Keyword
: Pemasaran, STP (SEGMENTING,
TARGETING, POSITIONING), 4P (Pengembangan Merk, Penetapan Harga, Pemasaran Distribusi, Promosi)
Pengertian Pemasaran
Pemasaran adalah
suatu proses social dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,
menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai kepada pihak lain
(Kotler:2006).
Strategi Pemasaran
Marketing strategy menurut Armstrong dan Kotler (2000:37) “The marketing logic by which the business unit hopes to achieve its
marketing objective” yaitu logika pemasaran dimana unit bisnis berharap untuk
mencapai tujuan pemasaran.
1.
Strategi Pengembangan
Merk/ Produk
Strategi
pemasaran produk/ merk dapat dilakukan dengan cara: 1. New brands adalah
strategi mengenalkan produk dengan cara menggunakan merk baru untuk kategori
produk lama. 2. Line extension adalah sebuah strategi mengenalkan sebuah produk
baru melalui atau dibawah naungan suatu produk yang memiliki merek atau brand
yang telah ada sebelumnya. Product Line Extension terjadi pada saat perusahaan
memperkenalkan barang tambahan didalam kategori produk yang sama dibawah nama
merek yang sama, biasanya dengan ciri yang baru, seperti rasa baru, bentuk,
warna, bahan – bahan yang ditambah, ukuran kemasan dan sebagainya. 3. Brand
extension adalah mengembangkan sebuah produk dengan kategori baru tetapi tetap
merek yang sama. 4. Multi brands strategi mengenalkan sebuah produk dengan cara
menggunakan merk baru untuk kategori produk lama. Dalam pendekatan ini, produk
sama saja dengan yang sebelumnya, tetapi merknya dibuat berbeda. Dengan
demikian, sebuah perusahaan bisa memiliki beberapa merk untuk produk yang sama
2.
Strategi Penetapan
Harga
Strategi
penetapan harga produk baru, yaitu: 1. Premium strategy dapat digunakan oleh
perusahaan yang menghasilkan produk bermutu tinggi dan memasang harga tinggi
pula. 2. Good-value strategy merupakan cara menyerang pemasang harga premium.
3. Overcharging strategy merupakan strategi pemasangan harga tinggi, tetapi
kualitas produknya tidak sebanding dengan harga yang ditawarkan. 4. Economy
strategy menghasilkan produk bermutu rendah dan memasang harga rendah. Strategi
ini dapat bersama-sama ada di pasar yang sama sepanjang pasar terdiri paling
sedikit dua kelompok pembeli, yang mencari mutu dan yang mencari harga rendah.
3.
Strategi Pemasaran
Distribusi (Place)
Distribusi
(place) merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan agar produk dapat
diperoleh dengan mudah tersedia bagi konsumen sasaran sebagaian besar produsen
menggunakan perantara pemasaran untuk memasarkan produk. Untuk mendapatkan
keuntungan yang lebih besar dibutuhkan strategi distribusi yang tepat untuk
menyalurkan barang atau jasa dagangannya ke tangan konsumen.
Berikut
ini adalah metode distribusi yang dapat dipilih oleh suatu perusahaan bisnis
untuk memaksimalkan laba.
1.
Strategi
Distribusi Intensif Distribusi intensif
adalah strategi
distribusi yang menempatkan produk dagangannya pada banyak retailer atau
pengecer serta distributor di berbagai tempat. Teknik ini sangat cocok
digunakan untuk produk atau barang kebutuhan pokok sehari-hari yang memiliki
permintaan dan tingkat konsumsi yang tinggi. Contoh seperti sembako, rokok,
sikat gigi, odol, sabun, deterjen, dan lain sebagainya.
2. Strategi Distribusi Selektif Distribusi selektif adalah
suatu metode distribusi yang menyalurkan produk barang atau jasa pada daerah
pemasaran tertentu dengan memilih beberapa distributor atau pengecer saja pada
suatu daerah. Di antara distributor atau pengecer akan terdapat suatu
persaingan untuk merebut konsumen dengan cara, teknik dan strategi
masingmasing. Contoh saluran distribusi selektif adalah produk elektronik,
produk kendaraan bermotor, sepeda, pakaian, buku, dan lain sebagainya.
3. Strategi
Distribusi Eksklusif Distribusi eksklusif adalah memberikan hak
distribusi suatu produk pada satu dua distributor atau pengecer saja pada suatu
area daerah. barang atau jasa yang ditawarkan oleh jenis distribusi eksklusif
adalah barang-barang dengan kualitas dan harga yang tinggi dengan jumlah
konsumen yang terbatas. Contoh distribusi ekslusif adalah seperti showroom
mobil, factory outlet, restoran waralaba, multi level marketing / pasif income,
mini market, supermarket, hipermarket, dan lain-lain.
4.
Strategi Pemasaran Promosi
Strategi
promosi menurut Moekijat (2000 : 443) : “strategi promosi adalah kegiatan
perusahaan untuk mendorong penjualan dengan mengarahkan komunikasi-komunikasi
yang meyakinkan kepada para pembeli.” Sedangkan menurut Lamb, Hair, McDaniel
(2001 : 146) : “Strategi promosi adalah rencana untuk penggunaan yang optimal
dari elemen-elemen promosi : periklanan, hubungan masyarakat, penjualan pribadi
dan promosi penjualan”. Dari defenisi diatas dapat dilihat bahwa strategi
promosi merupakan kegiatan yang direncanakan dengan maksud membujuk, merangsang
konsumen agar mau membeli produk perusahaan sehingga tujuan untuk meningkatkan
penjualan diharapkan dapat tercapai. Menurut Kotler & Armstrong (2002:656)
variabel-variabel yang ada di dalam promotional mix ada lima, yaitu:
a.
Periklanan (advertising) Segala biaya yang harus dikeluarkan sponsor untuk
melakukan presentasi dan promosi non pribadi dalam bentuk gagasan, barang atau
jasa.
b.
Penjualan Personal (personal selling) Presentasi pribadi oleh para wiraniaga
perusahaan dalam rangka mensukseskan penjualan dan membangun hubungan dengan
pelanggan.
c.
Promosi penjualan (sales promotion) Insentif jangka pendek untuk mendorong
pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa.
d.
Hubungan masyarakat (public relation) Membangun hubungan baik dengan publik
terkait untuk memperoleh dukungan, membangun "citra perusahaan" yang
baik dan menangani atau menyingkirkan gosip, cerita dan peristiwa yang dapat
merugikan.
e.
Pemasaran langsung (direct marketing) Komunikasi langsung dengan pelanggan yang
diincar secara khusus untuk memperoleh tanggapan langsung.
FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI STRATEGI PEMASARAN PERUSAHAAN
STP (SEGMENTING,
TARGETING, POSITIONING)
1.
Segmenting Kotler (2003) menyatakan
segmentasi adalah “the process of breaking a heterogeneous group of potential
buyer into smaller homogeneous groups of buyer, that is with relatively similar
buying characteristics or needs” yaitu suatu aktivitas membagi atau
mengelompokkan pasar yang heterogen menjadi pasar yang homogen atau memiliki
kesamaan dalam hal minat, daya beli, geografi, perilaku pembelian maupun gaya
hidup.
Ada
beberapa variabel segmentasi yaitu:
1.
Demografis Segmentasi ini dilakukan dengan membagi pasar ke dalam
kelompok-kelompok berdasarkan variabel demografis, seperti usia, jenis kelamin,
besarnya keluarga, pendapatan, ras, pendidikan, pekerjaan dan geografis.
2.
Psikografis Segmentasi ini dilakukan dengan membagi pasar ke dalam
kelompok-kelompok yang berlainan menurut kelas sosial, gaya hidup, kepribadian,
dan lain-lain. Informasi demografis sangat berguna, tetapi tidak selalu
menyediakan informasi yang cukup untuk membagi konsumen ke dalam segmen-segmen,
sehingga diperlukan segmen berdasarkan psychographics untuk lebih memahami
karakteristik konsumen.
3.
Perilaku Segmentasi ini dilakukan dengan membagi konsumen ke dalam
segmen-segmen berdasarkan bagaimana tingkah laku, perasaan, dan cara konsumen
menggunakan barang/situasi pemakaian, dan loyalitas merek. Cara untuk membuat
segmen ini yaitu dengan membagi pasar ke dalam pengguna dan non-pengguna produk
2.
Targeting
Targeting
adalah kumpulan pembeli dengan kebutuhan atau karakteristik serupa yang akan
dilayani oleh perusahaan.
3.
Positioning
Positioning
merupakan tindakan untuk merancang penawaran dan citra perusahaan agar
menempati suatu posisi kompetitif yang berarti dan berbeda dalam benak
pelanggan sasaran. Diferensiasi ada untuk menciptakan sebuah perbedaan yang
bertujuan memberikan nilai lebih kepada para konsumen. Dengan begitu sebuah
produk akan lebih mudah dikenal dan memberikan daya tarik tersendiri bagi para
konsumen. Sehingga mereka lebih memilih produk kita, dibandingkan produk
lainnya yang ada dipasaran. Dengan diferensiasi produk membuat bagaimana
perusahaan dapat menciptakan produk unik yang memberikan tingkat keuntungan di
atas rata-rata yang mampu diraih oleh industri melalui kombinasi manusia,
lingkungan dan proses.
Keuntungan yang
akan diperoleh para pelaku pasar dari strategi diferensiasi produk:
1. Produk lebih
mudah diingat para konsumen.
2. Produk lebih
unggul dibandingkan dengan produk lainya. Karena dengan produk yang unggul akan
memudahkannya dalam membangun loyalitas konsumen.
3. Harga jual
produk lebih tinggi. Sebuah produk yang memiliki keunikan khusus, biasanya akan
diburu konsumen dengan harga berapapun.
4. Mengatasi
masalah kejenuhan pasar adanya diferensiasi produk dapat membantu para pelaku
pasar ketika konsumen sudah mulai jenuh dengan produk yang biasa ditawarkannya.
5. Membantu terciptanya image
produk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar