup kedua
ayahnya yang sukses dibidang masing-masing, akan tetapi mempunyai hasil yang
berbeda dalam hal kesuksesan finansial. Buku ini menjadi best seller di bidang
personal finance, dan saya mengamati, sejak pertama kali diterbitkan sampai
dengan sekarang ini, buku-buku seri Kiyosaki masih dengan mudah kita temui di
toko-toko buku. Memang kisah ini masih menuai pro kontra terkait dengan
keontentikan kisah ayah kayanya. Pada kesempatan ini saya tidak ingin membahas
pro kontra hal ini, akan tetapi mengambil hikmah dari kisah-kisah yang
mencerahkan dan membangkitkan motivasi.
Berdasarkan
cerita Kiyosaki, dia dilahirkan dari sebuah keluarga yang terpandang di Hawai,
terutama dalam bidang pendidikan dan menjadi kepala dinas pendidikan di Hawai
pada waktu itu. Ayah kandungnya adalah seorang berpendidikan tinggi dan sangat
cerdas. Ayahnya mendapat pendidikan sampai Ph.D kemudian dilanjutkan ke
Stanford University, University of Chicago dan Nothwestern University. Untuk
pendidikan tingginya ,semua dibiayai oleh beasiswa. Kiyosaki dalam kisahnya
menyebut ayah kandungnya sebagai ayah yang miskin (poor dad), karena meskipun
sukses dalam pendidikan dan karir, pada akhir hidupnya meninggalkan banyak
hutang dan tidak kaya. Sedangkan ayah satunya adalah bukan ayah kandungnya akan
tetapi ayah dari temannya, yang darinya Kiyosaki banyak belajar tentang
filosofi uang dan kebebasan finansial. Ayah kayanya (rich dad) tidaklah
memiliki pendidikan setinggi ayah miskinnya, bahkan tidak lulus pendidikan tingkat
8 nya ( SLTP mungkin kalau di Indonesia) . Akan tetapi diakhir hidupnya, dia
menjadi orang terkaya di Hawai. Keduanya adalah orang yang sukses dibidangnya,
akan tetapi didalam kebebasan finansial, keduanya berakhir dengan hasil yang
berbeda.
Pada
saat ayah kayanya belum kaya dan ayah miskinnya belum miskin, kedua orang
ayahnya adalah orang yang berusaha keras untuk sukses di bidangnya. Ayah
miskinnya bekerja keras di jalur pendidikan dan ingin hidup tenang sebagai
pegawai pemerintahaan yang baik, sedang ayah kayanya berusaha keras membangun
kerajaan bisnisnya. Kedua ayah Kiyosaki ini memiliki cara pandang yang sangat
berbeda terkait uang, pengelolaan, dan tujuan finansialnya. Ayah miskinnya
mengatakan bahwa mencintai uang adalah sumber dari segala setan, sedangkan ayah
kayanya mengatakan bahwa kehabisan dan kekurangan uang adalah sumber dari
setan. Ayah miskinnya mengatakan bekerjalah dengan keras, dapatkan pekerjaan
yang baik dan capailah karir setinggi-tingginya, sedang ayah kayanya
menyarankan agar segera membangun aset dan mencapai kebebasan finansial
(finansial freedom).
Ayah
miskinnya, hanya sedikit menyinggung tentang uang dan bagaimana memperolehnya,
sedang ayah kayanya setiap hari mengasah otaknya dengan kecerdasan finansial
dan mengembangkan bisnisnya.
Berikut beberapa perbedaan pandangan ayah miskin (PD) dan ayah kaya (RD) Kiyosaki terkait
tentang uang dan kebebasan finansial :
1.
PD : Rumah adalah asset
RD : Rumah yang ditinggali adalah liabilitas.
Rich
dad mengatakan, jika kamu berhenti bekerja saat ini, aset akan memasukkan uang
kedalam kantongmu, sedangkan liabilitas mengambil uang dari kantongmu.
Seringkali orang biasa mengatakan liabilitas sebagai aset, dan ini adalah
pelajaran pertama kalau ingin kaya, harus bisa membedakan mana aset dan mana
liabilitas.
2.
PD : Saya tidak mampu
untuk melakukannya
RD : Apa yang saya lakukan agar mampu?
Pernyataaan
saya tidak mampu melakukannya akan mematikan otak kita, dengan pertanyaan yang
tepat, pikiran akan terbukan dan akan berusaha menemukan jawabannya.
3.
PD : Alasan saya tidak
kaya karena kamu nak
RD : Alasan saya harus menjadi kaya karena memiliki kamu nak.
4.
PD : Saya tidak tertarik
dengan uang
RD : Uang adalah power
5.
PD : Apabila berkaitan
dengan uang, jangan mengambil resiko, bermainlah dengan aman saja
RD : Belajarlah untuk mengelola resiko.
6.
PD : Bayar aku yang
terakhir.
RD : Bayar aku yang pertama. Ayah kayanya
selalu mengambil keuntungan dari pendapatannya dan meletakkan uang itu kedalam
account investasi yaitu untuk membeli aset-aset dia. Ayah miskinnya
membelanjakan semua uangnya pertama dan tidak pernah terpikir untuk
berinvestasi.
7.
PD : Konsentrasilah pada pendidikan.
RD : Fokuslah pada kecerdasan finansial sebagaiman juga
kecerdasan akademik.
8.
PD : Belajarlah hanya kata-kata
pendidikan.
RD : Belajarlah kata-kata keuangan, kata-kata adalah tool kamu
yang paling powerfull.
9.
PD : Aku bekerja untuk
uang.
RD : Uang bekerja untukku.
10.
PD : Berfikir untuk
menghasilkan uang akan menyelesaikan masalah keuangan.
RD : Mengetahu bahwa pendidikan finansial adalah jawaban masalah
keuangan. Bukan berapa uang yang bisa anda dapatkan yang terpenting, akan
tetapi berapa banyak uang dapat anda pegang dan berapa lama uang tersebut anda
pegang.
Kaya, Aset,
Liabilitas, dan Kebebasan Finansial
Apakah
anda ingin kaya? Ya, mayoritas dari kita pasti ingin kaya. Tapi apakah kaya
menurut anda? Apakah punya rumah bagus, atau mobil mewah? Apakah memiliki usaha
sendiri? Apakah memiliki tabungan uang bermilyar-milyar? Saya yakin meskipun
kita semua atau mayoritas kita ingin menjadi kaya, tapi beragam jawaban
definisi yang akan diberikan, atau bahkan kita tidak memiliki jawaban apakah
kaya itu. Hal ini penting, karena segala sesuatu kita lakukan harus memiliki
tujuan yang jelas. Kalau anda ingin kaya, maka anda perlu tahu apa itu kaya,
atau paling tidak menurut definisi anda sendiri apa itu kaya. Ada mungkin
sebagian orang bahwa menjadi kaya adalah tidak baik, membawa kita kepada
keserakahan, lupa diri, dan hal-hal yang negatif. Hal ini adalah keliru.
Kemiskinan dan tidak memiliki keamanan finansial itu adalah sumber dari banyak
masalah hidup.
Menurut
Robert T Kiyosaki kekayaan adalah berapa lama harta anda mampu menghidupi anda
ketika anda tidak bekerja atau tidak menghasilkan pemasukan apapun. Anda bisa
dikatakan kaya, kalau anda dapat hidup seumur hidup anda secara terjamin tidak
kurang suatu apa, meskipun saat ini tidak bekerja lagi atau tidak menghasilkan
pemasukan. Menurut saya hal ini lebih masuk akal dan dan fungsional. Meskipun
anda memiliki uang sangat banyak belum tentu anda lebih kaya dari orang lain
yang memiliki uang atau harta yang lebih sedikit dari anda. Anda memiliki uang
10 juta, dan pengeluaran anda sebulan 2 juta, maka kekayaan adan adalah 5
bulan. Sedangkan orang yang memiki uang 20 juta, tetapi pengeluaran bulanannya
5 juta, kekayaannya adalah 4 bulan. Tapi apabila pengeluaran anda sebulan 2
juta, sedangkan uang anda sedangkan tabungan anda 1, 5 milyar, secara hitung
kasar cukup untuk menghidupi pengeluaran anda seumur hidup, Itu artinya anda
kaya. Sekarang coba anda jawab, apakah anda sudah kaya saat ini dan apakah anda
ingin kaya atau hidup terjamin seumur hidup?
Untuk
menjadi kaya hal yang harus dimengerti pertama kali adalah tahu dan bisa
membedakan aset dan liabilitas, kemudian berusaha semaksimal mungkin untuk
mengumpulkan atau mengusahakan aset dan menekan atau meminimalisir pemilikan
liabilitas. Beberapa kali kita sudah membicarakan aset dan liabilitas. Tapi
mari kita bahas sekarang dengan lebih jelas. Aset adalah segala sesuatu yang
kita miliki yang dapat menghasilkan pemasukan untuk kita. Sederhananya, apa
saja yang anda miliki yang dapat memasukkan uang ke dompet anda. Sedangkan
Liabilitas adalah apa saja yang anda miliki yang dapat mejadi sumber
pengeluaran kita. Atau apa saja yang kita miliki sekarang ini yang dapat
mengeluarkan uang dari dompet anda. Segala sesuatu yang anda miliki itu pada
dasarnya dibagi menjadi dua itu saja. Tapi saya yakin kita kebanyakan memiliki
liabilitas lebih banyak daripada aset. Contoh aset : Deposito menghasilkan
interest, Saham menghasilkan deviden, Rumah dikontrakkan menghasilkan uang
kontrakan, Komputer dan internet menghasilkan uang online busines, warnet,
toko, rental mobil, franchise, reksadana, obligasi dan masih banyak lagi. Itu
semua menghasilkan uang untuk anda. Sedangkan contoh liabilitas adalah :
Handphone menghabiskan pulsa, televisi menghabiskan listrik, komputer dan internet
yang hanya digunakan untuk kesenangan dan mencari gambar porno, mobil, rumah
tempat tinggal, mesin cuci, kulkas, dan masih banyak lagi.
Coba
anda lihat kesekeliling anda sebentar. Saya yakin kebanyakan dari kita memiliki
lebih banyak liabilitas daripada aset. Mungkin anda akan menanyakan, kalau
televisi adalah liabilitas. Apakah kita tidak boleh memilikinya? Bagaimana dong
nanti tidak bisa nonton sinetron? Yang perlu anda lakukan adalah menyadari
bahwa televisi adalah liabilitas. Kalau anda ingin kaya maka anda harus menekan
liabilitas, dengan cara apa? Kurangi penggunaan televisi. Jangan biarkan
televisi nyala terus meski tidak ada yang nonton, atau tetap menyala meskipun
anda tertidur. Dengan menyadari televisi adalah liabilitas, janganlah membeli televisi
yang terlalu berlebihan, ukuran besar dengan konsumsi listrik yang besar.
Mungkin anda akan mengatakan saya ingin menikmati hidup, kenapa saya tidak
boleh beli televisi yang mahal? Boleh, anda boleh menikmati itu semua setelah
anda kaya dan mencapai kebebasan finansial.
Ya,
kita boleh menikmati gaya hidup yang kita inginkan tanpa terbatas jika anda
sudah kaya dan mencapai kebebasan finansial. Sebelum kaya, anda perlu mencapai
kebebasan finansial. Kebebasan finansial adalah suatu kondisi dimana pemasukan
dari seluruh aset yang anda miliki lebih banyak daripada pengeluaran hidup dan
pengeluaran dari seluruh liabilitas anda. Misalkan anda memiliki 3 rumah yang
dikontrakkan (aset), dan 3 rumah tersebut bersih menghasilkan 60 juta/tahun,
sedangkan pengeluaran bulanan anda total adalah 4 juta (48 juta/tahun), maka
itu berarti anda sudah mencapai kebebasan finansial. Ya, kita perlu mencapai
kebebasan finansial. Ketika kita sudah mencapai kebebasan finansial, maka hidup
kita akan menjadi lebih baik dan bermakna. Anda dapat menjadi dan memilih hidup
seperti apapun yang anda inginkan tanpa ada kekawatiran anda tidak bisa
menghidupi keluarga. Anda ingin tidak bekerja sama sekali? Anda ingin
mendharmakan hidup anda untuk agama dan sosial? atau anda ingin terus bekerja
untuk menambah bekal anak atau untuk aktualisasi diri daripada menganggur? Anda
ingin memperbesar bisnis dan aset anda? Semua bisa anda pilih dengan perasaan
tenang ketika kebebasan finansial sudah anda capai.
Bagaimana cara
menjadi bebas finansial dan kaya?
kuncinya adalah aset .. aset .. aset .. dan kurangi liabilitas
.. liabilitas .. liabilitas. Mari sejak saat ini, kita lebih bijaksana dengan
menekan nafsu untuk membeli liabilitas dan berusaha meningkatkan aset.
Demikian
ringkasan buku Rich Dad, Poor Dad semoga menginspirasi dan bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar