Selasa, 31 Januari 2017

MENGENAL TENTANG KOMPETENSI



MENGENAL TENTANG KOMPETENSI
















Apa yang dimaksud dengan Mandor kompeten, Section head kompeten atau Manager yang kompeten? Kompetensi dalam arti sederhana ialah kecakapan/ mampu. Pemikiran pribadi saya mengartikan kompetensi ialah karakeristik seseorang yang layak untuk mengemban posisi baik karakteristik dari segi pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku (Knowledge, Skills and Attributes).

Untuk knowledge dan skill adalah mudah diukur atau diamati dan mudah pula untuk di develop/ dididik. Seperti yang terlihat pada Iceberg Competency disamping, Skill dan Knowledge adalah sesuatu hal yang tampak di permukaan dan yang tidak tampak ialah hal-hal "attributes". Misal kompetensi seorang mandor plantation yang harus mengetahui penyakit tanaman eucalyptus maka pengetahuan ini dapat diberikan melalui pelatihan-pelatihan demikian juga Skill atau ketrampilan seorang mandor plantation dalam mengenali penyakit yang ditemukan dan menentukan obat apa yang cocok untuk mengobatinya, hal ketrampilan ini pun sangat mudah dikembangkan. Tinggal dilatih, diberi pedoman petunjuk, membaca SOP maka sang mandor akan kompeten hanya dalam waktu yang relative singkat, seminggu ataupun sebulan.

Berbeda dengan “Attributes” atau perilaku/ tingkah laku ini susah didevelop. Perilaku ini didapatkan dari perjalanan hidup seseorang, pola pikirnya dibentuk dalam perjalanan hidupnya. Misalkan Si-A lahir dari sebuah keluarga yang tidak demokratis, tertutup, setiap keputusan ditentukan oleh sang ayah yang diktator dan tidak dilibatkan dalam mengambil keputusan sehingga keahlian “decision makingnya” pun menjadi lemah saat dia dewasa dan menghadapi sebuah permasalahan yang pelik. Gugup gemetar saat berhadapan dengan masalah. Karena situasi penggemblengan si A ini didapatkannya mulai dari lahir hingga dewasa, puluhan tahun maka perilaku yang terbentuk pun akan sulit untuk dirubah.

Dalam perkembangan ilmu manajemen, Kompetensi perilaku/ attributes apa saja yang harus dimiliki seoarang karyawan adalah cukup beragam. Misalkan sebuah perusahaan “XYZ” dia memutuskan bahwa seorang karyawan harus mempunyai 7 kompetensi;
1. Mampu Berpikir analitik (Analytical thinking)
2. Mampu mengambil kebutusan (Decission making)
3. Mampu mengorganisasi dan membuat perencanaan (Planning & organizing)
4. Mampu dalam bekerjasama dengan orang lain sebagai suatu tim (Team leadership)
5. Mampu membangun relasi (Relationship building)
6. Mampu melayani pelanggan (Customer service orientation)
7. Mengambangkan orang lain (Developing others)

Mereka menerbitkan sebuah kamus kompetensi untuk disosialisasikan kepada seluruh karyawannya mengenai definisi dan criteria enam kompetensi yang telah ditetapkan.

KAMUS KOMPETENSI
Analytical thinking-Kemampuan untuk melakukan proses analisi secara sistematis untuk memahami suatu situasi/ masalah yang meliputi proses mengenali/ mengidentifikasi data/informasi, melakukan penggalian informasi yang relevan, memilah, mengaitkan dan membandingkan sejumlah data dari berbagai sumber. Berbagai data dan informasi yang digunakan, didapatkan baik dari sumber internal maupun eksternal sehingga dikenali secara akurat.
Decission making-Kemampuan mengembangkan alternative solusi secara sistematis dengan menggunakan informasi dan pendekatan yang tepat atas suatu situasi masalah yang telah diidentifikasi/dirumuskan, membuat/mengambil keputusan secara tepat dalam menyelesaikan masalah serta memperhitungkan/mengantisipasi dampak dari keputusan yang dibuat. Pada beberapa situasi kemampuan mengambil keputusan secara cepat walapun tidak tersedia informasi yang cukup.
Planning & Organizing-Kemampuan mengembangkan rencana jangka panjang dan jangka pendek yang memadai secara komprehensif, realistic dan efektif untuk mencapai sasaran; mengintegrasikan upaya-upaya perencanaan lintas unit kerja. Menghasilkan pemikiran yang berorientasi jangka panjang dan memiliki implikasi strategis. Kemampuan mengelola sumber daya (keuangan, teknis, manusia dan waktu) dengan sebaik-baiknya untuk menjamin implementasi rencana.
Team leadership-kemampuan bekerjasama dengan orang lain secara kooperatif dan mampu menggerakkan anggota organisasi (tim) untuk bekerja mencapai tujuan bersama demi kepentingan organisasi (tim)
Relationship building-Kemampuan mengenali, mempertahankan dan membangun, hubungan jangka pendek dan jangka panjang yang penting dan memiliki nilai strategis. Memanfaatkan hubungan tersebut untuk menciptakan kesempatan dan untuk mendorong kemajuan bisnis.
Customer service orientation-Kemampuan unuk peduli, memahami kebutuhan pelanggan internal (proses/bagian selanjutnya) atau eksternal (pengguna akhir produk/jasa) dalam memberikan layanan agar tercapai kepuasan pelanggan sehingga mampu membangun dan menjaga loyalitas pelanggan.
Pengembangan Orang Lain (Developing others) –Kemampuan berkeinginan tulus untuk mendorong proses belajar dan pengembangan orang lain. Kompetensi ini berfokus pada intensi untuk pengembangan bukan sekedar pelatihan formal. Dengan menyatakan harapan-harapan positif, member instruksi penugasan, memberikan penjelasan dan dukungan, memberikan umpan balik terbuka yang berimbang demi pengembangan berkelanjutan serta melakukan bimbingan coaching dan mentoring yang mendalam sehingga orang lain menjadi maju berkembang baik kemampuan pengetahuan, keterampilan teknis serta tingkah lakunya

MENGATASI HAMBATAN PROSES PELATIHAN KARYAWAN



MENGATASI HAMBATAN PROSES PELATIHAN KARYAWAN

Sesuai janji saya kemarin, kita coba akan membahas solusi tindakan untuk mengurangi hambatan proses pelatihan yang telah dipaparkan di postingan saya sebelumnya baik pada;
1. Karyawan sendiri - yg tidak menerapkan apa yg telah dipelajari
2. Line manager/ Supervisor - yg tidak melakukan evaluasi dan monitoring
3. Training manager & Trainer - yg tidak membantu & mendorong dilakukannya  monitoring dan evaluasi
4. Kebijakan dan system - yg tidak mendukung
5. Budaya kerja - yg tidak kondusif

Untuk karyawan ex- peserta maka kita hendaknya meyakinkan pd karyawan bahwa cara baru yang telah dipelajari adalah lebih baik dan lebih efektif daripada cara lama. Timbulkan juga komitment karyawan untuk menerapkan cara baru tersebut dengan menonjolkan manfaat bagi dirinya dan jangan lupa untuk senantiasa memonitor terus menerus serta melakukan evaluasi berkelanjutan.

Untuk Line manager atau atasan peserta kita hendaknya mengenalkan prinsip-prinsip dasar training management. Memberikan pejelasan kepada atasan tentang apa saja yang telah dipelajari anggotanya. Sang atasan juga hendaknya sadar bahwa monitoring dan evaluasi terhadap cara kerja anak buahnya adalah tugasnya. Dia juga harus tahu tentang system dan mekanisme dalam melakukan evaluasi serta sebelum bawahannya diberikan pelatihan, sepatutnya sang atasan dilatih juga dengan kemasan yang berbeda dan tak kalah penting ialah memimpin dengan tauladan.

Untuk training manager dan trainer, trainer mempersiapkan system monitoring dan evaluasi. Trainer melakukan briefing kepada line manager/ supervisor tentang system & mekanisme evaluasi. Training manager sepatutnya melibatkan line manager/ supervisor dalam proses training dan tidak menjadikan target man-days sebagai sasaran utama melainkan lebih memahami sasaran training sesungguhnya.

Untuk policy, system dan sarana prasarana, hendaknya menyediakan sarana dan prasarana penunjang dalam menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang telah dipelajari. Mengembangkan system agar seirama dengan pengembangan manusianya. Masukkan staff training & development Jobs Desc kedalam Line manager/ supervisor Jobs desc agar timbul keterkaitan erat, satu mendeliver yang satu memastikan terdeliver. Tegakkanlah kebijakan renumerasi yang adil dan objektif dibidang Human Resources.

Untuk budaya kerja, adakan pertemuan rutin ditingkat management untuk mengangkat isu-isu penting tentang temuan budaya kerja yang kurang dan bahkan tidak mendukung proses pengembangan manusia. Tanamkan model peran dalam gaya kepemimpinan. Ing ngarso sung tulodho, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani. Didepan memberi contoh, di tengah membangun kerjasama, dan saat dibelakang senantiasa mendukung dan terlibat.

Seorang atasan yang membawahi satu atau lebih anggota/ bawahan hendaknya Tahu, mendukung dan terlibat aktif dalam proses pengembangan manusia. Punya mental positif untuk menciptakan leader-leader baru.

KPI HUMAN RESOURCES

KPI HUMAN RESOURCES
Berikut beberapa list Indikator Kinerja Kunci yang bisa dipakai dalam operasional HR Departmen.

Employee Productivity
• average sales turnover per employee
• average profit per employee
• value added per employee
Employee Cost
• employment costs as % of sales turnover / profit
• employment costs per employee
• employment costs as % of operating costs
Employee Turnover/Loyalty
• % of employees that leave the organization in a given time period
• average length of service
Remuneration and Benefit Benchmark
• average salary paid vs. competition / industry and geographical norms
• benefits provided vs. competition / industry and geographical norms
Willingness of Employees to Recommend the Company as an Employer
• % of employees who are willing to recommend the organization as an employer to a friend
• % of applicants / appointees that have received recommendations from current employees
Recruitment Process
• average lead time to recruit employees
• average cost of recruiting off employees
• average number of applications received per vacancy
Skills/Competencies Availability
• average lead time to develop skills/competencies that are required
• average lead time to close skills/competencies gaps
• % of required skills/competencies available within the organization
Employee Satisfaction with Training Program
• % of training course participants that are satisfied / highly satisfied with the course or program
• % of training course participants that are dissatisfied / highly dissatisfied with the course or program
Training Budget
• expenditure on training and staff development per employee in a given period
Availability of Training Courses
• % of training courses that match organizational requirements
• % of training courses that match employee's personal requirements
• average number of courses requested, but not offered
Impact of Training
• % difference in the rate of productivity before and after training
• % difference in the defects rate before and after training
• proportion of training programmers resulting in productivity improvements
• proportion of training programmers resulting in quality improvements (reduction in defects)
Employee Development
• % of employees that develop Individual Development Plan
• % of employees that fully execute their Individual Development Plan
Employee Career Coaching
• % of employees that participate in career coaching program
• % of employees that have been assessed in Assessment Center
Internal Promotion Opportunities
• average lead time to promotion
• average lead time for promotion from bottom grade to senior management
• % of managers / senior managers who have been promoted internally
Employee Motivation
• % of employees that are committed to the organizational goals and objectives
• % of employees that are considered to be 'highly motivated'/Engaged
Employee Satisfaction
• Employee Satisfaction Survey Index

EMPLOYEE ENABLEMENT & ENGAGEMENT

EMPLOYEE  ENABLEMENT & ENGAGEMENT
Dari hasil penelitian-penelitian terkemuka dan juga implementasi diperusahaan perusahaan besar di dunia, tingginya Employee Engagement & Enablement (Terikat batin & Ilmunya kepake) telah diakui memacu keberhasilan bisnis yang baik. Riset organisasi dalam 30 tahun terakhir menyimpulkan bahwa Engagement & Enablement adalah indicator yang signifikan dalam beberapa perspektive kinerja. Umumnya faktor2 yang berhubungan dengan ini ialah:
1. Kejelasan tanggung jawab
2. Kepemimpinan para leader
3. Training
4. Kolaborasi
5. Performance management
6. Resources (bahan/alat) untuk melakukan pekerjaan
7. Rasa hormat dan pengakuan
8. Kesempatan diri berkembang
9. Kompensasi gaji dan benefits (tunjangan)
10. Kecintaan perusahaan pada kualitas dan customer focus
11. Kesehatan & keselamatan
Tentunya indikator diatas masih bisa dipilih mana yang paling signifikan. Bicara enablement, jadi teringat tentang 8 Waste nya Toyota Production System dimana ada 8 pemborosan dan salah satunya ialah "Karyawan yang tidak diberdayakan maksimal".
Karyawan yang sangat Engaged & sangat Enable ialah karyawan yang secara emosional berkomitmen terhadap pekerjaan dan perusahaan pada setiap waktu, pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki benar benar dimanfaatkan oleh perusahaan, punya motivasi kuat untuk membuat terus belajar, inovasi perbaikan dan menunjukkan kinerja yang diharapkan.
Karyawan yang tidak Engaged & tidak Enable ialah karyawan yang secara emosional tidak punya komitmen terhadap pekerjaan dan perusahaan, pengetahuan & keterampilannya tidak digunakan oleh perusahaan, bahkan secara aktif suka bergosip, menggerutu, menyebar isu didalam maupun diluar perusahaan (masyarakat) dan performansinya buruk.
Saya hanya membagi secara sederhana diatas, dari beberapa peneliti dan konsultan biasanya membagi dalam 4 kelompok. Actively engaged, Engaged, Not Engaged, dan Actively Disengaged.
Bagaimana Dengan Employee satisfaction survey
Nah, dalam hal ini saya pribadi nggak setuju dengan pengukuran model ini karena employee satisfaction tidak signifikan berpengaruh terhadap performa bisnis. Seorang karyawan puas, sangat puas, mengapa? Lah wong kerjaannya nyantai sesuai harapan, masuk jam 8 teng go pulang jam 5, bisa main game di kantor atau bisa menjalani bisnis online pribadi pakai fasilitas komputer dan internet kantor. Bisa nyuri waktu buat nonton  di XXI lagi. Nah looh.
Maka, bagaimana kondisi actual di Perusahaan rekan-rekan sekarang baik Engagement & Enablemen-nya, diperlukanlah pengukuran yang valid & sistematis.
Gambar disamping adalah hasil riset dari HAY Group menyimpulkan bahwa dengan tingginya Engagement & Enablement akan meningkatkan Employee Performance, Employee Retention, Customer Satsfaction dan Financial Success.
Gambar disamping ialah hasil dari riset Gallup, dimana rata-rata world class company mempunyai 63% karyawan yang engaged, dan hanya 8% saja sejumlah karyawan yang actively disengaged.

Lalu apa saja yang harus dilakukan oleh perusahaan dalam meningkatkan Engagement & Enablement? dari beberapa literatur dan riset bahwa supaya level naik ialah:
1. Pastikan ada jalinan komunikasi erat tentang hubungan performance individu (prestasi karyawan) dengan rewards.
2. Pastikan para pemimpin, manager, supevisor punya kompetensi yang baik tentang bagaimana memotivasi karyawan dan menempatkan orang sesuai keahlian dan potensinya.
3. Fokus pada penghargaan non-monetary seperti kesempatan berkarir, kejelasan sistem & pola kenaikan pangkat secara fair, dan program recognition seperti penghargaan loyalitas 5 tahunan, pemberian beasiswa bagi anak karyawan yang kuliah, ucapan ulang tahun, kelahiran anak dsb.
4. Tempatkan orang pada pekerjaan yang tepat untuk nya sesuai keahlian dan kemampuannya.
5. Penilaian kinerja yang baik & fairnes.

Jumat, 06 Januari 2017

Bisnis; Manajemen & Keuangan

Penerbit : Elex Media Komputindo
Edisi : Soft Cover
Penulis : Dion Christian Nugroho
Kategori : 
Bisnis; Manajemen & Keuangan
ISBN : 9792735771
Ukuran : 14x21
Tanggal Terbit : 2009
Menjadi wirausaha atau entrepenuer sukses sepertinya adalah damban setiap orang, baik itu wirausahawan sendiri, karyawan atau bahkan pengangguran. Nah, bagaimana caranya menjadi entrepreneur yang kaya dan sukses?
Dengan membaca buku ini berarti Saya ataupun Anda para pembaca , baru saja mangambil sebuah revolusi langkah pertama dalam kehidupan untuk menuju jalan pemikiran bahwa Kita dapat menjadi pribadi yang kaya. Menjadi pribadi yang kaya bukanlah tujuan yang dapat dicapai dalam proses semalam, namun tidak berarti hal itu tidak dapat dicapai.
Memang usaha yang paling baik untuk dapat menjadi seorang yang kaya harus melalui berbagai usaha sendiri.  Ada tiga cara menjadi kaya, yakni mewarisi uang, menikahi uang, dan menghasilkan uang. Mungkin kita semua berfikir bahwa ketiganya bergantung pada keberuntungan. Namun hal yang dibutuhkan untuk menjadi kaya adalah keterampilan yang tepat, nilai dan penerapan pemikiran tertentu yang secara khusus dapat menempatkan diri kita dalam posisi yang cukup baik untuk menjadi kaya.
Akan tetapi, bagaimana kita mengetahui bahwa ada suatu rumusan baku untuk menjadi kaya? Di dalam buku ini kita dapat belajar bersama sama bagaimana seorang yang tidak memiliki pendidikan formal tinggi, tetapi sukse dalam hidup. Kenyataan mengajarkan bahwa ilmu bisa diperoleh dimana pun tanpa harus menempuh pendidikan formal. Kenyataan berbicara bahwa ilmu di sekolah kehidupan adalah guru yang paling pintar.
Namun, bukan berarti setelah membaca buku ini Anda lalu dapat menjadi pribadi yang kaya, karena menjadi seorang pribadi yang kaya harus melalui banyak langkah disiplin diri, dan revolusi sikap yang terus-menerus. Buku ini merupakan langkah pertama Anda dalam membuka suatu revolusi sikap mental dan pikiran yang pada akhirnya membawa Anda menjadi pribadi yang kaya, dan dapat mengembangkan kekuatan di dalam diri sendiri yang tanpa batas. 
Dibagi 3 bagian, dengan bagian pertama tentang 8 revolusi sikap :
Revolusi Sikap 1  : Berani Mencoba,
Revolusi Sikap 2 : Sikap Anda terhadap Uang,
Revolusi Sikap 3 : Mematahkan MITOS,
Revolusi Sikap 4 : Kekuatan dalam sebuah Kegagalan,
Revolusi Sikap 5 : Miliki Motivasi Diri,
Revolusi Sikap 6 : Deklarasi Sikap dengan Perkataan,
Revolusi Sikap 7 : Sadar Akan Kelemahan Diri,
Revolusi Sikap 8 : Konsisten dan Action.

Bagian kedua dan ketiga lebih menyoroti peluang usaha jika ingin berwirausaha dan profil orang-orang sukses.

Kesimpulan 

Semua orang tentunya ingin berhasil, tetapi juga jangan lupa kepada sang pembuat tersebut yaitu Tuhan sang pencipta.  Kesuksesan sejati kita hanya dapat saaat kita intim dengan Tuhan dan kita mulai mengubah mental block Hitam dalam otak dan pikiran kita.
1. Berharaplah untuk gagal, setidaknya sekali belajarlah dari kesalahan anda.
2. Percayalah bahwa anda bisa melakukannya dan anda telah setengah jalan  menuju kesana.
3. Dorongan dan Ambisi sangat penting untuk anda.
4. kembangkan sikap seimbang dalam hidup dan membangun spiritualisme yang kuat dengan Tuhan, yang menciptakan kekayaan itu sendiri.



Summary Book RICH DAD POOR DAD ByRobert Toru Kiyosaki.

BIOGRAFI PENULIS
Robert Toru Kiyosaki (lahir 8 April 1947; umur 69 tahun) adalah seorang investor, usahawan, penulis dan motivator. Kiyosaki menjadi terkenal karena buku yang ditulisnya berjudul Rich Dad, Poor Dad. Buku ini merupakan bagian dari seri buku-buku dan material lain tentang motivasi. Ia telah menulis 15 buku yang secara akumulatif telah terjual lebih dari 26 juta buah.
Meski ia memulai penerbitan bukunya dengan menerbitkan sendiri, buku-bukunya kemudian diterbitkan oleh Warner Books, sebuah divisi dari Hachette Book Group USA, penerbit buku yang cukup terkenal di Amerika Serikat. Pada saat ini, buku-buku barunya diterbitkan oleh perusahaan penerbitan miliknya yaitu "the Rich Dad Press imprint". Tiga dari bukunya yaitu Rich Dad Poor Dad, Rich Dad's CASHFLOW Quadrant, dan Rich Dad's Guide to Investing, telah menjadi 10 buku terlaris secara berkesinambungan di The Wall Street Journal, USA Today serta New York Times. Buku Rich Kid Smart Kid yang diterbitkan pada 2001, diterbitkan dengan maksud membantu orangtua merancangkan keuangan bagi anaknya. Dia telah membuat tiga macam papan permainan "Cashflow" berikut perangkat lunaknya, baik bagi anak-anak maupun dewasa. Ia juga memiliki kaset dan piringan magnetik kompak bagi seri "Rich Dad"-nya. Selain itu ia juga menerbitkan buletin bulanan
Kehidupan Pribadi
Sebuah generasi keempat Jepang-Amerika, Robert Kiyosaki dilahirkan dan dibesarkan di Hawai. Dia adalah putra dari almarhum pendidik Ralph H. Kiyosaki (1919-1991). Setelah lulus dari Hilo High School, ia memasuki US Merchant Marine Academy di New York, lulus pada tahun 1969 sebagai perwira dek. Dia kemudian bertugas di Korps Marinir sebagai pilot helikopter tempur selama Perang vietnam, di mana ia dianugerahi Medali Angkatan Udara.
Kiyosaki keluar dari Korps Marinir pada tahun 1974 dan mendapat pekerjaan menjual mesin fotokopi untuk Xerox Corporation. Pada tahun 1977, Kiyosaki memulai sebuah perusahaan yang memperkenalkan dompet "surfer" berbahan nilon dan Velcro untuk pertama kalinya kepada pasar. Perusahaan ini cukup berhasil pada awalnya tapi akhirnya bangkrut. Pada awal 1980-an, Kiyosaki memulai bisnis T-shirt berlisensi untuk Heavy metal band rock. Sekitar 1996-1997 ia meluncurkan CASHFLOW Technologies, Inc yang mengoperasikan dan memiliki merk dagang Rich Dad (dan Cashflow) brand.
Keluarga
Ia menikah dengan Kim Kiyosaki. Memiliki seorang saudara kandung perempuan, Emi Kiyosaki, yang menjadi Bhikkhuni Buddha Tibet dan dikenal dengan nama Tenzin Kacho


Pengajaran
Sebagian besar dari ajaran-ajaran Kiyosaki fokus pada menghasilkan pendapatan pasif dengan cara investasi peluang, seperti real estate dan bisnis, dengan tujuan untuk bisa mendukung diri sendiri hanya dari investasi semacam itu. Sejalan dengan hal ini, Kiyosaki mendefinisikan "aset" sebagai hal-hal yang menghasilkan cash inflow, seperti sewa properti atau bisnis-dan "kewajiban" sebagai hal-hal yang menggunakan uang tunai, seperti rumah, mobil, dan begitu di. Kiyosaki juga berpendapat bahwa keuangan leverage (keuangan) sangat penting untuk menjadi kaya.
Kiyosaki menekankan apa yang disebutnya "melek keuangan" sebagai sarana untuk mendapatkan kekayaan. Dia mengatakan bahwa kecakapan hidup seringkali paling baik dipelajari melalui pengalaman dan bahwa ada pelajaran penting yang tidak diajarkan di sekolah. Dia mengatakan bahwa pendidikan formal terutama bagi mereka yang ingin menjadi karyawan atau wiraswasta, dan bahwa ini adalah sebuah ide "Era Industri." Dan menurut Kiyosaki, dalam rangka untuk memperoleh kebebasan finansial, seseorang harus menjadi pemilik bisnis atau investor, guna menghasilkan pendapatan pasif.
Kiyosaki berbicara sering dari apa yang ia sebut "The Cashflow Quadrant," alat konseptual yang bertujuan untuk menggambarkan bagaimana semua uang di dunia diperoleh. Digambarkan dalam sebuah diagram, konsep ini mensyaratkan empat kelompok, dibagi dengan dua garis (satu vertikal dan satu horisontal). Pada masing-masing empat kelompok ada surat yang mewakili sebuah cara di mana seorang individu mungkin memperoleh pendapatan. Huruf adalah sebagai berikut.
·         'E:' Employee atau Karyawan, pegawai negeri - Bekerja untuk orang lain.
·         'S:' Self-employed atau karyawan profesional seperti dokter, pengacara, akuntan,dan pekerja seks - Di mana seseorang memiliki keahlian setingkat diatas employee.
·         'B:' Business owner Pemilik Bisnis Besar seperti pimpinan perusahaan]] - Di mana seseorang memiliki sebuah "sistem" untuk membuat uang, bukan pekerjaan untuk menghasilkan uang.
·         'I:' Investor - Menginvestasikan atau menanamkan uang pada suatu bidang yang menghasilkan pemasukan lebih besar.
Buku-buku
Kiyosaki terkenal karena bukunya Rich Dad, Poor Dad , # 1New York Times bestseller. Diikuti dengan Kiyosaki Rich Dad's CASHFLOW QuadrantdanRich Dad's Guide to Investing. Ia sekarang memiliki setidaknya selusin buku yang telah diterbitkan. Daftar sebagian buku-bukunya sudah termasuk di bawah ini.
Rich Dad, Poor Dad
Rich Dad, Poor Dad (Ayah Kaya, Ayah Miskin) adalah buku yang membahas masalah finansial yang dihadapi banyak orang dikarenakan ajaran keliru orang tua mereka mengenai keuangan, yang juga dialaminya semasa kecil dan remaja. Ayah yang mengajarkan pengetahuan finansial di dalam buku ini disebut Ayah Miskin ("Poor Dad") dan Ayah Kaya ("Rich Dad"). Ayah Miskin yang dimaksudkan oleh Robert adalah ayah kandungnya sendiri yang ia bandingkan dengan ayah temannya yang ia sebut sebagai Ayah Kaya. Ayah kandung Robert adalah seorang guru yang berpendidikan tinggi yang selalu menekankan anak-anaknya untuk giat bersekolah supaya bisa mendapatkan nilai yang bagus di sekolah dan pekerjaan yang terjamin di masa mendatang. Dengan kata lain Ayah Miskin menyarankan agar anaknya menjadi pegawai yang berpenghasilan tinggi, namun tetap bergantung kepada gaji sepanjang hidupnya. Namun berbeda dengan saran Ayah Kaya yang tidak berpendidikan tinggi namun mengajarkan agar anak-anaknya untuk mengambil risiko membangun usaha dan menjadi investor setelah mereka lulus sekolah. Kedua ayah ini disebutkan telah memberikan pengaruh yang besar terhadap kehidupannya yang sekarang, karena dengan ajaran Ayah Kaya, ia bisa berhasil dalam bidang finansial, dan dengan pengaruh ayah kandungnya yang merupakan seorang pendidik terkenal, Robert bisa menjadi pengajar banyak orang mengenai pendidikan ekonomi yang ia ciptakan. Buku Rich Dad Poor Dad saat ini telah diterjemahkan dalam 35 bahasa.
Cashflow Quadrant: Rich Dad's Guide to Financial Freedom (2000)
Cashflow Quadrant adalah investasi keuangan pribadi dan buku yang ditulis dengan Sharon LechterCPA sebagai sekuelRich Dad, Poor Dad. Di dalamnya, Kiyosaki membahas apa yang dia sebut kuadran arus kas: kotak yang terdiri dari huruf "E", "S", "B", dan "I." Kuadran arus kas itu sendiri hanya sebuah alat ilustratif untuk menunjukkan perbedaan antara Karyawan, Wiraswasta / Pemilik Bisnis Kecil, Bisnis pemilik (tidak secara langsung terlibat dalam sehari-hari operasi perusahaan), dan Investor. Kiyosaki membahas perbedaan antara konsep dan ide-ide karakteristik dari masing-masing kuadran, khususnya saat mereka berhubungan dengan pendapatan pasif dan pajak keuntungan.
Rich Dad's Guide to Investing: What the Rich Invest in, That the Poor and the Middle Class Do Not! (2000)
Rich Dad's Guide to Investingmemberikan pembaca sebuah peta jalan untuk menjadi Ultimate Investor, tipe orang yang menggunakan uang orang lain untuk menciptakan investasi yang orang ingin membelinya. Sementara dua buku pertama menggunakan stroke luas, yang satu ini masuk ke dalam jauh lebih detail tentang benar-benar menerapkan beberapa strategi yang dibahas.
Rich Kid, Smart Kid (2001)
Rich Kid, Smart Kidadalah menceritakan kembali dari pandangan Kiyosaki, padat dan diklarifikasi untuk mencoba dan membantu orang tua lebih memahami dan mengajar anak-anak mereka kunci konsep keuangan. Ini mencakup serangkaian kegiatan yang dapat dilakukan orangtua dengan anak mereka untuk membuat mereka menyadari properti, keuangan dan berbagai cara dan tempat bisnis menghasilkan uang.
Rich Dad's Prophecy (2002)
Rich Dad's Prophecymemprediksi bahwa pasar akan mengalami keruntuhan Ekonomi sekitar 2016 ketika generasi tertua Baby Boomers mulai menguangkan rencana mereka 401 (k). Individu yang memiliki tabungandi dalam skema ke 401 (k) yang terencana akan menderita karena ini skema rencana pensiun ini ternyata tidak fleksibel dan tidak dapat bertahan dalam kondisi pasar yang sedang menurun bear market.[3]
Why We Want You To Be Rich, ditulis bersama Donald Trump (2007)
Why We Want You To Be Rich atau Mengapa Kami Ingin Anda Untuk Menjadi Kaya adalah sebuah buku yang ditulis oleh Robert Kiyosaki dan Donald Trump. Mendorong individu untuk menjadi melek finansial di era mendatang untuk memerangi masalah yang dihadapi Amerika Serikat, seperti penyusutan kelas menengah dan hak mentalitas
Buku-buku Lain
·         If You Want to be Rich & Happy, Don't go to School (1992)
·         The Business School for People Who Like Helping People (2001) - endorses multi-level marketing.
·         Retire Young, Retire Rich (2001)
·         Rich Dad's The Business School (2003)
·         Who Took My Money (2004)
·         Rich Dad, Poor Dad for Teens (2004)
·         Before You Quit Your Job (2005)
·         Rich Dad's Escape from the Rat Race - Comic for children (2005)
·         Rich Dad's Increase Your Financial IQ: Get Smarter with Your Money (2008)
·         Rich Dad's Conspiracy of the Rich: The 8 New Rules of Money (2009 – free online edition)
Pengaruhnya di Indonesia
Robert Kiyosaki memberikan paradigma baru bagi dunia intelektual, bisnis dan Sumber Daya Manusia di Indonesia. Ia memberikan pemahaman yang bagi banyak kalangan cukup menyentak, yaitu bahwa mencari uang bisa dilakukan dengan sejumlah cara selain menjadi pegawai. Empat kuadrannya memberikan gambaran jelas bagaimana uang bisa diperoleh. Kiyosaki juga memberikan inspirasi pada munculnya profesi baru di Indonesia: Motivator.









INTISARI RICH DAD POOR DAD
Saya ingin menyampaikan point-point pikiran Robert T Kiyosaki yang disampaikan melakui buku-bukunya. Pelajaran personal finance dari Robert T Kiyosaki didirikan dan dikembangkan berdasarkan kisahnya tentang ayah kayanya (rich dad) dan ayah miskinnya (poor dad) yang ditulis secara rinci pada buku pertamanya Rich Dad Poor Dad. Kiyosaki membandingkan pandangan-pandangan hidup kedua ayahnya yang sukses dibidang masing-masing, akan tetapi mempunyai hasil yang berbeda dalam hal kesuksesan finansial. Buku ini menjadi best seller di bidang personal finance, dan saya mengamati, sejak pertama kali diterbitkan sampai dengan sekarang ini, buku-buku seri Kiyosaki masih dengan mudah kita temui di toko-toko buku. Memang kisah ini masih menuai pro kontra terkait dengan keontentikan kisah ayah kayanya. Pada kesempatan ini saya tidak ingin membahas pro kontra hal ini, akan tetapi mengambil hikmah dari kisah-kisah yang mencerahkan dan membangkitkan motivasi.
Berdasarkan cerita Kiyosaki, dia dilahirkan dari sebuah keluarga yang terpandang di Hawai, terutama dalam bidang pendidikan dan menjadi kepala dinas pendidikan di Hawai pada waktu itu. Ayah kandungnya adalah seorang berpendidikan tinggi dan sangat cerdas. Ayahnya mendapat pendidikan sampai Ph.D kemudian dilanjutkan ke Stanford University, University of Chicago dan Nothwestern University. Untuk pendidikan tingginya ,semua dibiayai oleh beasiswa. Kiyosaki dalam kisahnya menyebut ayah kandungnya sebagai ayah yang miskin (poor dad), karena meskipun sukses dalam pendidikan dan karir, pada akhir hidupnya meninggalkan banyak hutang dan tidak kaya. Sedangkan ayah satunya adalah bukan ayah kandungnya akan tetapi ayah dari temannya, yang darinya Kiyosaki banyak belajar tentang filosofi uang dan kebebasan finansial. Ayah kayanya (rich dad) tidaklah memiliki pendidikan setinggi ayah miskinnya, bahkan tidak lulus pendidikan tingkat 8 nya ( SLTP mungkin kalau di Indonesia) . Akan tetapi diakhir hidupnya, dia menjadi orang terkaya di Hawai. Keduanya adalah orang yang sukses dibidangnya, akan tetapi didalam kebebasan finansial, keduanya berakhir dengan hasil yang berbeda.
Pada saat ayah kayanya belum kaya dan ayah miskinnya belum miskin, kedua orang ayahnya adalah orang yang berusaha keras untuk sukses di bidangnya. Ayah miskinnya bekerja keras di jalur pendidikan dan ingin hidup tenang sebagai pegawai pemerintahaan yang baik, sedang ayah kayanya berusaha keras membangun kerajaan bisnisnya. Kedua ayah Kiyosaki ini memiliki cara pandang yang sangat berbeda terkait uang, pengelolaan, dan tujuan finansialnya. Ayah miskinnya mengatakan bahwa mencintai uang adalah sumber dari segala setan, sedangkan ayah kayanya mengatakan bahwa kehabisan dan kekurangan uang adalah sumber dari setan. Ayah miskinnya mengatakan bekerjalah dengan keras, dapatkan pekerjaan yang baik dan capailah karir setinggi-tingginya, sedang ayah kayanya menyarankan agar segera membangun aset dan mencapai kebebasan finansial (finansial freedom).
Ayah miskinnya, hanya sedikit menyinggung tentang uang dan bagaimana memperolehnya, sedang ayah kayanya setiap hari mengasah otaknya dengan kecerdasan finansial dan mengembangkan bisnisnya.
Berikut beberapa perbedaan pandangan ayah miskin (PD) dan ayah kaya (RD) Kiyosaki terkait tentang uang dan kebebasan finansial :
1.        PD : Rumah adalah asset
RD : Rumah yang ditinggali adalah liabilitas.
Rich dad mengatakan, jika kamu berhenti bekerja saat ini, aset akan memasukkan uang kedalam kantongmu, sedangkan liabilitas mengambil uang dari kantongmu. Seringkali orang biasa mengatakan liabilitas sebagai aset, dan ini adalah pelajaran pertama kalau ingin kaya, harus bisa membedakan mana aset dan mana liabilitas.
2.      PD : Saya tidak mampu untuk melakukannya
RD : Apa yang saya lakukan agar mampu?
Pernyataaan saya tidak mampu melakukannya akan mematikan otak kita, dengan pertanyaan yang tepat, pikiran akan terbukan dan akan berusaha menemukan jawabannya.
3.      PD : Alasan saya tidak kaya karena kamu nak
RD : Alasan saya harus menjadi kaya karena memiliki kamu nak.
4.     PD : Saya tidak tertarik dengan uang
RD : Uang adalah power
5.      PD : Apabila berkaitan dengan uang, jangan mengambil resiko, bermainlah dengan aman saja
RD : Belajarlah untuk mengelola resiko.
6.     PD : Bayar aku yang terakhir.
RD : Bayar aku yang pertama. Ayah kayanya selalu mengambil keuntungan dari pendapatannya dan meletakkan uang itu kedalam account investasi yaitu untuk membeli aset-aset dia. Ayah miskinnya membelanjakan semua uangnya pertama dan tidak pernah terpikir untuk berinvestasi.
7.      PD : Konsentrasilah pada pendidikan.
RD : Fokuslah pada kecerdasan finansial sebagaiman juga kecerdasan akademik.
8.      PD : Belajarlah hanya kata-kata pendidikan.
RD : Belajarlah kata-kata keuangan, kata-kata adalah tool kamu yang paling powerfull.
9.     PD : Aku bekerja untuk uang.
RD : Uang bekerja untukku.
10.  PD : Berfikir untuk menghasilkan uang akan menyelesaikan masalah keuangan.
RD : Mengetahu bahwa pendidikan finansial adalah jawaban masalah keuangan. Bukan berapa uang yang bisa anda dapatkan yang terpenting, akan tetapi berapa banyak uang dapat anda pegang dan berapa lama uang tersebut anda pegang.
Kaya, Aset, Liabilitas, dan Kebebasan Finansial
Apakah anda ingin kaya? Ya, mayoritas dari kita pasti ingin kaya. Tapi apakah kaya menurut anda? Apakah punya rumah bagus, atau mobil mewah? Apakah memiliki usaha sendiri? Apakah memiliki tabungan uang bermilyar-milyar? Saya yakin meskipun kita semua atau mayoritas kita ingin menjadi kaya, tapi beragam jawaban definisi yang akan diberikan, atau bahkan kita tidak memiliki jawaban apakah kaya itu. Hal ini penting, karena segala sesuatu kita lakukan harus memiliki tujuan yang jelas. Kalau anda ingin kaya, maka anda perlu tahu apa itu kaya, atau paling tidak menurut definisi anda sendiri apa itu kaya. Ada mungkin sebagian orang bahwa menjadi kaya adalah tidak baik, membawa kita kepada keserakahan, lupa diri, dan hal-hal yang negatif. Hal ini adalah keliru. Kemiskinan dan tidak memiliki keamanan finansial itu adalah sumber dari banyak masalah hidup.
Menurut Robert T Kiyosaki kekayaan adalah berapa lama harta anda mampu menghidupi anda ketika anda tidak bekerja atau tidak menghasilkan pemasukan apapun. Anda bisa dikatakan kaya, kalau anda dapat hidup seumur hidup anda secara terjamin tidak kurang suatu apa, meskipun saat ini tidak bekerja lagi atau tidak menghasilkan pemasukan. Menurut saya hal ini lebih masuk akal dan dan fungsional. Meskipun anda memiliki uang sangat banyak belum tentu anda lebih kaya dari orang lain yang memiliki uang atau harta yang lebih sedikit dari anda. Anda memiliki uang 10 juta, dan pengeluaran anda sebulan 2 juta, maka kekayaan adan adalah 5 bulan. Sedangkan orang yang memiki uang 20 juta, tetapi pengeluaran bulanannya 5 juta, kekayaannya adalah 4 bulan. Tapi apabila pengeluaran anda sebulan 2 juta, sedangkan uang anda sedangkan tabungan anda 1, 5 milyar, secara hitung kasar cukup untuk menghidupi pengeluaran anda seumur hidup, Itu artinya anda kaya. Sekarang coba anda jawab, apakah anda sudah kaya saat ini dan apakah anda ingin kaya atau hidup terjamin seumur hidup?

Untuk menjadi kaya hal yang harus dimengerti pertama kali adalah tahu dan bisa membedakan aset dan liabilitas, kemudian berusaha semaksimal mungkin untuk mengumpulkan atau mengusahakan aset dan menekan atau meminimalisir pemilikan liabilitas. Beberapa kali kita sudah membicarakan aset dan liabilitas. Tapi mari kita bahas sekarang dengan lebih jelas. Aset adalah segala sesuatu yang kita miliki yang dapat menghasilkan pemasukan untuk kita. Sederhananya, apa saja yang anda miliki yang dapat memasukkan uang ke dompet anda. Sedangkan Liabilitas adalah apa saja yang anda miliki yang dapat mejadi sumber pengeluaran kita. Atau apa saja yang kita miliki sekarang ini yang dapat mengeluarkan uang dari dompet anda. Segala sesuatu yang anda miliki itu pada dasarnya dibagi menjadi dua itu saja. Tapi saya yakin kita kebanyakan memiliki liabilitas lebih banyak daripada aset. Contoh aset : Deposito menghasilkan interest, Saham menghasilkan deviden, Rumah dikontrakkan menghasilkan uang kontrakan, Komputer dan internet menghasilkan uang online busines, warnet, toko, rental mobil, franchise, reksadana, obligasi dan masih banyak lagi. Itu semua menghasilkan uang untuk anda. Sedangkan contoh liabilitas adalah : Handphone menghabiskan pulsa, televisi menghabiskan listrik, komputer dan internet yang hanya digunakan untuk kesenangan dan mencari gambar porno, mobil, rumah tempat tinggal, mesin cuci, kulkas, dan masih banyak lagi.
Coba anda lihat kesekeliling anda sebentar. Saya yakin kebanyakan dari kita memiliki lebih banyak liabilitas daripada aset. Mungkin anda akan menanyakan, kalau televisi adalah liabilitas. Apakah kita tidak boleh memilikinya? Bagaimana dong nanti tidak bisa nonton sinetron? Yang perlu anda lakukan adalah menyadari bahwa televisi adalah liabilitas. Kalau anda ingin kaya maka anda harus menekan liabilitas, dengan cara apa? Kurangi penggunaan televisi. Jangan biarkan televisi nyala terus meski tidak ada yang nonton, atau tetap menyala meskipun anda tertidur. Dengan menyadari televisi adalah liabilitas, janganlah membeli televisi yang terlalu berlebihan, ukuran besar dengan konsumsi listrik yang besar. Mungkin anda akan mengatakan saya ingin menikmati hidup, kenapa saya tidak boleh beli televisi yang mahal? Boleh, anda boleh menikmati itu semua setelah anda kaya dan mencapai kebebasan finansial.
Ya, kita boleh menikmati gaya hidup yang kita inginkan tanpa terbatas jika anda sudah kaya dan mencapai kebebasan finansial. Sebelum kaya, anda perlu mencapai kebebasan finansial. Kebebasan finansial adalah suatu kondisi dimana pemasukan dari seluruh aset yang anda miliki lebih banyak daripada pengeluaran hidup dan pengeluaran dari seluruh liabilitas anda. Misalkan anda memiliki 3 rumah yang dikontrakkan (aset), dan 3 rumah tersebut bersih menghasilkan 60 juta/tahun, sedangkan pengeluaran bulanan anda total adalah 4 juta (48 juta/tahun), maka itu berarti anda sudah mencapai kebebasan finansial. Ya, kita perlu mencapai kebebasan finansial. Ketika kita sudah mencapai kebebasan finansial, maka hidup kita akan menjadi lebih baik dan bermakna. Anda dapat menjadi dan memilih hidup seperti apapun yang anda inginkan tanpa ada kekawatiran anda tidak bisa menghidupi keluarga. Anda ingin tidak bekerja sama sekali? Anda ingin mendharmakan hidup anda untuk agama dan sosial? atau anda ingin terus bekerja untuk menambah bekal anak atau untuk aktualisasi diri daripada menganggur? Anda ingin memperbesar bisnis dan aset anda? Semua bisa anda pilih dengan perasaan tenang ketika kebebasan finansial sudah anda capai.

Bagaimana cara menjadi bebas finansial dan kaya?
kuncinya adalah aset .. aset .. aset .. dan kurangi liabilitas .. liabilitas .. liabilitas. Mari sejak saat ini, kita lebih bijaksana dengan menekan nafsu untuk membeli liabilitas dan berusaha meningkatkan aset.

Demikian ringkasan buku Rich Dad, Poor Dad semoga menginspirasi dan bermanfaat.