HUKUM HARGA YANG HARUS DIBAYAR
Dalam Hukum Harga yang Harus Dibayar, saya percaya bahwa hanya ada
dua jenis tim yang melanggarnya: Mereka yang tidak menyadari harga
untuk meraih kesuksesan dan mereka yang mengetahui harganya namun tidak
bersedia membayarnya. Tidak ada seorang pun yang bisa memaksa anggota
tim agar ingin meraih kesuksesan. Setiap orang harus memutuskan sendiri
dalam hatinya apakah hasilnya sesuai dengan harga yang harus dibayar.
Namun setiap orang seharusnya mengetahui harga yang harus ia bayar
untuk meraih kesuksesan
4 KEBENARAN HUKUM HARGA YANG HARUS DIBAYAR
Kurangnya kemampuan atau sumber daya jarang membuat sebuah tim tidak mencapai potensinya. Biasanya yang menjadi masalah adalah kesediaan untuk membayar harganya. Salah satu alasan tim tidak membayar harga untuk mencapai potensi mereka adalah karena mereka tidak memahami Hukum Harga yang harus Dibayar dengan benar. Sejujurnya mereka tidak tahu bagaimana cara kerja hukum ini. Saya akan memberikan empat kebenaran mengenai hukum ini, yang bisa memperjelas pemikiran anda.
Kurangnya kemampuan atau sumber daya jarang membuat sebuah tim tidak mencapai potensinya. Biasanya yang menjadi masalah adalah kesediaan untuk membayar harganya. Salah satu alasan tim tidak membayar harga untuk mencapai potensi mereka adalah karena mereka tidak memahami Hukum Harga yang harus Dibayar dengan benar. Sejujurnya mereka tidak tahu bagaimana cara kerja hukum ini. Saya akan memberikan empat kebenaran mengenai hukum ini, yang bisa memperjelas pemikiran anda.
1. Semua orang harus membayar harganya
Orang – orang yang tidak pernah memiliki pengalaman menjadi anggota dalam tim pemenang sering kali tidak menyadari bahwa setiap anggota tim harus membayar harganya. Saya rasa beberapa orang di antara mereka mengerti bahwa jika anggota lain bekerja keras, mereka bisa dengan mudah mencapai potensi mereka. Namun, hal itu tidak akan pernah terjadi. Jika semua orang tidak membayar harga untuk meraih kemenangan, mereka akan membayarnya dengan kekalahan.
Orang – orang yang tidak pernah memiliki pengalaman menjadi anggota dalam tim pemenang sering kali tidak menyadari bahwa setiap anggota tim harus membayar harganya. Saya rasa beberapa orang di antara mereka mengerti bahwa jika anggota lain bekerja keras, mereka bisa dengan mudah mencapai potensi mereka. Namun, hal itu tidak akan pernah terjadi. Jika semua orang tidak membayar harga untuk meraih kemenangan, mereka akan membayarnya dengan kekalahan.
2. Harganya harus terus dibayar
Banyak orang menderita hal yang saya sebut sebagai penyakit
tujuan. Beberapa orang salah mengira bahwa jika mereka bisa mencapai
tujuan tertentu, mereka tidak perlu bertumbuh lagi. Itu bisa terjadi
pada hampir semua hal: memperoleh gelar, mencapai posisi yang
diinginkan, meraih penghargaan tertentu, atau mencapai sasaran
keuangan.
Namun para pemimpin yang efektif tidak bisa memiliki pola pikir
seperti itu. Hari di mana mereka berhenti bertumbuh adalah hari di mana
mereka kehilangan potensi mereka dan potensi organisasi mereka.
Ingatlah kata – kata Ray Kroc, “Anda akan bertumbuh selama anda tetap
menghijau. Segera setelah anda matang, anda akan membusuk.”
Penyakit tujuan itu berbahaya, baik bagi sebuah tim maupun
bagi individu. Penyakit itu membuat kita mengira bahwa kita bisa
berhenti bekerja, berhenti berusaha, berhenti membayar harganya, namun
masih bisa mencapai potensi kita. Tidak ada hal yang bisa menggantikan
kerja keras. Itulah harga untuk meraih kesuksesan. Kebenaran itu tidak
pernah berubah. Anda harus membayar harganya jika ingin menggunakan
segenap kemampuan anda.
3. Harganya lebih mahal ketika tim ingin berkembang, berubah, atau terus menang
Ada harga yang mahal untuk menjadi juara, namun harga untuk
bertahan di puncak jauh lebih mahal. Terus berkembang sekalipun anda
telah mencapai kemampuan terbaik bahkan lebih mahal lagi harganya.
Semakin tinggi posisi anda, semakin mahal harga yang harus anda bayar
untuk sebuah perubahan kecil. Para pelari cepat kelas dunia memperbaiki
catatan waktu tidak melalui hitungan detik namun 1/100 detik.
Tidak ada seorangpun yang bisa mendekati potensinya tanpa
membayar harga untuk sampai ke sana. Jika ingin berganti profesi, anda
harus mendapatkan pendidikan tambahan, pengalaman kerja tambahan, atau
bahkan keduanya. Jika ingin berlari lebih cepat, anda harus membayarnya
dengan berlatih lebih keras dan lebih cerdas. Jika ingin meningkatkan
pendapatan dari investasi, anda harus menginvestasikan lebih banyak
atau mengambil resiko lebih besar. Prinsip yang sama juga berlaku untuk
tim. Untuk berkembang, berubah, atau terus menang, tim itu harus
membayar harganya. Demikian pula para anggotanya.
4 Harganya tidak pernah turun
Kebanyakan orang tidak pernah menyerah di dasar gunung. Mereka
berhenti di tengah jalan. Tidak ada seorang pun yang mengawali sesuatu
dan ingin kalah. Masalahnya sering kali adalah pola pikir yang salah.
Mereka menunggu harga yang lebih murah untuk meraih kesuksesan. Namun
hal itu hampir tidak mungkin terjadi.
HARGA MENJADI TIM PEMENANG
Ada harga yang harus dibayar untuk menjadi bagian dari sebuah tim pemenang. Agar menjadi orang yang bisa diandalkan untuk menyelesaikan tugas – tugasnya dan bekerja sama dengan baik dengan anggota lain dalam tim, anda dan rekan satu tim anda setidaknya harus memiliki hal – hal berikut ini :
Ada harga yang harus dibayar untuk menjadi bagian dari sebuah tim pemenang. Agar menjadi orang yang bisa diandalkan untuk menyelesaikan tugas – tugasnya dan bekerja sama dengan baik dengan anggota lain dalam tim, anda dan rekan satu tim anda setidaknya harus memiliki hal – hal berikut ini :
1. Pengorbanan
Tidak ada kesuksesan tanpa pengorbanan. Jmes Allen berkomentar, “Orang yang ingin mencapai sedikit hanya perlu mengorbankan sedikit; orang yang ingin mencapai banyak harus mengorbankan banyak.” Ketika anda menjadi bagian dari sebuah tim, anda mungkin tahu apa saja yang harus anda korbankan. Namun yakinlah bahwa berapapun banyaknya pengorbanan yang bersedia anda berikan untuk sebuah tim, akan ada waktunya ketika anda diminta untuk memberi lebih banyak lagi. Itulah sifat kerja sama. Tim hanya akan mencapai puncaknya melalui keringat, darah, dan pengorbanan para anggotanya.
Tidak ada kesuksesan tanpa pengorbanan. Jmes Allen berkomentar, “Orang yang ingin mencapai sedikit hanya perlu mengorbankan sedikit; orang yang ingin mencapai banyak harus mengorbankan banyak.” Ketika anda menjadi bagian dari sebuah tim, anda mungkin tahu apa saja yang harus anda korbankan. Namun yakinlah bahwa berapapun banyaknya pengorbanan yang bersedia anda berikan untuk sebuah tim, akan ada waktunya ketika anda diminta untuk memberi lebih banyak lagi. Itulah sifat kerja sama. Tim hanya akan mencapai puncaknya melalui keringat, darah, dan pengorbanan para anggotanya.
2. Komitmen Waktu
Kerja sama itu mahal. Kerja sama membutuhkan waktu – artinya
anda membayar dengan hidup anda. Dibutuhkan waktu untuk mengenal orang
dan membangun hubungan dengan mereka, serta mempelajari bagaimana anda
bisa bekerja bersama mereka. Kerja sama tim tidak bisa dikembangkan
dalam waktu singkat. Tim menjadi kuat ketika menghadapi kesulitan.
3. Pengembangan Pribadi
Tim anda akan mengerahkan segenap kemampuannya hanya jika anda mengerahkan segenap kemampuan anda. Hal itu berarti kemampuan anda saat ini tidaklah cukup. Semangat untuk tetap berjuang dan terus menjadi lebih baik adalah kunci bagi kemampuan anda, namun itu juga penting bagi kemajuan tim anda.
Tim anda akan mengerahkan segenap kemampuannya hanya jika anda mengerahkan segenap kemampuan anda. Hal itu berarti kemampuan anda saat ini tidaklah cukup. Semangat untuk tetap berjuang dan terus menjadi lebih baik adalah kunci bagi kemampuan anda, namun itu juga penting bagi kemajuan tim anda.
4. Tidak mementingkan diri sendiri
Secara alamiah orang memperhatikan dirinya sendiri. Mereka akan selalu berpikir, “Apa untungnya bagi saya?” Namun jika sebuah tim ingin mengerahkan segenap kemampuannya, para pemainnya harus mendahulukan agenda tim lebih daripada agenda pribadi mereka. Beberapa orang lebih bisa melihat kondisi secara menyeluruh daripada orang lain dan mereka menyadari bahwa mereka akan menerima lebih banyak jika mereka memberi lebih banyak. Bagi yang lain, melakukan hal itu lebih sulit, khususnya jika mereka telah memiliki rekor prestasi tingi. Namun teori Bumerang dari H.Jackson Brown itu benar, “Ketika anda memberikan yang terbaik pada dunia, dunia akan membayarnya.”
Secara alamiah orang memperhatikan dirinya sendiri. Mereka akan selalu berpikir, “Apa untungnya bagi saya?” Namun jika sebuah tim ingin mengerahkan segenap kemampuannya, para pemainnya harus mendahulukan agenda tim lebih daripada agenda pribadi mereka. Beberapa orang lebih bisa melihat kondisi secara menyeluruh daripada orang lain dan mereka menyadari bahwa mereka akan menerima lebih banyak jika mereka memberi lebih banyak. Bagi yang lain, melakukan hal itu lebih sulit, khususnya jika mereka telah memiliki rekor prestasi tingi. Namun teori Bumerang dari H.Jackson Brown itu benar, “Ketika anda memberikan yang terbaik pada dunia, dunia akan membayarnya.”
KISAH MONTGOMERY WARD AND COMPANY
Pada tanggal 28 Desember 2000, salah satu toko ritel tertua di Amerika Serikat, Montgomery Ward and Company, mengumumkan bahwa mereka akan mengajukan diri pailit dan menutup bisnis untuk selamanya. Kegagalan perusahaan itu mungkin bisa dihindari seandainya para pemimpinnya mengetahui dan melakukan Hukum Harga yang Harus Dibayar sebelum semuanya terlambat.
Pada tanggal 28 Desember 2000, salah satu toko ritel tertua di Amerika Serikat, Montgomery Ward and Company, mengumumkan bahwa mereka akan mengajukan diri pailit dan menutup bisnis untuk selamanya. Kegagalan perusahaan itu mungkin bisa dihindari seandainya para pemimpinnya mengetahui dan melakukan Hukum Harga yang Harus Dibayar sebelum semuanya terlambat.
Sejarah awal toko ritel ini sesungguhnya luar biasa. Perusahaan itu didirikan pada tahun 1827 oleh Aaron Montgomery Ward,
seorang penjual muda yang bekerja pada berbagai toko kelontong di
seluruh Midwest dan South. Sementara ia bekerja di area pedesaan yang
jauh dari kota – kota besar, ia menyadari bahwa banyak konsumen di area
terpencil bergantung pada pedagang setempat yang seringkali mengeaan
harga terlalu tinggi. Itu memberinya ide. Saat itu layanan kereta api
dan pos mulai membaik. Bagaimana jika ia membeli barang langsung dari
pabriknya secara tunai dan menjualnya dengan mengambil keuntungan
melalui pesanan pos pada konsumen di pedesaan, dan dengan demikian
menghilangkan perantara yang memanfaatkan para konsumen itu ?
Pada tahun 1871, Ward menabung cukup banyak uang dari
pekerjaannya sebagai penjual untuk membeli beberapa barang dagangan dan
mencetak daftar harga satu halaman, yang rencananya akan ia kirimkan
pada sekelompok petani yang menjadi anggota organsasi persaudaraan.
Namun sebelum ia bisa menindaklanjuti recananya, kebakaran besar
Chicago pada tahun 1871 menghanguskan persediaan barang dan lembaran
daftar harganya. Namun kemalangan itu tidak menghentikanya. Ia
menyakinkan dua orang rekan penjual untuk bergabung denganya, mulai
membangun kembali stok barangnya, dan mencetak kebali daftar harganya,
dan akhirnya menjadi toko pertama di dunia yang melakukan pemesanan
melalui katalog. Pada tahun 1872 di usianya yang ke-28, Ward membuka
bisnisnya.
Pada awalnya, kesuksesan Ward biasa – biasa saja. Bahkan
setelah satu tahun bekerja dalam bisnis itu, dua orang rekan kerjanya
mengundurkan diri. Ward membeli saham mereka, lalu mengajak timnnya,
George Thorne, menjadi mitra penuh. Bersama – sama mereka bekerja
keras, menerima pesanan, dan mengirimkan barang – barang dengan kereta
api. Sementara itu, di tahun 1875, Ward dan Thorne menemukan ide baru.
Mereka memutuskan untuk mencantumkan kalimat baru di dalam katalog
mereka. Bunyinya, “Kepuasan terjamin atau uang anda kembali” dan bisnis mereka pun melejit.
Kegigihan Ward dan kesediannya membayar harga dua kali lipat
untuk mengawali bisnisnya sendiri menghasilkan buah dalam waktu kurang
dari sepuluh tahun kemudian. Perusahaan yang diawali dengan modal
sebesar $1.600 pada tahun 1872 memperoleh hasil penjualan sebesar
$300.000 pada tahun 1878. Sembilan tahun kemudian, penjualan perusahaan
itu meningkat menjadi $1 juta. Pada akhir abad itu, katalog Montgomery
Ward and Company, yang kemudian dikenal sebagai Wish Book
berkembang menjadi 500 halaman dan dikirimkan pada lebih dari 1 juta
orang setiap tahunnya. Kantor pusat perusahaan itu adalah bangunan baru
di Michigan Avenue Chicago, gedung pencakar langit terbesar di sisi
barat New York City.
Lalu
pada tahun 1901, Montgomery Ward pensiun untuk menghabiskan sisa
hidupnya setelah bekerja menjadikan Chicago sebagai tempat yang lebih
baik. Selama dua dekade pertama di abad baru, perusahaan itu masih
tetap sukses. Namun di akhir tahun 1910-an, banyak hal mulai berubah.
Kesuskesan Ward telah memancing didirikannya perusahaan lain di Chicago
pada tahun 1886: Sears,
Roebuck and Co. Sama seperti Montgomery Ward dan Company, perusahaan
itu adalah pedagang berbasis katalog yang menjawab kebutuhan konsumen
di pedesan. Ketika kedua perusahaan itu baru berdiri, sebagian besar
populasi Amerika tinggal di pedesaan. Namun negara itu berubah, Kota –
kota mulai dipadati. Ketika sensus tahun 1920 selesai, terlihat bahwa
untuk pertama kalinya dalam sejarah Amerika Serikat, sebagian besar
orang tinggal di pusat kota, dan akibatnya kebiasaan berbelanja pun
berubah.
Robert E.Wood,
seorang mantan jendral, direkrut untuk mengelolah Montgomery Ward pada
tahun 1919, dan ia melihat potensi dari penjualan ritel. Ia ingin
mulai membuka banyak toko di kota-kota di mana orang bisa berbelanja
sendiri. Sayangnya, pemilik tidak mendukungg ide ini. Mereka tidak
bersedia membayar harga untuk membuat perubahan.
Mengetahui bagaimana masa depan bisnisnya, Wood pun
meninggalkan Ward. Pada tahun 1924, ia bergabung dengan Sears dan
menjadi wakil presiden. Ia meyakinkan orang – orang yang mengelolah
Sears untuk mengambil kesempatan di toko ritel. Mereka sepakat utuk
membuka satu toko di Chicago sebagai uji coba di tahun selanjutnya.
Toko itu langsung sukses. Dua tahun kemudian, Sears telah membuka 27
toko. Di tahun 1929, perusahaan itu telah membangun lebih dari 300
toko. Bahkan di era depresi, Sears terus berkembang, dan pada tahun
1931 hasil penjualan toko ritel Sears melampaui penjualan melalui
katalog. Wood menjadi pimpinan perusahaan itu, sebuah posisi yang ia
jabat hingga tahun 1954 dan Sears menjadi toko serba ada yang paling
sukses di Amerika Serikat.
Montgomery
Ward and Company tidak pernah benar – benar pulih dari kesalahan di
masa awal itu. Mereka membuka beberapa toko penjualan ritel, namun
mereka tidak cukup agresif untuk mengalahkan Sears. Sebuah tim tidak
bisa mengerahkan segenap kemampuannya tanpa membayar harganya. Berulang
kali Ward tidak membayar harganya. Selama era depresi, perusahan ini
menimbun uang tunai dan berhenti berkembang sementara Sears mencari
lebih banyak pelanggan. Setelah Perang Dunia II, ketika toko – toko
yang lain mulai berpindah ke pinggiran kota, Ward tidak bisa
menggunakan peluang untuk bisa kembali ke puncak. Setiap kali pasarnya
berubah, para pemimpin perusahaan itu tidak membayar harga yang
dibutuhkan untuk memperoleh lebih banyak pelanggan. Selama 25 tahun
terakhir di abad ke-20, mereka berusaha mati-matian untuk
mempertahankan usaha mereka. Namun Montgomery Ward akhirnya ditutup
setelah 128 tahun berbisnis. Itulah yang akan terjadi ketika Hukum
Harga yang Harus Dibayar dilanggar.
KESIMPULAN
Kurangnya kemampuan atau sumber daya jarang membuat sebuah tim
tidak mencapai potensinya. Biasanya yang menjadi masalah adalah
kesediaan untuk membayar harganya. Montgomery Ward and Company memiliki
sangat banyak sumber daya dan bakat yang dibutuhkan, termasuk pemimpin
yang bisa memajukan timnya. Masalahnya para pemilik perusahaan itu
tidak bersedia keluar dari zona nyaman mereka, mengambil resiko, dan
melakukan terobosan.
Harga untuk kegagalan lebih mahal daripada harga untuk meraih
kesuksesan. Harga untuk menerima kegagalan adalah kemiskinan, depresi,
kesusahan, dan hilangnya semangat. Orang – orang di Montgomery Ward
benar – benar mengalaminya. Sebuah tim tidak bisa mengerahkan
kemampuannya tanpa membayar harganya. Itulah Hukum Harga yang harus
dibayar !
#10
Tidak ada komentar:
Posting Komentar