Apa
dan Bagaimana • Marketing issues •
Segmenting Strategy • Targeting Strategy • Positioning Strategy di tempat
Saudara bekerja?
Marketing adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang
bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya
dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Pemasaran dimulai dengan
pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh menjadi keinginan manusia.
adalah
salah satu dari sekian banyak masalah yang dihadapi perusahaan sehari-hari. Di
bidang teknologi para ahli telah banyak menemukan hal-hal yang baru yang
kemudian dijelmakan menjadi mesin-mesin dan metoda baru yang mengakibatkan para
produsen mampu bekerja secara lebih efisien. Penemuan baru ini mendorong
timbulnya usaha-usaha baru di berbagai bidang, dengan menghasilkan
produk-produk baru pula. Demikianlah dunia industri makin berkembang dari waktu
ke waktu. Para produsen kemudian dihadapkan pada masalah lain, yakni bagai mana
menjual hasil produk tersebut agar uang yang telah diinvestasikan dapat segera
kembali dengan membawa sejumlah keuntungan.
Disinilah
masalah pemasaran mulai timbul. Akan sia-sialah segala daya upaya produsen
mencari menemukan dan kemudian menerapkan metoda-metoda baru dalam proses
produksi apabila tidak disertai dengan kemampuan menjual atau marketing yang
memadai. Bukanlah produk yang dihasilkan akan dijual ? Tidak ada pilihan lain
bagi pengusaha kecuali mencari dan menemukan pembeli bagi produk yang
dihasilkan atau dijualnya, yang bersedia membeli dengan harga yang layak. Dalam
perekonomian bebas, tentu akan menjadi perebutan yang seru. Masing-masing
penjual berusaha untuk mendapatkan tempat di pasar atau kalau mungkin menguasai
bagian pasar yang besar.
Di
lain pihak, pembeli (tepatnya calon pembeli) mempu-nyai kebebasan untuk
memutuskan alokasi uang yang dimilik-inya. Makin banyak penjual yang menawarkan
produk yang serupa, makin terbuka pula kesempatan mereka untuk memilih. Tentu
banyak hal yang mereka pakai sebagai bahan pertimbangan sebelum menentukan
produk apa yang dibeli, kapan pembelian dilakukan, di mana tempat membeli, dan
berbagai keputusan pembelian yang lain. Ada yang membeli produk karena harga
yang murah, mutu yang tinggi, pemeliharaannya mudah, pemakaiannya sederhana,
wama yang menarik, ukuran yang sesuai, bentuk yang tepat dan pertimbangan lain.
Begitu pula dalam memutuskan tempat membeli, seseorang mungkin mempertimbangkan
jarak yang dekat, toko yang lengkap, susunan barang-barang yang menarik,
pelayanan yang memuaskan dan sebagainya. Pendek kata, pasar yang ada sekarang
lebih merupakan Pasar Pembeli. Artinya, “kekuasaan” untuk menentukan terjadinya
sesuatu transaksi lebih banyak berada di tangan pembeli.
Secara
ringkas perlu ditekankan disini bahwa pasar yang dihadapi oleh sebagian besar
pengusaha adalah pasar yang rasionil. Tampaknya calon pembeli tidak dapat
dijadikan obyek yang pasif, yang secara spontan akan menerima dan mempercayai
penjual dan produk-produk yang ditawarkannya. Pepatah “Kalau tidak dapat menipu
jangan berdagang” tampaknya sekarang ini sudah tidak berlaku lagi. Pembeli masa
kini adalah pembeli yang kritis, yang masing-masing mempunyai prioritas
barang-barang mana yang dibutuhkannya, barang-barang apa yang disukainya dan
sebagainya.
Dengan
demikian, di dalam suatu sistem perekonomian di mana pasar digunakan sebagai
tempat untuk memperoleh dan menyampaikan barang atau jasa, dan bukan dengan
sistem jatah, maka peranan pemasaran tidak boleh diabaikan . Kegagalan
pengusaha imtuk mendapatkan pembeli bagi produknya meru-pakan salah satu
penyebab utama kegagalan yang terjadi. Kegagalan menjual atau selling akan
meyebabkan suatu rentetan yang panjang berupa :
–
Penumpukan persediaan barang jadi.
–
peningkatan biaya penyimpanan dan pemeliharaan
–
peningkatan resiko kerusakan barang,
–
kelambatan perputaran dana
–
terlalu kecilnya “return” bagi dana yang ditanamkan
–
keterlambatan mengembalikan pinjaman pada bank,
–
berkurangnya kepercayaan dari kreditur ,
–
menurunnya harga saham, dan sebagainya.
Masalah-masalah
yang akan muncul dalam pemasaran produk antara lain:
1)
Penentuan jalur distribusi yang
paling efektif dan efisien.
2)
Menentukan atau mencari metode
pemasaran yang paling murah biayanya dan tepat sasaran.
3) Persepsi masyarakat atau calon
konsumen/pembeli terhadap produk yang dipasarkan.
4) Bagaimana perusahaan dapat menciptakan
loyalitas pelanggan terhadap produk yang mereka pasarkan atau jual.
5) Ancaman dari produk perusahaan pesaing.
Ada
beberapa hal yang bisa kita lakukan ketika kita/ perusahaan/ bisnis kita harus
mengalami sesuatu hal yang menimbulkan ketidakpuasan pelanggan.
Di
antaranya:
1)
Jangan sesekali membiarkan masalah
yang terlihat sederhana menjadi masalah besar. Jika kita sudah mengetahui dari
awal bahwa sesuatu yang terlihat kecil, namun nantinya bisa mengganggu
pemasaran produk/jasa kita.Maka segeralah lakukan perbaikan sebelum dari pihak
lain memberikan rasa ketidakpuasannya. Dan jika masih ada pihak/konsumen yang
kurang menyukai produk/jasa kita, kita harus mulai terbuka untuk melakukan
perbaikan. Bukan hanya memberikan bantahan-bantahan yang terkadang justru
menjadi bumerang bagi kita. Maka sangat diperlukan adanya pusat pelayanan
pelanggan sehingga masalah yang bisa teratasi sejak dini.Serta sistem yang
lebih terintegrasi tentunya.
2)
Jika diperlukan (jika memang
benar-benar terjadi kesalahan dari pihak kita), berikanlah permintaan maaf
kepada para konsumen sedini mungkin. Kemudian kita juga bisa memberikan
kompensasi kepada para konsumen yang ada, misalnya pemberian diskon, bonus, dan
sebagainya yang bisa menenangkan suasana.Hal ini untuk mencegah berlarutnya
masalah yang berakibat pada penurunan citra produk/jasa kita yang nantinya
berpengaruh pada target pemasaran kita.
3)
Buatlah kejadian yang sudah terjadi
sebagai suatu pelajaran yang sangat berharga. Saatnya untuk membuat suatu
sistem yang lebih baik lagi yang nantinya bisa meminimalkan terjadinya
kesalahan yang tidak kita inginkan.
4)
Selanjutnya kita harus fokus untuk
segera melaksanakan perbaikan dan pemberian informasi yang lebih positif
terutama kepada para konsumen/pelanggan/nasabah setia kita. Dan terus lakukan
follow up atau komunikasi pendekatan dengan para konsumen kita, misalnya jika
kita mempunyai data base yang cukup lengkap, kita bisa memberikan ucapan hari
raya, ulang tahun dan seterusnya dengan lebih intensif. Karena dengan demikian
bisa membantu kita untuk tetap bisa mempertahankan pemasaran kita dalam jangka
panjang.
Segmentasi
pasar adalah membagi pasar menjadi pembeli yang kebutuhan, karakteristik
atau perilakunya berbeda dan mungkin
membutuhkan produk atau bauran pemasaran terpisah.
Berdasarkan
pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa segmentasi memiliki peran penting
dalam sebuah perusahaan karena beberapa alasan, Pertama, segmentasi memungkin
perusahaan untuk lebih fokus dalam mengalokasikan sumber daya. Dengan membagi
pasar menjadi segmen-segmen akan memberikan gambaran bagi perusahaan untuk
menetapkan segmen mana yang akan dilayani. Selain itu segmentasi memungkin
perusahaan mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai peta kompetisi serta
menentukan posisi pasar perusahaan. Kedua, segmentasi merupakan dasar untuk
menentukan komponen-komponen strategi. Segmentasi yang disertai dengan
pemilihan target market akan memberikan acuan dalam penentuan positioning.
Ketiga, segmentasi merupakan faktor kunci untuk mengalahkan pesaing, dengan
memandang pasar dari sudut yang unik dan cara yang berbeda dari yang dilakukan
pesaing.
Dasar
– dasar untuk Mensegmentasikan Pasar Konsumen
Segmentasi
Geografik
Segmentasi
geografik adalah membagi pasar menjadi beberapa unit secara geografik seperti
negara, regional, negara bagian, kota atau komplek perumahan. Sebuah perusahaan
mungkin memutuskan untuk beroperasi dalam satu atau beberapa wilayah geografik
ini atau beroperasi disemua wilayah tetapi lebih memperhatikan perbedaan
kebutuhan dan keinginan yang dijumpai. Banyak perusahaan dewasa ini
“meregionalkan” progam pemasaran mereka, melokalkan produk, iklan, promosi, dan
usaha penjualan agar sesuai dengan kebutuhan masing – masing wilayah.
Segmentasi
Demografik
Segmetasi
demografik adalah suatu proses yang membagi – bagi pasar menjadi kelompok –
kelompok berdasarkan variabel – variabel demografi seperti umur, jenis kelamin,
ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, pendapatan,pekerjaan, pendidikan,
tempat tinggal, agama, ras dan kebangsaan.
Variabel
– variabel demografis merupakan dasar yang paling populer untuk menentukan
kelompok – kelompok pelanggan, karena keinginan kebutuhan, dan tingkat
pemakaian konsumen seringkali berkaitan sangat erat dengan variabel demografis
dan juga variabel demografis lebih mudah diukur dari pada kebanyakan variabel
lain.
Bahkan
kalaupun segmen pasar ditetapkan dengan dasar yang lain (non demografis ) karakteristik
demografis mereka harus diketahui pula untuk menaksir besarnya pasar sasaran
dan memenuhi kebutuhan mereka secara efisien.
Segmentasi
Psikikografis
Dalam
segmentasi psikikografis maka pembeli dibagi menjadi kelompok yang berbeda
berdasarkan kelas sosial, gaya hidup, dan kepribadian.
Mensegmentasi
Pasar Industri
Pembeli
di pasar industri dapat disegmentasikan
secara geografis atau menurut manfaat yang dicari, status pengguna, tingkat
penggunaan, dan status loyalitas. Dalam industri terpilih sebuah perusahaan
dapat mensegmentasi lebih lanjut berdasarkan ukuran pelanggan atau lokasi
geografik.
Mensegmentasi
Pasar Internasional
Hanya
sedikit perusahaan mempunyai sumber dayaatau bersedia beroperasi di semua
negara yang ada diseluruh dunia. Beroperasi di banyak negara menghadirkan
banyak tantangan baru. Satu negara dengan negara lain berbeda bahkan yang
letaknya berdekatan dapat berlainan dalam susunan ekonomi, budaya dan
politiknya sehingga perusahaan internasional perlu mengelompokan pasar dunia
menjadi segmen dengan kebutuhan dan perilaku yang khas.
Perusahaan
dapat mensegmentasi pasar internasional dengan menggunakan satu variabel atau
suatu kombinasi dari beberapa variabel. Segmentasi dapat dilakukan berdasarkan
lokasi geografik, mengelompokan negara berdasarkan wilayah seperti Eropa Barat,
sekitar Pasifik dan sebagainya. Segmentasi geografik menganggap bahwa bangsa
yang hidup berdampingan mempunyai sifat dan perilaku yang sama. Pasar dunia
dapat disegmentasi berdasarkan faktor – faktor ekonomi, misalnya berdasarkan
tingkat pendapatan atau tingkat perkembangan ekonomi negara yang bersangkutan.
Selain itu segmentasi dapat juga berdasarkan faktor – faktor politik dan
peraturan seperti tipe dan stabilitas pemerintah, penerimaan terhadap perusahaan
asing, peraturan moneter dan jumlah birokrasi. Faktor – faktor budaya juga dapat digunakan untuk mensegmentasi
pasar misal bahasa, agama, nilai – nilai, sikap, kebiasaan dan perilaku.
Mensegmentasi pasar internasional berdasarkan faktor – faktor geografi,
ekonomi, politik, budaya dan sebagainya menganggap bahwa segmen tersebut
terdiri dari kumpulan negara. Akan tetapi, banyak perusahaan menggunakan
pendekatan yang berbeda, yaitu yang disebut segmentasi antar pasar. Dengan
menggunakan pendekatan ini perusahaan membentuk segmen konsumen yang mempunyai
kebutuhan dan perilaku membeli yang sama walaupun mereka berada di negara yang
berbeda.
Syarat
Segmentasi yang Efektif
Dalam
melakukan segmentasi perusahaan perlu memperhatikan efektifitas segmentasi tersebut.
Agar dapat berguna secara maksimal, maka setiap
segmen
pasar harus menunjukan lima karakteristik :
1)
Dapat diukur ( Measurabel ) Ukuran,
daya beli, dan profil pasar harus dapat diukur dengan tingkat tertentu.
2)
Dapat dijangkau ( Accessible )
Segmen pasar dapat dijangkau dan dilayani secara efektif.
3)
Cukup besart ( Substantial ) Segmentasi pasar cukup besar
atau cukup memberi laba yang dapat diloyani. Suatu segmen merupakan kelompok
homogenyang cukup bernilai untuk dilayani oleh progam pemasaran yang sesuai.
4)
Dapat dibedakan ( Differentiabel )
Differentiabel berarti segmen tersebut dapat dibedakan dengan jelas.
5)
Dapat dilaksanakan ( Actionable )
Actionable berarti segmen tersebut dapat dijangkau atau dilayani dengan sumber
daya yang dimiliki perusahaan.
Evaluasi
Segmen Pasar
Perusahaan
harus mengevaluasi berbagai segmen dan memutuskan berapa banyak dan segmen mana
yang akan dijadikan sasaran.
Dalam
mengevaluasi segmen pasar yang berbeda sebuah perusahaan harus memperhatikan
tiga faktor, yaitu :
1.
Ukuran dan pertumbuhan segmen
Apakah
segmen potensial memiliki karakteristik, ukuran dan pertumbuhan yang tepat.
Perusahaan harus mengumpulkan dan menganalisa data mengenai tingkat penjualan
saat ini, tingkat pertumbuhannya dan kemampuannya memperoleh laba yang diharapkan
beberapa segmen. Perusahaan akan tertarik pada segmen yang mempunyai ukuran dan
karakteristik pertumbuhan yang tepat dan ini merupakan hal yang relatif.
2.
Daya tarik struktural segmen
Perusahaan
harus meneliti beberapa faktor struktural utama yang mempengaruhi daya tarik
segmen dalam jangka panjang. Misalnya suatu segmen tidak akan menarik bila
sudah dimasuki oleh pesaing yang kuat dan agresif, banyak produk pengganti yang
potensial, kekuatan tawar menawar pembeli besar terhadap penjual serta pemasok
yang kuat yang dapat mengendalikan harga atau mengurangi mutu atau juimlah
barang dan jasa yang dipesan.
3.
Sasaran dan sumber daya perusahaan
Bila
suatu segmen cocok dengan sasaran perusahaan, selanjutnya perusahaan harus
memastikan apakah mempunyai ketrampilan dan sumber daya yang dibutuhkan untuk
sukses dalam segmen tadi. Dan perusahaan dituntut mempunyai ketrampilan dan
sumber daya yang lebih baik dari pada pesaingnya.
Menyeleksi
Segmen Pasar
Setelah
mengavaluasi segmen pasar, perusahaan memutuskan segmen mana dan beberapa
segmen yang akan dilayani. Ini merupakan seleksi pasar sasaran yaitu kumpulan
pembeli dengan kebutuhan atau karakteristik sama yang akan dilayani perusahaan.
Ada
tiga strategi cakupan pasar yang dapat digunakan, yaitu
1.
Pemasaran tanpa pembedaan
Dengan
menggunakan strategi tanpa pembedaan, sebuah perusahaan dapat memutuskan untuk
mengabaikan perbedaan segmen pasar dan menawarkan satu macam produk ke seluruh
pasar. Tawaran itu akan berfokus pada apa yang serupa bukannya pada apa yang
berbeda. Perusahaan merancang suatu produk dan progam pemasaran yang ditujukan
pada jumlah pembeli yang paling besar. Perusahaan mengandalkan distribusi
massal dan iklan massa, serta keinginan menanamkan citra superior dalam benak konsumen mengenai produknya.
2.
Pemasaran dengan pembedaan
Dengan
menggunakan strategi pemasaran dengan pembedaan sebuah perusahaan memutuskan
untuk memilih beberapa segmen pasar dan merancang barang yang berbeda untuk
masing – masing segmen. Dengan menawarkan variasi produk di pasar, perusahaan
berharap menjual lebih banyak dan memperoleh posisi lebih kuat dalam setiap
segmen. Perusahaan juga mengharapkan pembelian yang lebih loyal karena
menawarkan barang yang lebih cocok dengan keinginan konsumen.
3.
Pemasaran terkonsentrasi
Strategi
pemasaran terkonsentrasi menarik apabila
sumber daya perusahaan terbatas. Strategi pemasaran terkonsentrasi merupakan
srtategi peliputan dasar dimana sebuah perusahaan memutuskan untuk mencari pangsa
pasar besar dalam satu atau beberapa sub pasar. Pemasaran terkonsentrasi
menawarkan cara yang baik sekali sekali bagi perusahaan kecil untuk memperoleh
pijakan dalam menghadapi pesaing yang jauh lebih banyak mempunyai sumber daya.
Banyak
strategi yang harus dipertimbangkan dalam memilih strategi cakupan pasar, yaitu
:
1.
Sumber daya perusahaan
2.
Varibilitas produk
3.
Daur hidup produk
4.
Varibilitas pasar
5.
Strategi pemasaran pesaing
Manfaat
Segmentasi
Secara
umum segmentasi bermanfaat untuk meningkatkan posisi kompetisi perusahaan dan
memberikan pelayanan yang lebih baik kepada konsumen (Weinstein, 1994 dalam
Ariwibowo, 2003,). Lebih lanjut Weinstein (1994) mengemukan secara terperinci
tentang 4 manfaat segmentasi, yaitu:
1.
Designing responsive products to
meet the needs of the marketplace. Melalui penelitian preferensi konsumen,
perusahaan berjalan ke arah penyelesaian konsep marketing yaitu kepuasan
konsumen yang akan membawa keuntungan. Perusahaan menempatkan konsumen sebagai
yang utama, kemudian mendisain dan menyeleksi produk untuk kepuasan konsumen.
2.
Determining effective and cost
efficient promosional strategies. Segmentasi sebagai alat perencanaan merupakan
alat identifikasi dan analisa yang berharga untuk mengembangkan communication
mix, sehingga dapat dipilih alat promosi yang sesuai untuk menargetkan pada
media yang tepat.
3.
Evaluating market competition in
partikular the companys market position. Riset segmentasi menyediakan a
competitive intelegence mechanism untuk mengakses dan membandingkan perusahaan
agar sesuai dengan standar.
4.
Providing insight on present
marketing strategies. Segmentasi sangat penting untuk melakukan evaluasi secara
periodik terhadap marketing strategi perusahaan saat ini dengan cara
memanfaatkan peluang baru dan menghindarkan dari adanya potensi terhadap
ancaman.
TARGETING STRATEGY
Setelah
perusahaan mengidentifikasi peluang segmen pasar, selanjutnya adalah
mengevaluasi beragam segmen tersebut untuk memutuskan segmen mana yang menjadi
target market.
Dalam
mengevaluasi segmen pasar yang berbeda perusahaan harus melihat dua faktor
yaitu daya tarik pasar secara keseluruhan serta tujuan dan resource perusahaan
(Kotler, 2003).
Perusahaan
harus melihat apakah suatu segmen potensial memiliki karakteristik yang secara
umum menarik seperti ukuran, pertumbuhan, profitabilitas, skala ekonomi, resiko
yang rendah dan lain-lain. Perusahan juga perlu mempertimbangkan apakah
berinvestasi dalam segmen tersebut masuk akal dengan mempertimbangkan tujuan
dan sumber daya perusahaan.
Pengertian
dari targeting itu sendiri merupakan sebuah sasaran, siapa yang dituju. Dalam
menentukan targeting maka dilakukan beberapa survey untuk dapat mengetahui
keadaan pasar nantinya, agar ketika proses pemasaran tidak salah sasaran.
Selanjutnya
Kotler, Kartajaya, Huan dan Liu (2003) menyatakan ada tiga kriteria yang harus
dipenuhi perusahaan pada saat mengevaluasi dan menentukan segmen mana yang akan
dijadikan target.
1)
perusahaan harus memastikan bahwa
segmen pasar yang dibidik itu cukup besar dan akan cukup menguntungkan bagi
perusahaan. Perusahaan dapat saja memilih segmen yang kecil pada saat sekarang
namun segmen itu mempunyai prospek menguntungkan dimasa datang. Sehubungan
dengan hal ini perusahaan harus menelaah kompetisi yang ada di sektor tersebut
dan potensinya untuk tumbuh karena akan berkaitan juga dengan ukuran dan
pertumbuhan target segmen perusahaan.
2)
strategi targeting itu harus
didasarkan pada keunggulan kompetitif perusahaan yang bersangkutan. Keunggulan
kompetitif merupakan cara untuk mengukur apakah perusahaan memiliki kekuatan
dan keahlian yang memadai untuk menguasai segmen pasar yang dipilih sehingga memberikan
value bagi konsumen. Untuk menghasilkan value yang unggul tidak cukup hanya
memiliki sumber daya yang memadai tetapi harus didukung dengan kapabilitas,
kompetensi inti, dan keunggulan kompetitif untuk melaksanakan diferensiasi yang
ditujukan untuk memenangkan kompetisi tersebut. Perusahaan juga harus
menganalisis dari dekat apakah segmen pasar yang dipilih telah sejalan dan
mendukung tujuan jangka panjang perusahaan.
3)
segmen pasar yang dibidik harus
didasarkan pada situasi persaingannya. Perusahaan harus mempertimbangkan
situasi persaingan yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi daya
tarik targeting perusahaan. Beberapa faktor yang dipertimbangkan disini antara
lain intensitas persaingan segmen, potensi masuknya pemain baru, hambatan masuk
industri, keberadaan produk-produk pengganti, kehadiran produk-produk
komplementer serta pertumbuhan kekuatan tawar menawar pembeli maupun pemasok.
Dengan
menggunakan beberapa kriteria diatas perusahaan dapat menemukan kesesuaian
perusahaan dengan segmen pasar yang tepat.
Menentukan
Target Market
Dalam
menetapkan target market perusahaan dapat mempertimbangkan lima pola, dapat
dijelaskan sebagai Berikut :
1.
Single Segment Concentration.
Single
Segment Concentration maksudnya adalah perusahaan dapat memilih satu segmen
saja. Perusahaan lebih bisa mencapai posisi yang kuat disatu segmen, dengan
pengetahuan yang baik terhadap kebutuhan segmen sehingga bisa diperoleh
keuntungan. Namun, konsentrasi di satu segmen mempunyai potensi resiko yang
cukup besar, sehingga alasan inilah yang mendasari perusahaan untuk memilih
lebih dari satu segmen.
2.
Selective Specialization.
Selective
Specialization maksudnya adalah perusahaan menyeleksi beberapa segmen. Segmen
yang dipilih mungkin tidak saling berhubungan atau membentuk sinergi, tetapi
masing – masing segmen menjanjikan uang. Strategi ini lebih dipilih oleh
perusahaan untuk menghindari kerugian, walaupun salah satu segmennya tidak
produktif, tetapi perusahaan tetap memperoleh pendapatan dari segmen yang lain.
3.
Product Specialization.
Product
Specialization maksudnya perusahaan berkonsentrasi membuat produk khusus atau
tertentu. Melalui cara ini, perusahaan membangun reputasi yang kuat di produk
yang spesifik. Namun resikonya tetap ada, yaitu apabila terjadi kekurangan
bahan untuk pembuatan produknya atau keterlambatan melakukan perubahan
teknologi.
4.
Market Specialization.
Market
Specialization maksudnya adalah perusahaan berkonsentrasi melayani berbagai
kebutuhan dalam kelompok tertentu. Perusahaan memperoleh reputasi yang kuat dan
menjadi channel untuk semua produk baru yang dibutuhkan dan dipergunakan oleh
kelompok tersebut. Resiko akan kerugian akan timbul apabila kelompok tadi
mengurangi pembelian atau kebutuhannya.
5.
Full Market Coverage.
Full
Market Coverage maksudnya adalah perusahaan berusaha melayani semua kelompok
dengan produk yang dibutuhkan. Namun, hanya perusahaan besar yang bisa
melakukannya. Untuk menciptakan kepuasan konsumen, pemasar dapat melakukan
diferensiasi dan menghasilkan lebih banyak penjualan daripada tidak melakukan
diferensiasi, namun diferensiasi dapat meningkatkan biaya perusahaan. Secara
umum, hal ini tetap akan bermanfaat khususnya apabila dikaitkan dengan strategy
profitability, namun demikian perusahaan sebaiknya berhati – hati agar tidak
terjadi over segmenting. Biaya yang diperkirakan adalah Product modification
cost, manufacturing cost, administrative cost, inventory cost, dan promotion
cost.
Selain
itu ada pertimbangan tambahan yang perlu diperhatikan perusahaan dalam
mengevaluasi dan memilih segmen yaitu (Kotler, 2003):
1.
Pilihan etika atas pasar sasaran.
Dalam
menetapkan target market perusahaan hendaknya tidak menimbulkan pertentangan,
seperti mngambil keuntungan dari kelompok yang rapuh seperti anak-anak atau mempromosikan
produk yang berbahaya. Karena dalam pasar sasaran masalahnya bukanlah siapa
yang dipilih sebagai target tapi bagaimana dan untuk apa. Pasar yang memiliki
tanggungjawab sosial mengharuskan segmentasi dan target pasar yang melayani
tidak hanya untuk kepentingan industri saja tetapi juga kepentingan mereka yang
dijadikan sasaran.
2.
Interelasi dan segmen super.
Segmen
super adalah sekumpulan segmen yang memiliki kesamaan yang dapat dieksploitasi,
sehingga perusahaan akan bijaksana jika memilih segmen super daripada segmen di
dalam segmen super karena perusahaan tidak memiliki keunggulan kompetitif
terhadap industri-industri yang telah berada dalam segmen super.
3.
Rencana serangan segmen per segmen.
Pesaing
tidak boleh tahu segmen mana yang dituju oleh perusahaan. Jika diketahui maka
perusahaan harus mencari jalan keluar untuk menerobos yakni dengan cara
menyerang pasar tertutup dengan pendekatan mega marketing artinya koordinasi
strategis keahlian ekonomi, psikologis, politik dan hubungan masyarakat untuk
memasuki atau beroperasi dalam pasar tertentu.
4.
Kerjasama antar segmen.
Cara
terbaik untuk mengelola segmen adalah kerjasama antara SDM di dalam perusahaan
untuk membangun bisnis segmen perusahaan.
POSITIONING STRATEGY
PENETAPAN POSISI PASAR (POSITIONING)
Positioning
adalah image atau citra yang terbentuk di benak seorang konsumen dari sebuah
nama perusahaan atau produk.
Posititioning
adalah bagaimana sebuah produk dimata konsumen yang membedakannya dengan produk
pesaing. Dalam hal ini termasuk brand image, manfaat yang dijanjikan serta
competitive advantage. Inilah alasan kenapa konsumen memilih produk suatu
perusahaan bukan produk pesaing.
Sementara
itu Fanggidae, 2006, menyatakan positioning adalah suatu strategi dalam
kegiatan pemasaran yang bertujuan untuk menciptakan perbedaan (differents),
keuntungan (advantages), manfaat (benefit) yang membuat konsumen selalu ingat
dengan suatu produk. Dengan kata lain sebagai usaha menempatkan sesuatu dalam
pikiran orang dengan terlebih dahulu memberikan informasi tentang segala
sesuatu seperti fasilitas, program yang diberikan, dosen yang dimiliki dengan
cara penyuguhan kualitas pelayanan dan bagaimana mempresentasikannya.
Selanjutnya
Kotler, Kartajaya, Huan dan liu, 2003 menyatakan positioning sebagai ”the
strategy for leading your cutomers credibly” yaitu suatu strategi untuk
membangun kepercayaan, keyakinan dan kompetensi bagi konsumen. Positioning
adalah mengenai bagaimana perusahaan mendapatkan kepercayaan pelanggan untuk
dengan sukarela mengikuti perusahaan.
Selanjutnya
Yoram Wind, dalam Kotler et all 2003 menyatakan positioning sebagai reason for
being yaitu bagaimana mendefinisikan identitas dan kepribadian perusahaan di
benak konsumen. Perusahaan harus mempunyai kredibilitas di benak konsumen untuk
itu konsumen perlu dibimbing. Positioning tidak sekedar membujuk dan
menciptakan citra dalam benak pelanggan, tetapi juga bagaimana merebut
kepercayaan pelanggan. Positioning menyangkut menciptakan being dalam benak
konsumen dan membimbing mereka dengan penuh kredibilitas. Selanjutnya
positioning merupakan sebuah janji yang dibuat perusahaan kepada konsumen.
Janji tersebut harus ditepati dan kemampuan perusahaan untuk menepati janji
merupakan bagian yang vital dan strategi. Karena alasan inilah, positioning
yang tepat merupakan hal yang krusial bagi keberhasilan akhir perusahaan.
Cara
Menentukan Positioning
Dalam
menentukan positioning ada empat tahap yaitu:
1.
identifikasi target,
2.
menentukan frame of reference
pelanggan (siapa diri),
3.
merumuskan point of differentiation
—
4.
menetapkan keunggulan kompetitif
produk — bisa dinikmati sebagai sesuatu yang beda (Kotler, 2003).
Sementara
itu Kotler, Kartajaya, Huan dan Liu, 2003 menyatakan ada empat kriteria yang
dapat dilakukan perusahaan untuk menentukan positioning.
1.
kajian terhadap konsumen (cutomer).
Disini positioning harus mendeskripsikan value bagi konsumen karena positioning
mendeskripsikan value yang unggul. Selain itu positiong merupakan penentu
penting bagi konsumen pada saat memutuskan untuk membeli.
2.
kajian pada kapabilitas perusahaan
(company). Disini positioning harus mencerminkan kekuatan dan keunggulan
kompetitif perusahaan. Seperti lokasi yang strategis.
3.
kajian pada pesaing (competitor).
Disini positioning harus bersifat unik, sehingga dengan mudah dapat mendiferensiasikan
diri dari para pesaing.
4.
kajian terhadap perubahan yang
terjadi dalam lingkungan bisnis (change). Dikatakan bahwa positioning harus
berkelanjutan dan selalu relevan dengan berbagai perubahan lingkungan bisnis.
Positioning pada hakikatnya adalah menanamkan sebuah persepsi, identitas dan
kepribadian di dalam benak konsumen. Untuk itu agar positioning kuat maka
perusahaan harus selalu konsisten dan tidak berubah. Karena persepsi, identitas
dan kepribadian yang terus menerus berubah akan menimbulkan kebingungan di
benak konsumen dan pemahaman mereka akan tawaran perusahaan akan kehilangan
fokus.
Dalam
menetapkan penentuan positioning perusahaan dapat memperhatikan faktor-faktor
di bawah ini sebagai basis atau landasan penentuan positioning:
1)
Proposisi nilai dan manfaat yang
dapat diberikan perusahaan
2)
Capaian yang telah dihasilkan
perusahaan
3)
Segmen pasar dan pelanggan yang
ditargetkan
4)
Atribut yang jadi keunggulan produk
dan merk perusahaan
5)
Bisnis baru yang dimasuki
6)
Originalitas dan posisi sebagai
perusahaan atau merk baru di pasar
Dalam
mengkomunikasikan positioning sebuah produk perusahaan harus memperhatikan
faktor-faktor di bawah ini:
1.
Be creative
Be
craetif maksudnya adalah bahwa perusahaan harus kreatif untuk mencuri perhatian
konsumen atau target market.
2.
Simplicity
Simplicity
maksudnya adalah komunikasi yang disampaikan harus sesederhana dan sejelas
mungkin
3.Consistent
yet flexible
Consistent
yet flexible maksudnya adalah perusahaan harus konsisten dan melihat kondisi.
4.Own,
dominate, protect
Own,
dominate, protect maksudnya adalah dalam komunikasi perusahaan harus memiliki
satu atau beberapa kata ampuh di benak pelanggan
5.User
their language
User
their language maksudnya adalah dalam mengkomunikasikan positioning perusahaan
harus menggunakan bahasa pelanggan.
Marketing
issues • Segmenting Strategy • Targeting Strategy • Positioning Strategy di
tempat Saudara bekerja?
Marketing adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang
bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya
dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Pemasaran dimulai dengan
pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh menjadi keinginan manusia.
Meski
telah dilakukan pemangkasan belanja negara, defisit anggaran justru meningkat
menjadi 2,5 persen terhadap PDB dari asumsi di APBN 2016 sebesar 2,15 persen
terhadap PDB (Pertumbuhan Domestik Bruto).
Pemerintah
akan memperketat anggara belanja negara seiring melemahnya sejumlah sumber
pendapatan akibat dampak penurunan harga komoditas global. Sayangnya,
pemangkasan belanja tersebut dinilai belum mampu menekan perluasan defisit
anggaran sehingga pemerintah merencanakan penarikan utang baru.
Pemerintah
dalam sidang kabinet paripurna memutuskan memangkas belanja negara, melalui
penghematan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan
(RA PBNP) 2016 hingga mencapai 50,6 triliun rupiah. Sekretaris Kabinet
menyebutkan semua kementerian dan lembaga (K/L) diminta berhemat mulai dari
menekan perjalanan dinas dan rapat.
“Moratorium
pembangunan gedung juga tetap dilakukan,”
Sementara
itu, penghematan 50,6 triliun rupiah itu diharapkan bisa dicapai dari efisensi
belanja operasional misalnya belanja perjalanan dinas, paket meeting, rapat
atau pertemuan, belanja jasa seperti pembayaran listrik telepon air dan jasa
lainnya serta moratorium pembangunan gedung baru.
“Dengan
efisiens ini diharapkan bisa dihemat sekitar 21, 5 triliun rupiah untuk seluruh
KL,”, penghematan lainnya diharapkan dari efisiensi belanja lainnya seperti
belanja pemeliharaan alat kantor, belanja iklan, moratorium pembangunan gedung
kantor, kendaraan operasional maupun dinas, juga penghematan belanja bansos,
serta belanja tidak mendesak.
Meskipun
telah dilakukan pemangkasan belanja negara, defisit anggaran tahun ini
diperkirakan melebar dari perkiraan awal. Menkeu memastikan defisit anggaran
dalam RA PBN-P 2016 mencapai 2,5 persen terhadap produk domestik bruto (PDB),
melebar dari postur APBN 2016 sebesar 2,15 persen terhadap PDB, defisit
tersebut mempertimbangkan adanya penghematan belanja K/L 50,6 triliun rupiah,
penurunan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari Sumber Daya Alam 70 triliun
rupiah dan penurunan Pajak Penghasilan (PPh) dari sektor migas 17 triliun
rupiah.
kenaikan
defisit tersebut dikarenakan adanya tambahan belanja sebesar 40 triliun rupiah.
Untuk menekan defisit agar tak kian melebar, pemerintah akan menarik utang baru
sebesar 21 triliun rupiah.
Marketing
adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan
informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan
dan keinginan manusia.
Dari
definisi marketing, untuk di lingkungan Badan Narkotika Nasional (BNN),
khususnya di Balai Diklat BNN (tempat saya bekerja), urusan “menjual “ jasa
terhadap masyarakat haruslah optimal karena adanya 4 isu permasalahan Nasional,
yaitu ;
1.
Tingkat penyalahgunaan narkotika
meningkat, Indonesia menghadapai darurat narkoba.
2.
Masalah Teroris semakin marak
3.
Masalah Radikal
4.
Masalah Korupsi
Dari keempat masalah tersebut, maka Balai Diklat BNN yang
mempunyai Visi :
“Menjadi balai Pendidikan dan Pelatihan yang mampui Menciptakan Sumber Daya
manusia (SDM) BNN Yang Profesional, berkualitas, dan Berintegritas” harus
mampu mengadapi pasar. Apalagi Balai Diklat BNN sedang dalam proses PBNP.
PNBP
adalah salah satu komponen Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagai
bagian dari pendapatan/penerimaan negara.
Pada
dasarnya, penerimaan negara terbagi atas 2 jenis penerimaan, yaitu penerimaan
dari pajak dan penerimaan bukan pajak yang disebut penerimaan negara bukan
pajak (PNBP).
Menurut
UU no. 20 tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak, PNBP adalah seluruh
penerimaan Pemerintah Pusat yang tidak berasal dari penerimaan perpajakan.
UU
tersebut juga menyebutkan kelompok PNBP meliputi:
a)
penerimaan yang bersumber dari
pengelolaan dana Pemerintah;
b)
penerimaan dari pemanfaatan sumber
daya alam;
c)
penerimaan dari hasil-hasil
pengelolaan kekayaan Negara yang dipisahkan;
d)
penerimaan dari pelayanan yang
dilaksanakan Pemerintah
e)
penerimaan berdasarkan putusan
pengadilan dan yang berasal dari pengenaan denda administrasi;
f)
penerimaan berupa hibah yang
merupakan hak Pemerintah
g)
penerimaan lainnya yang diatur dalam
Undang-undang tersendiri
Kecuali
jenis PNBP yang ditetapkan dengan Undang-undang, jenis PNBP yang tercakup dalam
kelompok sebagaimana terurai diatas, ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
Artinya diluar jenis PNBP terurai diatas, dimungkinkan adanya PNBP lain melalui
UU.
Dengan
adanya PNBP, beberap gedung dan sarana yang ada di Balai Diklat adalah hibah
dari JIATF WEST
Joint
Interagency Task Force West (JIATF-W,
atau JIATF Barat) adalah satuan tugas gabungan militer Amerika Serikat berdiri
dengan misi memerangi obat yang berhubungan dengan kejahatan terorganisir
transnasional di Indo-Asia-Pasifik. Daerah ditugasi JIATF Barat adalah bahwa
dari Komando Pasifik Amerika Serikat (USPACOM). JIATF Barat adalah salah satu
dari dua Joint Interagency gugus tugas dengan misi kontra narkotika. Yang lain
adalah Joint Interagency Task Force Selatan. Gugus tugas beroperasi sebagai
USPACOM's "Eksekutif agen" untuk daerah kegiatan menyediakan dukungan
untuk penegakan hukum negara mitra. Sekitar 166 tugas aktif dan pasukan militer
cadangan U.S.; Departemen Pertahanan Sipil karyawan; kontraktor; dan AS dan
pegawai badan penegak hukum luar negeri anggota gugus tugas.
Biro
internasional narkotika dan penegakan hukum Amerika Serikat Departemen negara
menggambarkan gugus tugas misi untuk "bekerjasama dengan mitra asing dan
antar AS, melakukan kegiatan untuk mendeteksi, mengganggu, dan membongkar
terkait obat ancaman transnasional di Asia dan Pasifik untuk melindungi
kepentingan keamanan AS di dalam dan di luar negeri."
JIATF
West daftar "mitra task force"
sebagai termasuk US Army, angkatan laut, Marinir, Angkatan Udara, dan Coast
Guard; Administrasi penerapan hukum obat (DEA), Badan Intelijen Pertahanan
(DIA), Federal Bureau of Investigation (FBI), Badan Intelijen Nasional geospasial
(NGA), Investigasi Kriminal Angkatan (NCIS); Amerika Serikat Bea Cukai dan
perlindungan perbatasan (CBP), Amerika Serikat Imigrasi dan Bea Cukai A.s.
(es); dan layanan Bea Cukai Australia, Polisi Federal Australia, dan Polisi Selandia
Baru
Sehingga
bangunan dan fasilitas yang ada dapat dikelola secara mandiri.
Sehingga
dalam marketing issue Balai Diklat akan bersaing dengan Balai Diklat lainnya
yang ada dikementrian dan lembaga lainnya yang ada diIndonesia. Sehingga
dibutuhnya peningkatan pelayanan sumber daya manusia dalam kediklatan harus
dimaksimalkan dan siap bersaing, baik dari tenaga pengajar (widyaiswara maupun
penyelenggaraan kediklatan), pelayanan sarana dan prasarana, kurikulum serta
bahan ajar. Sementara pengadaan barang dan bahan baik kebutuhan maupun
pemeliharaan di Balai Diklat akan bebas memilih beli dimana, kapan belinya dan
akan dikelola secara mandiri.
TARGETING STRATEGY
Setelah
perusahaan mengidentifikasi peluang segmen pasar, selanjutnya adalah
mengevaluasi beragam segmen tersebut untuk memutuskan segmen mana yang menjadi
target market.
Target
pasar bagi Balai Diklat kedepan adalah lembaga dan kementrian lainnya yang
membutuhkan Pendidikan dan Pelatihan di bidang P4GN (Pencegahan Pemberantasan
Penyalaghunaan dan Peredaran Gelap Narkoba, zona pendidikan, zona
buruh/pekerja, zona keluarga dan zona masyarakat.
POSITIONING STRATEGY
Sementara
itu Fanggidae, 2006, menyatakan positioning adalah suatu strategi dalam
kegiatan pemasaran yang bertujuan untuk menciptakan perbedaan (differents),
keuntungan (advantages), manfaat (benefit) yang membuat konsumen selalu ingat
dengan suatu produk. Dengan kata lain sebagai usaha menempatkan sesuatu dalam
pikiran orang dengan terlebih dahulu memberikan informasi tentang segala
sesuatu seperti fasilitas, program yang diberikan, dosen yang dimiliki dengan
cara penyuguhan kualitas pelayanan dan bagaimana mempresentasikannya.
Dan
untuk Positioning pada Balai Diklat BNN,
menetapkan strategi :
1.
Memfasilitasi penyediaan sarana dan
prasarana pendidikan pelatihan, dan melakukan perawatan serta pemeliharaannya.
2.
Memninhgkatkan kemampuan pelayanan
dan tata kelola administrasi dalam penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan.
3.
Menyelenggarakan pendidikan dan
pelatihan teknis dan fungsional yang sesuai dengan kebutuhan satker-satker di
lingkungan BNN dan kedepannya di zona pendidikan, zona buruh/pekerja, zona keluarga
dan zona masyarakat.
4.
Melakukan koordinasi penyelenggaraan
pensdidikan dan pelatihan dengan kebutuhan satker-satker
di lingkungan BNN dan kedepannya di zona
pendidikan, zona buruh/pekerja, zona keluarga dan zona masyarakat.
5.
Peningkatan profesionalisme dan
integritas personil balai Diklat BNN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar