Senin, 14 November 2016

Jelaskan Tentang Merk, Brand, Analisis SWOT, dan Pengelolaan SDM


1)      Dalam dunia nyata bisnis, Merk dan Brand telah terbukti sebagai “instrument” keberhasilan bisnis. Jelaskan dengan contoh-contoh kongkrit, baik pengalaman Saudara Pribadi/Perusahaan Saudara, dan atau pengalaman/bukti kongkrit orang lain/perusahaan orang lain.
2)      Dalam dunia nyata bisnis, jelaskan secara sederhana contoh Analisis SWOT tersebut.
3)      Dalam hal pengelolaan SDM, manakah yang lebih dipentingkan antara kepentingan pribadi karyawan dengan kepentingan perusahaan ?  Mungkinkah sama pentingnya, dan mengapa demikian?
Jawab :
Keyword :  Merk, Brand
Merek adalah suatu tanda yang berupa gambar, nama , huruf, angka, susunan warna atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang dan jasa.

Menurut David A. Aaker, merek adalah nama atau simbol yang bersifat membedakan (baik berupa logo, cap/kemasan) untuk mengidentifikasikan barang/jasa dari seorang penjual/kelompok penjual tertentu. Tanda pembeda yang digunakan suatu badan usaha sebagai penanda identitasnya dan produk barang atau jasa yang dihasilkannya kepada konsumen, dan untuk membedakan usaha tersebut maupun barang atau jasa yang dihasilkannya dari badan usaha lain

Di Indonesia, hak merek dilindungi melalui Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001. Jangka waktu perlindungan untuk merek adalah sepuluh tahun dan berlaku surut sejak tanggal penerimaan permohonan merek bersangkutan dan dapat diperpanjang, selama merek tetap digunakan dalam perdagangan.
Jenis-jenis merek :

1)      Merek dagang
Merek dagang adalah merek yang digunakan pada barang yang diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan dengan barang-barang sejenis lainnya.

2)    Merek jasa
Merek jasa adalah merek yang digunakan pada jasa yang diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan dengan jasa-jasa sejenis lainnya.

3)    Merek kolektif
Merek kolektif adalah merek yang digunakan pada barang dan/atau jasa dengan karakteristik yang sama yang diperdagangkan oleh beberapa orang atau badan hukum secara bersama-sama untuk membedakan dengan barang dan/atau jasa sejenis lainnya.

Berbeda dengan produk sebagai sesuatu yang dibuat di pabrik, merek dipercaya menjadi motif pendorong konsumen memilih suatu produk, karena merek bukan hanya apa yang tercetak di dalam produk (kemasannya), melainkan juga merek termasuk yang ada di dalam hati konsumen dan bagaimana konsumen mengasosiasikannya.

Brand adalah kombinasi lengkap dari asosiasi yang orang bayangkan ketika mendengar sebuah nama perusahaan atau produk. Ibaratnya, brand bagi sebuah perusahaan adalah reputasi bagi seseorang.

Dari beberapa pengertian diatas, dapat ditarik kesimpulan mengenai definisi dari Brand (Merek) itu sendiri. Maka, Brand (merek) adalah nama, tanda, istilah, simbol, desain, kata atau kombinasi dari hal-hal tersebut yang ditujukan untuk mengidentifikasi dan membedakan antara produk dan jasa yang satu dengan yang lain.

Elemen-elemen yang menentukan tingkat kepercayaan konsumen terhadap sebuah brand adalah sebagai berikut:

1)      Janji yang diberikan sesuai dengan kenyataan walaupun hal ini tidak dinyatakan dengan jelas, tetapi menjadi salah satu faktor utama kesuksesan sebuah brand.
2)    Memberikan kepribadian tersendiri terhadap pengguna brand.
Pengguna mobil BMW akan merasakan lebih elegan dan ekslusif ketimbang pengguna mobil Innova misalnya. USP (Unique Selling Proposition). Dengan memiliki USP perusahaan anda akan meningkatkan posisitioning dan pangsa pasar karena:
1.     Unique – hal ini membuat anda berbeda dengan yang lain
2.    Selling – membujuk pelanggan untuk membeli produk atau jasa   
       yang ditawarkan
3.     Proposition – adalah proposal atau usulan untuk diterima
Munculnya sebuah brand sebagai dasar untuk membedakan perusahaan, produk atau layanannya dengan perusahaan, produk atau layanan lainnya (Miletsky dan Smith, 2009: 3).

Ibaratnya, brand bagi sebuah perusahaan adalah reputasi bagi seseorang. Meskipun Anda mungkin menemukan beberapa hal yang membuat Anda tertarik dengan seseorang, namun untuk menciptakan hubungan yang mendalam, Anda haruslah memiliki nilai-nilai, peminatan, dan otentisitas yang sama. Hal yang sama juga berlaku bagi perusahaan. Koneksi yang mendalam dan tahan lama hanya bisa terjalin jika pelanggan dan klien berbagi nilai dengan Anda. Maka, semakin baik Anda mendefinisikan nilai-nilai Anda, bertindak berdasarkan nilai-nilai tersebut, dan mengkomunikasikannya dengan pelanggan Anda, semakin dalam pula koneksi yang Anda ciptakan.
Jangan anggap enteng brand, karena ia adalah aset terpenting yang bisa dimiliki perusahaan. Brand memberikan nilai, menciptakan diferensiasi dan mendapatkan hasil jangka panjang, Sebab, branding termasuk komponen penting yang ikut menentukan proses pengambilan keputusan membeli bagi pelanggan. Brand yang baik akan menempatkan perusahaan/ produk Anda di atas para pesaing Anda, dan membantu Anda menjadi pilihan utama. Brand, jika dikembangkan dengan baik, pun dapat menjadi wadah tunggal untuk mempromosikan bisnis, merangsang pengalaman yang unik, menciptakan ikatan khusus dengan pelanggan, serta memelihara konsistensi dengan kualitas layanan yang ditawarkan.
Satu hal yang harus Anda pahami adalah, kita hidup dalam masyarakat yang berorientasi sensorik. Artinya, kita mendasarkan penilaian kita pada hal-hal yang dapat diterima panca indera kita, seperti stimulasi visual, rasa,  bau, sentuhan dan suara, dan kita melakukan ini bahkan di alam bawah sadar kita. Jadi, kita sangat terbiasa mengait-kaitkan nama, kata ataupun simbol tertentu dengan harapan kualitas, konsistensi, layanan pelanggan dan lainnya.
Mengapa kita harus memahami hal itu? Sebab, hal itu akan sangat membantu kita dalam membuat brand yang baik. Idealnya, brand akan menjadi kepribadian, karakter dan jiwa perusahaan Anda. Brand akan menjadi perwujudan kepercayaan, antisipasi kualitas dan performa, serta yang paling penting, perasaan bahwa ini adalah identitas yang ingin Anda tunjukkan kepada pelanggan.
Contoh :
Starbucks. Begitu mendengar nama itu, hal apa yang lantas terbayang dalam benak Anda? Kopi, hijau, ramah lingkungan, modern, casual, mahal, berkelas? Itulah identitas yang disematkan pada Starbucks. Itulah branding Starbucks.

2. Dalam dunia nyata bisnis, jelaskan secara sederhana contoh Analisis SWOT
    tersebut.

Analisa SWOT Starbuck Coffee
Kekuatan
1)      Starbucks adalah pengecer terkemuka dan roaster untuk kopi merek khusus di dunia.
2)    Citra merek yang kuat dengan motto ‘The Starbucks Experience’.
3)    Starbucks adalah sebuah organisasi global dengan lebih dari 16.000 ritel di 48 negara di seluruh dunia.
4)    Salah satu waralaba terkuat di dunia dengan lebih dari 6500 toko izin dunia.
5)    Starbucks dikenal untuk menyediakan produk unggulan dan jasa.
6)    Starbucks ditawarkan baik manfaat fungsional dan emosional.
7)     Starbucks adalah nomor 7 pada Fortune Magazine’s “100 Perusahaan Terbaik untuk Bekerja Untuk” untuk 2008.
8)    Memiliki pelanggan setia di semua negara Starbucks ‘yang ada.
9)    Kontrol kualitas tinggi di seluruh Starbucks ‘ritel.
10) Memiliki kualitas tinggi yang konsisten pelayanan.
11)    Khas rumah-rumah kopi Italia canggih dengan nuansa musik, interior desain dan karya seni.
12)  Outlet diposisikan di lokasi jalan tinggi, mal, dalam area bisnis lain seperti bangunan kantor.
13)   Wi-Fi layanan Internet di seluruh Starbucks ritel.
14) Pelayanan kopi Cepat saji.
15)  Proses penyusunan produk tidak perlu teknologi yang sangat canggih.
16) Memiliki banyak variasi rasa.
17)  Terbatasnya  jumlah pesaing yang kuat.
18)  Pangsa pasar dan pertumbuhan pasar Tinggi.
19) Selalu bertujuan untuk membantu lingkungan dukungan, ex: dengan menggunakan jaringan didaur ulang
20)                       Selalu memperlakukan karyawan sebagai mitra bukan hanya sebagai karyawan.
21)  Penerimaan semua pertanyaan, komentar dan umpan balik di mana pelanggan dapat mengirimnya dengan email, sms atau hanya menginformasikan di Starbucks ritel.
22)                        Memiliki Starbucks Serikat Pekerja yang membantu karyawan untuk menginformasikan pikiran mereka kepada manajemen.
 Kelemahan
1)      Harga tinggi yang biaya tidak semua jenis pasar bisa membeli produk Starbucks.
2)    Starbucks dianggap ‘Amerika Global’ yang mengeluarkan biaya sentimental bagi pelanggan di beberapa negara.
3)    Terlalu fokus pada pasar domestik AS.
4)    Starbucks menolak untuk menjamin bahwa susu, minuman, coklat, es krim, dan dipanggang dijual di toko perusahaan bebas dari bahan rekayasa genetik.
5)    Karena kesempurnaan atas pelayanan karyawan, beberapa keluhan karyawan tentang manajemen yang mendorong mereka untuk selalu menjadi sempurna. Itulah sebabnya mereka membuat Starbucks Serikat Pekerja.
Peluang
1)      Para karyawan potensial adalah orang-orang berpendidikan yang membuatnya lebih mudah untuk melatih mereka.
2)    Pelanggan bukan harga sensitif.
3)    Bisa dapat mengubah citra negatif kopi menjadi positif.
4)    Konsumerisme tinggi di Indonesia.
5)    Lebih mudah untuk menembus pasar karena apa yang dijualnya adalah pemenuhan harga diri dan perlu cinta atau milik masyarakat yang merupakan alasan utama mengapa masyarakat membeli suatu produk.
6)    Dukungan finansial yang kuat.
7)     Tingginya tingkat pertumbuhan ekonomi dan pasar di Indonesia, terutama di perkotaan.
8)    Kebijakan ekonomi kerakyatan di Indonesia memudahkan Starbucks memperluas bisnis mereka.
9)    Masyarakat di Indonesia posisi tempat Starbucks sebagai salah satu titik pertemuan terbaik.
10) Bisa produk mereka yang beragam tidak hanya di kopi.
11)    Banyak kopi Starbucks menggunakan kacang organik.
12)  Beberapa biji Starbucks dipanen di pulau Sumatera dan Indonesia Sulawesi. Starbucks membeli kacang berkualitas tinggi di pulau ini di premium harga untuk membantu para petani untuk menghidupi keluarga mereka dan berinvestasi secara berkelanjutan produksi. Starbucks membayar harga rata-rata $ 1,20 per pon terhadap komoditas rata-rata harga $ 0,40-0,50 per pon
Ancaman
1)      Krisis keuangan global yang membuat masyarakat cenderung untuk tidak menghabiskan terlalu banyak uang.
2)    Berpendapatan rendah di Indonesia membuat sulit bagi Starbucks untuk menembus pasar yang lebih segmentasi.
3)    Sentimental masalah dengan efek buruk kopi dari masyarakat.
4)    Beberapa orang percaya bahwa Starbucks mengubah dunia menjadi sebuah perusahaan raksasa generik berantakan.
5)    Kritik mengatakan bahwa ia mengeksploitasi buruh tani di negara-negara ketiga.
6)    Dikatakan bahwa dominasi Starbucks mengemudi kafe kecil keluar dari bisnis.
7)     Isu menyatakan bahwa Starbucks mengeksploitasi pekerja mereka dengan membayar upah yang sangat minimum dengan standar yang sangat tinggi dari pekerjaan mereka butuhkan untuk memenuhi.
8)    Ancaman produk pengganti dan jasa termasuk barang-barang minuman lain seperti cola, teh atau jus yang dijual di ritel.
Strategi dan Taktik untuk Starbucks
 Strategi
1)      Strategi Starbucks di Indonesia untuk 1 tahun ke depan yang kita diusulkan adalah untuk membuat kampanye yang disebut Starbucks untuk kesehatan. Kampanye ini akan berfokus pada manfaat kesehatan bahwa masyarakat akan mendapatkan dari minum secangkir Starbucks. Kami akan mengubah persepsi masyarakat tentang kopi menjadi satu positif dan bekerja sama dengan perusahaan lain di Indonesia untuk menunjukkan dukungan kami dalam kesehatan masyarakat.
2)    Faktanya adalah bahwa kopi sebenarnya adalah salah satu minuman sehat miliaran orang mengkonsumsi secara teratur. Rata-rata 300mg kopi dengan energi latihan naik 20% dan menurunkan tingkat kelelahan sementara membakar lemak meningkat 107% lebih besar daripada tanpa kafein. Hal ini dapat terjadi karena kopi mengandung asam hidroksisitrat dan kromium yang dapat meningkat hingga 30% pada laju metabolisme. Mungkin menjaga terhadap asam urat, diabetes dan penyakit Alzheimer.
3)    Studi telah menunjukkan hasil yang positif yang membandingkan konsumsi dengan tingkat diabetes, termasuk laporan yang menunjukkan bahwa orang yang minum dua cangkir sehari adalah 50 persen lebih rendah untuk mengembangkan diabetes dan juga telah dibuktikan oleh dokter. Masalahnya datang ketika orang mulai menambahkan gula dan krim untuk kopi mereka, atau bahkan lebih buruk lagi, membeli tebal, minuman dicampur dengan whipped cream di atasnya.
4)    Kopi bila dikonsumsi secara berlebihan bisa sangat adiktif, merangsang, dan pengisi suasana hati.
5)    Sejumlah besar kopi atau kafein yang dikonsumsi sekaligus dapat memiliki efek negatif pada darah. Terlalu banyak kopi dari waktu ke waktu dapat noda kesehatan masyarakat.
6)    persepsi negatif kopi bisa menjadi ancaman bagi Starbucks. Tetapi kita juga melihat ini sebagai kesempatan ketika kita benar-benar dapat mengubah perilaku masyarakat di Indonesia untuk mengkonsumsi kopi sehat dan menjadikannya sebagai bagian dari kehidupan mereka.
 Taktik
a.      Produk:
Kami akan menciptakan rasa baru Dark Kopi dengan Buah topping. kopi ini juga bisa ditambahkan dengan susu skim. Dark kopi adalah kopi terbaik untuk kesehatan dianggap belum dicampur dengan susu full cream, whipped cream, dll Buah topping pada produk ini adalah buah nyata, tidak dicampur dengan kopi tetapi hanya pelengkap untuk menambah lebih banyak vitamin sementara minum kopi. Bagi orang yang ingin menambahkan susu di dalamnya, kita hanya akan menambahkan susu skim karena mengandung rendah lemak daripada susu full cream yang mengandung lemak bagi tubuh.

Produk ini akan memberikan gratis satu buah topping. Tetapi jika orang ingin menambahkan lebih dari satu topping, mereka dengan bisa menambahkan Rp 5.000, – untuk setiap kopi. Ukuran produk adalah ukuran yang biasa secangkir Starbucks mana secangkir putih untuk minuman panas dan secangkir transparan untuk minuman dingin.
Taktik ini akan meluncurkan dan mengembangkan selama satu tahun dan terus menjadi salah satu rasa Starbucks selama bertahun-tahun setelah.
Harga :
Harga untuk produk ini adalah Rp 29,500, – untuk ukuran tinggi, Rp 34,500, – untuk ukuran grande dan Rp 39.500, – untuk ukuran venti.
b.     Tempat:
Untuk mendukung Starbucks untuk Kesehatan Kampanye, lebih banyak tempat akan menjadi 24 jam Starbucks Starbucks ritel di mana juga akan membuka 10 ritel per tahun. Ini akan menjadi kemudahan bagi nasabah di mana mereka dapat memutuskan kapan mereka ingin minum kopi Starbucks panas atau dingin. Tempat yang akan dibuka selama 24 jam adalah Starbucks Kemang Village, Citywalk, Rest area di Karawaci Freeway dan Summarecon Serpong. Ini akan mendukung beberapa Starbucks 24 jam toko di EX dan Sarinah. Taktik ini akan segera dimulai dan berakhir dalam 2 bulan.
c.      Promosi:
Untuk mengkomunikasikan pesan kopi sehat kita akan menggunakan:
Periklanan.  Iklan untuk Starbucks akan dilakukan dengan memasang iklan di majalah dan surat kabar. Ini akan dilakukan oleh satu iklan per bulan. Jenis lain dari iklan adalah dengan menciptakan banner roll di ritel. Pesan dari iklan ini adalah untuk mengkomunikasikan manfaat dari minum secangkir kopi di kehidupan sehari-hari. banner akan ditampilkan untuk 3 bulan pertama dan akan ada perubahan dalam desain dan ditampilkan selama 3 bulan dan terus menerus selama satu tahun.
Promosi Penjualan. Promosi penjualan yang akan melakukan adalah membeli satu dapat satu Starbucks Coffee Dark dengan topping dengan menggunakan Kartu Kredit BCA. Ini akan dilaksanakan selama satu tahun.
Taktik lainnya adalah bekerja sama dengan GNC, perusahaan yang memproduksi vitamin untuk kesehatan. Ketika pelanggan membeli Starbucks seharga Rp 500.000, – dengan penerima menggabungkan dalam satu bulan dari mulai penerima pertama, mereka akan mendapatkan diskon 10% ketika membeli produk GNC dalam jumlah apapun. Ini akan dilakukan selama 6 bulan pertama.
Untuk 6 bulan ke depan, Starbucks akan bekerja sama dengan Fitness First. Jika Starbucks pelanggan membeli sebesar Rp 100.000, – dalam satu transaksi, mereka akan mendapatkan voucher percobaan gratis dalam setiap Pertama Kebugaran. Taktik ini akan dilaksanakan dalam 6 bulan setelah bekerja sama dengan taktik GNC.
Pada 1983, Howard Schultz yang barusetahunbergabungdengan Starbucks, melakukanlawatanbisniske Milan, Italia.Dia kesengsem dengan gaya warung-warung kopi di sana, yang menyediakan kehangatan tempat ngobrol, selain berjualan kopi dan espresso yang telah kondang.
Kembalike Seattle, Schultz mengusulkan Starbucks menirunya.Dalambenaknya, wargaAmerikaSerikat (AS) pastimenyukaiwarung-warung kopi sepertiitu.Tapi, trio guru bahasaInggris Jerry Baldwin, guru sejarah Zev Siegel, danpenulis Gordon Bowker, yang mendirikan Starbucks pada 1971, taksetuju.
Alasannya, ide memasukkan bisnis minuman akan menjauhkan perusahaan itudari focus utamanya : berdagang biji kopi olahan kualitas tinggi dan peralatan pengolah kopi. Lagi pula, menurutmereka, orang minum kopi ya di rumah.
Schultz, yang begitu yakin dengan idenya, akhirnya keluar dari Starbucks dan mendirikan jaringan warung kopi Il Giornallepada 1985. Rupanya, pada 1987, trio Baldwin-Siegel-Bowker menyerah dan menjual Starbucks. Dengan bantuan beberapa investor lokal Schultz mendapatkan perusahaan itu. Selanjutnya, Schultz mengubah nama warung-warungkopinya menjadi Starbucks.

Singkat cerita, sampai akhir Maret 2008, Starbucks punya lebih 16.226 outlet di seluruh dunia. Jumlah pegawainya 172.000, dengan total aset US$ 5,343 miliar dan pendapatan bersih US$ 72,64 juta (2007). Malah, Starbucks kini punya beberapa anak perusahaan: Tazo Tea Company, Seattle’s Best Coffee, Torrefazione Italia, Hear Music dan Ethos Water.

Schultz, yang lahir pada 19 Juli 1953, dibesarkan di permukiman miskin Brooklyn, New York. Beasiswa rugby di Northern Michigan University menjadi semacam tiketnya untuk keluar dari himpitan kemiskinan. Luluskuliah, dia melakukan berbagai pekerjaan hingga menjadi manajer operasi Hammarplast (produsen alat mengolah kopi dari Swedia) untuk AS.

Pekerjaan itu membawanya berkunjung pada 1981 ke toko kopi terkenal di Seattle, Starbucks, salah satu pembeli setia produk yang dijualnya. Schultz terkesan dengan aroma kopi olahan di took itu yang aduhai.

Akan tetapi, yang lebih memikatnya adalah totalitas orang-orangnya dalam memilih dan mengolah kopi. “Saya pergi dari tempat itu seraya berkata, ‘Tuhan, betapa hebatnya perusahaan itu,  betapa hebatnya kota itu. Saya ingin sekali menjadi bagian darinya’,”  kata Schultz mengenang.

Setahun kemudian, impian Schultz terwujud. Bos Starbucks menerimanya dan mengangkatnya sebagai direktur pemasaran dan operasi. Itulah titik balik perjalanan Schultz, dengan misi “menyuguhkan secangkir kopi hebat” kepada dunia. Namun, lekat menempel di bawah tujuan itu adalah, seperti dikemukakannya sendiri, “prinsip membangun sebuah perusahaan dengan jiwa.”

Prinsip itu begitu dalam menancap di sanubari Schultz karena getirnya hidup sang  ayah. Ayahnya bekerja mati-matian dengan gaji rendah dan sampai akhir hayatnya tetap menderita. “Dia direndahkan dan tidak dihormati. Dia tidak punya asuransi kesehatan dan dia tak mendapat kompensasi ketika terluka saat bekerja,” katanya.

Itu sebabnya Schultz menerapkan kebijakan yang tak lazim dalam dunia ritel. Seluruh pegawai, organic atau pun tidak, yang bekerja paling sedikit 20 jam dalam sepekan berhak mendapat tanggungan kesehatan komprehensif, termasuk untuk pasangan dari pegawai yang tak terikat pernikahan sekalipun. Pegawai mendapat opsi kepemilikan saham, termasuk pegawai paruhwaktu.

 Terapkan CSR

Selain itu, Starbucks juga menjaga komitmen tinggi pada tanggung jawab social korporat (corporate social responsibility/CSR). Menurut Orin Smith, pengganti Schultz sebagai CEO pada 2000, CSR menjadi bagian tak terpisahkan dari Starbucks, yang menjadi langganan daftar Fortune’s 100 Best Company. “Tanpa itu, perusahaan kami tak mungkin beroperasi,” kata Smith.

Starbucks sangat memedulikan pemangku kepentingan (stakeholders), mulai mitra (pegawai), petani kopi sampai ke pelestarian lingkungan. Dan, kepentingan pemegang saham tetap terpenuhi dengan laju pertumbuhan tinggi.

Kepada petani yang meningkatkan standar kualitas, kepedulian lingkungan, social dan ekonomi, Starbucks menghadiahinya status “pemasok pilihan” dan membayar harga tertinggi.

Pada 2004, Starbucks membayar rata-rata US$1,20 per pon kopi hijau (belum dipanggang), 74% lebih tinggi dari harga pasar. Dampaknya, petani Kolombia lebih suka menanam kopi dari pada koka –bahan kokain yang merusak masyarakat.

Starbucks mendorong pertanian berkelanjutan dan keaneka ragaman hayati dengan mendukung kopi yang ditanam di bawah naungan hutan (shade-grown). Cara ini bisa menyelamatkan hutan tropis yang mungkin dipakai untuk produksi kopi.

Pada 2002, Starbucks membeli 20 kali lebih banyak kopi jenis ini dari 1999. Pada 2003 jumlahnya naik menjadi 1,8 juta pon dan pada 2004 sebanyak 2,1 juta pon. Untuk upayanya ini, Starbucks dan mitranya, Conservation International, meraih World Summit Business Award for Sustainable Development Partnership.

Pelajaran yang bisa dipetik dari pengalaman Starbucks adalah bahwa dasar moral yang tinggi sesungguhnya sangatmenguntungkan. Sebaliknya, booming era 1990-an, rontoknya pasar modal, resesi, dan skandal korporat besar seperti Enron dan World.com, telah menyadarkan banyak orang betapa runyamnya hasil doktrin bisnis kapitalis yang semata-mata bertujuan mencapai keuntungan finansial.

Pada akhirnya, pengalaman ini menunjukkan keniscayaan suatu manajemen bisnis yang menyeimbangkan kecerdasan intelektual dengan isi dan suara hati manusia. Dengan begitu, hasil yang akan muncul adalah pola keteraturan dan manajemen yang berkelanjutan.

3)      Dalam hal pengelolaan SDM, manakah yang lebih dipentingkan antara kepentingan pribadi karyawan dengan kepentingan perusahaan ?  Mungkinkah sama pentingnya, dan mengapa demikian?
Dalam pendapat beberapa ahli, Manajemen diartikan sebagai ilmu dan seni yang mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu.
Sumber daya adalah segala sesuatu yang merupakan assets perusahaan untuk mencapai tujuannya.
Sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat dikategorikan atas empat tipa sumber daya, seperti Finansial, Fisik, Manusia dan Kemampuan Teknologi.
Untuk itu dibutuhkan Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) untuk mengaturnya.
MSDM adalah proses yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pimpinan dan pengendalian kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan analisis pekerjaan, evaluasi pekerjaan, pengadaan, pengembngan, kompensasi, promosi dan pemutusan hubungan kerja guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dari definisi di atas, menurut Mutiara S. Panggabaean bahwa, kegiatan di bidang sumber daya manusia dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu dari sisi pekerjaan dan dari sisi pekerja.
Dari sisi pekerjaan terdiri dari analisis dan evaluasi pekerjaan. Sedangkan dari sisi pekerja meliputi kegiatan-kegiatan pengadaan tenaga kerja, penilaian prestasi kerja, pelatihan dan pengembangan, promosi, kompensasi dan pemutusan hubungan kerja.
Dengan definisi di atas yang dikemukakan oleh para ahli tersebut menunjukan demikian pentingnya manajemen sumber daya manusia di dalam mencapai tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.
Sumber Daya Manusia (SDM) adalah faktor sentral dalam suatu organisasi. Apapun bentuk serta tujuannya, organisasi dibuat berdasarkan berbagai visi untuk kepentingan manusia dan dalam pelaksanaan misinya dikelola dan diurus oleh manusia. Jadi, manusia merupakan faktor strategis dalam semua kegiatan institusi/organisasi.










Buatlah Brand atau merek yang sesuai dengan Model Bisnis UKM anda, misalnya bergerak di bidang Makanan, maka Brand tersebut harus mencerminkan Product tersebut serta Image Perusahaan yang meliputi layanan yang akan diperoleh pelanggan. Sesuaikan dengan Target Market yang akan dituju. Ada beberapa Jenis Brand, yaitu: Brand Perusahaan, Brand Produk, Brand Jasa, Brand Perorangan, Brand Organisasi, Brand Acara, Brand Geografis.

Tahap selanjutnya perhatikan brand elements yang digunakan, seperti :

1. Nama

Brand-Name

yang merupakan rangkaian kata yang digunakan untuk meng-identifikasikan perusahaan, product, jasa maupun jenis brand lainnya. Bisa juga mencerminkan visi dan misi perusahaan anda.

2. Logo

large_b313c50e85

Bentuk Visual yang mencerminkan Brand anda yang merupakan bagian dari brand image, karena itu tagline harus mampu mengkomunikasikan visi dan misi Anda, dan konsisten dengan apa yang Anda janjikan kepada publik Anda.

3. Grafik

Coca-cola-logo

Termasuk bentuk font yang digunakan untuk mencetak nama brand. Walt Disney memiliki grafik nama yang cukup legendaris, begitupun Coca Cola.

4. Bentuk

Coca-Cola-OGB

Bentuk unik dan berbeda dari botol kaca Coca Cola pada akhirnya membentuk sebuah identitas brand yang cukup kuat. Tak jauh berbeda, adalah bentuk-bentuk produk Apple, mulai dari iPhone, iPod hingga iPad yang meskipun selalu bervariasi, namun tetap mengesankan bentuk minimalis elegan yang menjadi ciri khasnya pun merupakan salah satu identitas yang tetap dipertahankan dan menjadi pembeda brand ini.

5. Warna

greenpeace_logo500px
Bagi sebagian brand, warna juga bisa melambangkan identitas brand tersebut. Sebut saja GreenPeace yang sesuai dengan warnanya selalu menggunakan warna-warna yang berhubungan dengan alam, seperti hijau dan cokelat. Atau, lagi-lagi Coca Cola yang identik dengan warna merah, begitupun maskapai AirAsia dan Palang Merah Internasional.

6. Suara

mission_impossible_two_ver1
Dalam hal ini, peranan sebuah jingle sangat berperan dalam mengaitkan persepsi brand dengan sebuah produk/jasa. Tentu saja, Anda dapat langsung mengenali jingle es krim Walls kapan pun Anda mendengarnya. Soundtrack film Mission Impossible – ya, film pun dapat menjadi sebuah brand yang kuat – juga menjadi salah satu penanda pentingnya asosiasi suara terhadap persepsi brand.

7. Aroma

Yang satu ini mungkin sedikit aneh, namun pada kenyataannya perpaduan aroma mawar-melati-musk dari Chanel No. 5 telah didaftarkan sebagai merek dagang, dan membuktikan bahwa aroma juga bisa dianggap sebagai identitas sebuah brand.

8. Citarasa

KFC_Logo

Kentucky Fried Chicken mengklaim ayam-ayam gorengnya memiliki citarasa yang berbeda karena diracik dari 11 bumbu dan rempah rahasia.

9. Pergerakan

lamborghini-wallpaper-2013-auto-car-hd-wallpaper-car-photo-lamborghini-wallpapers

Mungkin hanya Lamborghini yang memiliki mobil dengan bukaan pintu ke atas, bukannya ke samping seperti pada umumnya. Nyatanya, pergerakan yang unik tersebut menjadi identitas kuat yang membedakan Lamborghini dan produsen mobil lainnya.

Kini Anda telah memahami bahwa yang dimaksud dengan brand bukanlah sekedar logo atau nama atau tagline saja, melainkan semua atribut, termasuk kemasan, warna hingga perangkat pemasaran yang ikut menyatu dengan persepsi brand di benak masyarakat.

Brand yang efektif menciptakan persepsi bahwa tidak ada produk, layanan, organisasi atau komunitas lain yang menyerupai Anda, entah perbedaannya pada manfaat, bentuk, kemudahan penggunaan, harga atau prestise, yang pasti konsumen yakin bahwa Anda menawarkan sesuatu yang luar biasa. Untuk itu, banyak faktor yang memegang peranan, dan dapat berwujud maupun tidak berwujud, termasuk dekorasi kantor, pakaian personil, filsafat organisasi, kualitas layanan, desain materi cetak ataupun nilai tambah layanan. Intinya semua yang konsumen Anda sentuh, lihat atau dengarlah akan membedakan Anda dari kompetisi.

Sebagai pelaku usaha, Anda mungkin kini bertanya, bagaimana Anda bisa mencapai posisi tersebut, membuat brand Anda tampak menonjol di antara jutaan brand yang tersedia? Bagaimana seorang konsumen bisa memilih produk Anda di antara ratusan produk lain yang berjajar di sepanjang rak di pasar swalayan?

Jawabannya mudah saja: branding
Ada banyak kesimpang-siuran yang melingkupi sebuah jabatan “Business Development”. Apakah posisi tersebut sedemikian dibutuhkannya dalam perusahaan? Apa saja lingkup pekerjaannya? Seperti apa kriteria calon karyawan yang cocok menduduki kursinya? Bagaimana menilai efektivitas kerjanya?

Meskipun titel pekerjaannya adalah Business Development, yang bila diterjemahkan berarti Pengembangan Bisnis, namun sebenarnya cakupan pekerjaan orang yang akan menduduki posisi ini lebih dari sekedar mencari celah untuk mengembangkan bisnis. Mereka harus cerdas membaca tren, pintar menganalisa situasi, dan mampu mengambil keputusan-keputusan yang tepat, yang akan mendatangkan lebih banyak keuntungan bagi perusahaan. Peran strategis inilah yang pada akhirnya membuat para CEO dan pemilik usaha was-was, dan memilih bertanya kepada konsultan SDM, “Apabila kami ingin mempekerjakan seorang Business Developer, orang dengan kapabilitas seperti apa yang akan Anda rekomendasikan?”

Biasanya, posisi Business Development sendiri hanya akan ditemui di perusahaan-perusahaan besar, sementara perusahaan-perusahaan skala kecil hingga menengah memilih menyisipkan peran kerja pengembangan bisnis itu di antara deskripsi pekerjaan beberapa posisi manajerial lainnya. Inilah yang terkadang menyulitkan para pebisnis untuk menentukan siapa orang yang paling tepat untuk dipekerjakan, apa saja yang harus dikerjakannya nanti, dan bagaimana perusahaan dapat memonitor sepak terjang dan efektivitas pekerjaannya.

Jika Anda pemilik usaha startup yang sedang mencari posisi Business Development untuk mengembangkan bisnis online atau offline Anda, maka artikel berikut ini layak disimak, karena akan membahas tuntas mengenai kunci sukses pengembangan bisnis untuk perusahaan pemula, termasuk cara-cara untuk menghindari kejadian-kejadian yang melibatkan Business Development (BizDev) yang seringkali membuat frustasi.



1. Pekerjakan Orang yang Tepat di Saat yang Tepat

04.14.11-3-Rules-for-Effective-Informational-Interviewing

Apakah seorang business developer yang memiliki pengetahuan mendalam terhadap bidang usaha Anda, dan jaringan kemitraan yang luas dan siap untuk menelurkan “deal” dengan Anda selalu yang terbaik? Belum tentu. Sebaliknya, mereka bisa saja menjadi malapetaka jika dipekerjakan pada siklus hidup perusahaan yang terlalu dini. Untuk Anda ketahui, ada tiga tahapan proses komersialisasi – dan belum tentu semua orang cocok menempati posisi Biz Dev pada masing-masing tahapan itu.

– Scouting: Ini adalah fase paling awal dari sebuah perusahaan. Pada tahap ini, fungsi utama Biz Dev adalah untuk membidik target market yang tepat dan mencari jalur-jalur yang bisa ditempuh mempenetrasi-nya. Mengidentifikasi hal-hal yang bisa menjadi nilai jual perusahaan, dan menyediakan umpan balik berupa tren pasar teraktual untuk tim internal. Kemampuan untuk bekerja bersama dengan tim pengembangan produk dan teknisi akan menjadi kemampuan kunci yang harus dimiliki. Bagi yang ingin tahu cara untuk menentukan target market yang harus kita bidik, dapat membaca artikel ini.

– Testing: Pada tahap ini, Biz Dev seharusnya sudah mampu menelurkan beberapa kesepakatan untuk menguji prediksi-prediksi pasar yang telah Anda buat, dan menyediakan masukan terukur sebelum Anda mulai menghitung besarnya target pasar Anda secara pasti. Kemampuan analisa yang baik untuk merancang sebuah kerangka berpikir yang akan memudahkan dalam proses penentuan kriteria-kriteria pengukuran, serta untuk mempelajari data, akan membantu menetapkan apakah perusahaan benar-benar perlu melakukan pengukuran pasar, dan bila ya, di mana pengukuran tersebut seharusnya dilakukan, tergantung pada kekuatan dan visi perusahaan itu sendiri.

– Scaling: Setelah mengumpulkan data-data dari kesepakatan-kesepakatan awal, dan memvalidasi jalur yang akan membantu Anda meraih goal, pada tahap ini Biz Dev seharusnya sudah mampu untuk mulai melipatgandakan kesepakatan dengan pihak ketiga, dan meletakkan struktur penyokong di tempat yang tepat.



2. Pengembangan Bisnis Tidak Selalu Mengenai Sales

Enjoying the sun

Secara umum, Biz Dev akan mengidentifikasi dan membangun kemitraan yang menambah nilai jual perusahaan, untuk akhirnya menarik pemasukan, distribusi, ataupun meningkatkan nilai yang dikandung produk atau jasa yang dipasarkan itu sendiri. Hal ini jelas berbeda dengan Sales, yang hampir selalu terfokus pada cara-cara untuk mendatangkan pemasukan yang lebih banyak bagi perusahaan. Perbedaan serupa akan terlihat saat Anda mencoba memutuskan untuk mempekerjakan sales leader pada tahap awal pembentukan perusahaan, atau saat perusahaan sudah berada pada tahap yang lebih dewasa.



3. Manajemen Pasca-Kesepakatan Sangatlah Penting

Semua kesepakatan yang sukses berangkat dari kredibilitas dan proaktivitas manajemen – yang pada hal ini diwakili oleh tim Biz Dev dan Account Management. Pada kebanyakan kasus, si account manager bukanlah orang yang sama dengan orang Biz Dev yang pada awalnya meng-goal-kan kesepakatan. Idealnya, account manager akan menawarkan kompensasi dan insentif yang beragam terkait dengan pemenuhan gol yang ditetapkan bersama oleh kedua belah pihak. Jika Anda belum merasa siap untuk mengalokasikan satu orang tambahan lagi untuk menyokong kesepakatan dengan pihak ketiga, maka sebaiknya pikir dua kali sebelum menerima kesepakatan tersebut.



4. Kualitatif vs Kuantitatif

Perusahaan terkadang mencoba untuk membangun bisnisnya murni hanya dengan mengandalkan proposisi kualitatif semata, yang mana sangatlah sulit dan memiliki risiko kegagalan yang lebih besar. Pasar biasanya kurang tergoda hanya dengan iming-iming pengalaman bertransaksi yang lebih baik, atau konektivitas yang lebih meningkat, bahkan jika mereka sebenarnya menyukai produk tersebut, dan menganggapnya berguna. Nilai kuantitatif, misalnya memperkecil biaya, mendatangkan lebih banyak pemasukan, menarik lebih banyak konsumen baru, dan sebagainya, akan meningkatkan kemungkinan sukses secara drastis. Salah satu cara mudah untuk selalu mengingat teori ini adalah dengan mengingat analogi alat pacu jantung vs alat bantu dengar. Jika Anda hanya bisa memiliki salah satu, yang manakah yang akan Anda pilih? Tak perlu saya berikan jawabannya lagi, kan?



5. Dukungan untuk Pengembangan Bisnis Sangat Dibutuhkan

konsep desain

Seorang business developer yang baik akan menyatukan sumber daya internal dengan cara sedemikian, untuk memastikan perusahaan dapat mencapai tujuan, dan harapan untuk sebuah kemitraan yang baik. Ketiadaan dukungan hampir dapat dipastikan akan mengarah pada keadaan saling menyalahkan, dan menuduh satu sama lain saat hal-hal yang tidak diharapkan mulai terjadi. Ingatlah bahwa, suka maupun duka, semua pihak yang terlibat haruslah merasakan keduanya.



6. Menciptakan Kerangka Berpikir untuk Menilai Kesempatan yang Ada

productivity-chart_6

Agar dapat memperoleh dukungan dari tim Anda, semua orang harus sudah paham mengapa kesepakatan tersebut sangat dibutuhkan oleh perusahaan Anda. Apakah hal itu akan menambah penghasilan, mendatangkan pelanggan-pelanggan baru, memungkinkan perusahaan merambahi pasar yang baru, atau menaikkan citra perusahaan secara vertikal? Tujuan tersebut biasanya dirangkumkan dalam sebuah bisnis plan. Ketika tujuan telah ditetapkan dengan jelas, terukur dan sesuai dengan mindset setiap orang dalam tim, maka akan lebih mudah untuk mencapainya.



7. Jalin Kesepakatan dengan Cermat

Ada perbedaan yang signifikan antara menjalin kerjasama dengan menjalin kerjasama yang tepat. Seorang penjalin kerjasama yang baik akan dapat membantu mengendus sinyal yang keliru, ketika ada momentum pasar dan pemasukan dengan nilai tertentu yang seolah menyamarkan besarnya kesempatan yang bersembunyi di baliknya. Sebaliknya, penjalin kerjasama yang kurang berpengalaman, atau mereka yang menawarkan pilihan-pilihan keliru dapat menghasilkan momentum yang sedang-sedang saja, yang pada akhirnya mengalihkan perusahaan dari kesempatan yang lebih baik. Sudah banyak contoh perusahaan yang terpaksa menelan pil pahit hanya karena keputusan-keputusan kerjasama yang kurang bijak, yang pada akhirnya mereka sesali. Pada tahap inilah, Anda perlu mengembangkan tingkat pemahaman dan keyakinan dengan tim pengembangan bisnis Anda.



8. Tidak Ada Isu Legal

Sebuah perjanjian legal mengabsahkan perjanjian kerjasama bisnis, dan termasuk di dalamnya terminologi-terminologi komersil, serta pengaturan apa yang harus dilakukan ketika perjanjian kerjasama tidak berlangsung sebagaimana yang direncanakan. Hal ini mengharuskan tim pengembangan bisnis dan konsultan legal untuk duduk bersama dan mengkalkulasi kesempatan bisnis dibandingkan dengan risiko yang akan dihadapi, dan menjelaskan kesimpulan yang akhirnya didapat kepada tim manajemen.

Kesimpulan yang bisa kami sajikan pada Anda adalah, membangun sebuah bisnis bukanlah sebuah perkara yang mudah, dan mengharuskan Anda memastikan semua hal telah berjalan sesuai dengan fungsi yang diharapkan, mulai dari produk hingga tim SDM Anda. Namun, kesempatan untuk melihat ide Anda berkembang menjadi sebuah produk, yang kemudian akan mendatangkan pemasukan, yang membuat Anda berkembang menjadi sebuah perusahaan terkemuka adalah hal yang tak ternilai harganya. Dengan memasukkan tim pengembangan bisnis yang tepat pada waktu yang tepat, dan mengikuti anjuran-anjuran lainnya yang telah kami sampaikan di atas, akan membantu memastikan perusahaan Anda berada di jalur yang semestinya.
Pengertian Merk (Brand) Menurut Para Ahli

Apa Itu Merk (Brand)?

Definisi Merek (Brand)
Merek atau merek dagang adalah nama atau simbol yang diasosiasikan dengan produk/jasa dan menimbulkan arti psikologis/asosiasi.

Menurut para ahli, definisi brand (merek) adalah:
Brand atau merek adalah janji penjual untuk menyampaikan kumpulan sifat, manfaat, dan jasa spesifik secara konsisten kepada pembeli (Kotler, Armstrong, 1997:283).
Brand adalah ide, kata, desain grafis dan suara/bunyi yang mensimbolisasikan produk, jasa, dan perusahaan yang memproduksi produk dan jasa tersebut (Janita, 2005:15).
King dalam Temporal, dan Lee (2002:46) mengatakan bahwa produk adalah sesuatu yang dibuat didalam pabrik, merek adalah sesuatu yang dibeli oleh konsumen. Produk dapat ditiru pesaing, merek adalah unik.
Brand adalah identitas tambahan dari suatu produk yang tak hanya membedakannya dari produk pesaing, namun merupakan janji produsen atau kontrak kepercayaan dari produsen kepada konsumen dengan menjamin konsistensi bahwa sebuah produk akan selalu dapat menyampaikan nilai yang diharapkan konsumen dari sebuah produk.
Definisi Pengertian Merek / Merk / Brand

Merek adalah suatu nama, simbol, tanda, desain atau gabungan di antaranya untuk dipakai sebagai identitas suatu perorangan, organisasi atau perusahaan pada barang dan jasa yang dimiliki untuk membedakan dengan produk jasa lainnya. Merek yang kuat ditandai dengan dikenalnya suatu merek dalam masyarakat, asosiasi merek yang tinggi pada suatu produk, persepsi positif dari pasar dan kesetiaan konsumen terhadap merek yang tinggi.

Dengan adanya merek yang membuat produk yang satu beda dengan yang lian diharapkan akan memudahkan konsumen dalam menentukan produk yang akan dikonsumsinya berdasarkan berbagai pertimbangan serta menimbulkan kesetiaan terhadap suatu merek (brand loyalty). Kesetiaan konsumen terhadap suatu merek atau brand yaitu dari pengenalan, pilihan dan kepatuhan pada suatu merek.

Merek dapat dipahami lebih dalam pada tiga hal berikut ini :

1. Contoh brand name (nama) : nintendo, aqua, bata, rinso, kfc, acer, windows, toyota, zyrex, sugus, gery, bagus, mister baso, gucci, c59, dan lain sebagainya.

2. Contoh mark (simbol) : gambar atau simbol sayap pada motor honda, gambar jendela pada windows, gambar kereta kuda pada california fried chicken (cfc), simbol orang tua berjenggot pada brand orang tua (ot) dan kentucky friend chicken (kfc), simbol bulatan hijau pada sony ericsson, dan masih banyak contoh-contoh lainnya yang dapat kita temui di kehidupan sehari-hari.

3. Contoh trade character (karakter dagang) : ronald mcdonald pada restoran mcdonalds, si domar pada indomaret, burung dan kucing pada produk makanan gery, dan lain sebagainya.

B. Jenis-Jenis Dan Macam-Macam Merek

1. Manufacturer Brand
Manufacturer brand atau merek perusahaan adalah merek yang dimiliki oleh suatu perusahaan yang memproduksi produk atau jasa. Contohnya seperti soffel, capilanos, ultraflu, so klin, philips, tessa, benq, faster, nintendo wii, vit, vitacharm, vitacimin, dan lain-lain.

2. Private brand atau merek pribadi adalah merek yang dimiliki oleh distributor atau pedagang dari produk atau jasa seperti zyrex ubud yang menjual laptop cloud everex, hipermarket giant yang menjual kapas merek giant, carrefour yang menjual produk elektrinik dengan merek bluesky, supermarket hero yang menjual gula dengan merek hero, dan lain sebagainya.

- Ada juga produk generik yang merupakan produk barang atau jasa yang dipasarkan tanpa menggunakan merek atau identitas yang membedakan dengan produk lain baik dari produsen maupun pedagang. Contoh seperti sayur-mayur, minyak goreng curah, abu gosok, buah-buahan, gula pasir curah, bunga, tanaman, dan lain sebagainya.

C. Strategi Merek / Merk (Brand Strategies)

Produsen, distributor atau pedagang pengecer dapat melakukan strategi merek sebagai berikut di bawah ini :

1. Individual Branding / Merek Individu
Individual branding adalah memberi merek berbeda pada produk baru seperti pada deterjen surf dan rinso dari unilever untuk membidik segmen pasar yang berbeda seperti halnya pada wings yang memproduksi deterjen merek so klin dan daia untuk segmen pasar yang beda.

2. Family Branding / Merek Keluarga
Family branding adalah memberi merek yang sama pada beberapa produk dengan alasan mendompleng merek yang sudah ada dan dikenal mesyarakat. Contoh famili branding yakni seperti merek gery yang merupakan grup dari garudafood yang mengeluarkan banyak produk berbeda dengan merek utama gery seperti gery saluut, gery soes, gery toya toya, dan lain sebagainya. Contoh lain misalnya yaitu seperti motor suzuki yang mengeluarkan varian motor suzuki smash, suzuki sky wave, suzuki spin, suzuki thunder, suzuki arashi, suzuki shodun ,suzuki satria, dan lain-lain.