HUKUM MATA RANTAI
Sekalipun setiap tim ingin mengukur dirinya berdasarkan
orang-orang terbaiknya, namun sesungguhnya kekuatan sebuah tim
ditentukan oleh mata rantainya yang paling lemah. Sebesar apapun usaha
tim untuk membenarkan, mengganti, atau menyembunyikannya, sebuah mata
rantai yang lemah akhirnya akan terlihat. Itulah Hukum Mata Rantai.
Banyak orang melakukan kesalahan dengan berusaha terus – menerus
menutupi kelemahan anggota terlemah. Sayangnya, harga yang harus
dibayar terlalu mahal !
PENGARUH MATA RANTAI YANG LEMAH
Jika anda adalah pemimpin tim, anda harus menghadapi mata rantai yang lemah. Anggota tim yang tidak membawa beban mereka sendiri memperlambat laju tim dan memberi pengaruh negatif atas kepemimpinan anda. Beberapa hal bisa terjadi ketika mata rantai yang lemah tetap berada di dalam tim:
Jika anda adalah pemimpin tim, anda harus menghadapi mata rantai yang lemah. Anggota tim yang tidak membawa beban mereka sendiri memperlambat laju tim dan memberi pengaruh negatif atas kepemimpinan anda. Beberapa hal bisa terjadi ketika mata rantai yang lemah tetap berada di dalam tim:
1. Anggota yang lebih kuat mengenali anggota yang lebih lemah
Mata rantai yang lemah tidak bisa disembunyikan, kecuali dalam kelompok orang-orang yang lemah. Jika ada anggota yang kuat dalam tim anda, mereka selalu tahu siapa yang tidak memiliki prestasi yang setara dengan semua anggota lain dalam tim.
Mata rantai yang lemah tidak bisa disembunyikan, kecuali dalam kelompok orang-orang yang lemah. Jika ada anggota yang kuat dalam tim anda, mereka selalu tahu siapa yang tidak memiliki prestasi yang setara dengan semua anggota lain dalam tim.
2. Anggota yang lebih kuat harus membantu anggota yang lebih lemah
Ketika menghadapi anggota yang lebih lemah dalam tim dan tim
anda harus bekerja sama untuk melakukan pekerjaan mereka,hanya ada dua
pilihan: mengabaikan orang itu dan membiarkan timnya menderita atau
membantunya dan membuat tim itu lebih sukses. Jika mereka adalah orang
yang bisa diandalkan untuk menyelesaikan tugas-tugas mereka dan bekerja
sama dengan baik dengan anggota lain dalam tim, mereka akan membantu.
3. Anggota yang lebih kuat menjadi marah pada anggota yang lebih lemah
Baik anggota yang lebih kuat membantu atau tidak, hasilnya akan selalu sama : kemarahan. Tidak seorang pun ingin terus – menerus kalah atau tertinggal karena orang yang sama
Baik anggota yang lebih kuat membantu atau tidak, hasilnya akan selalu sama : kemarahan. Tidak seorang pun ingin terus – menerus kalah atau tertinggal karena orang yang sama
4. Anggota yang lebih kuat menjadi kurang efisien
Membawa beban orang lain sebagai tambahan beban anda akan
mengorbankan kinerja anda. Jika anda melakukannya untuk jangka waktu
yang lama, seluruh timnya akan menderita
5. Anggota yang lebih kuat mempertanyakan kemampuan pemimpin
Setiap kali pemimpinnya mengizinkan mata rantai yang lemah menjadi bagian dari tim, anggota tim yang terpaksa menggantikan orang yang lemah mulai meragukan keberanian dan kepekaan pemimpin itu. Anda kehilangan rasa hormat dari para anggota terbaik ketika tidak menangani para anggota terburuk dengan benar.
Setiap kali pemimpinnya mengizinkan mata rantai yang lemah menjadi bagian dari tim, anggota tim yang terpaksa menggantikan orang yang lemah mulai meragukan keberanian dan kepekaan pemimpin itu. Anda kehilangan rasa hormat dari para anggota terbaik ketika tidak menangani para anggota terburuk dengan benar.
Banyak anggota tim mungkin bisa menghindari keputusan sulit saat berurusan dengan anggota yang lemah, namun para pemimpin tidaklah demikian. Salah satu perbedaan antara pemimpin dan pengikut adalah tindakan. Para pengikut seringkali tahu apa yang harus dilakukan, namun tidak bersedia atau tidak bisa menindaklanjutinya. Namun sadarilah: jika orang lain dalam tim mengambilkan keputusan untuk anda karena anda tidak bersedia atau tidak mampu mengambil keputusan sendiri, maka kepemimpinan anda dipertanyakan dan anda tidak melayani timnya dengan baik.
MENGHADAPI MATA RANTAI YANG LEMAH
Bagi sebuah tim, masalah terpenting adalah kemampuan. Mereka mungkin tidak mampu mengikuti kecepatan langkah rekan satu tim mereka atau tidak bisa membantu kelompok itu tiba di tempat tujuan mereka. Bagaimana anda mengenali orang yang ada di dalam kategori ini ? Tidak sulit.
Bagi sebuah tim, masalah terpenting adalah kemampuan. Mereka mungkin tidak mampu mengikuti kecepatan langkah rekan satu tim mereka atau tidak bisa membantu kelompok itu tiba di tempat tujuan mereka. Bagaimana anda mengenali orang yang ada di dalam kategori ini ? Tidak sulit.
- Mereka tidak bisa mengikuti kecepatan anggota lain
- Mereka tidak mampu menerima tanggungjawab lebih sekalipun sudah berpengalaman
- Mereka tidak melihat kondisinya secara menyeluruh
- Mereka tidak bersedia mengatasi kelemahan pribadi
- Mereka tidak bersedia bekerja sama dengan seluruh anggota tim
- Mereka tidak bisa memenuhi target yang menjadi tanggungjawab mereka.
Jika ada anggota tim yang menunjukkan salah satu karakteristik
itu atau bahkan lebih, akuilah bahwa mereka adalah mata rantai yang
lemah.
Apa yang bisa dilakukan dengan mata rantai yang lemah dalam tim anda ? Hanya ada dua pilihan : melatih mereka atau mencari pengganti. Tentu saja, prioritas utama anda seharusnya adalah berusaha melatih orang yang tidak bisa mengiuti rekan-rekannya. Bantuan bisa datang dalam berbagai bentuk: memberi buku untuk dibaca, mengirim mereka ke konferensi, memberi mereka tantangan baru, atau memasangkan mereka dengan mentor. Saya yakin, orang-orang itu sering kali berkembang ke tingkatan yang anda harapkan. Berikan harapan dan pelatihan, mereka pun biasanya akan berkembang.
Namun apa yang seharusnya anda lakukan jika seseorang anggota tim tidak pernah bisa memenuhi harapan, bahkan setelah menerima pelatihan, dorongan, dan kesempatan untuk bertumbuh ? Air mencapai tingkatannya sendiri. Seseorang yang adalah mata rantai yang lemah dalam tim anda mungkin bisa menjadi bintang di tim lain. Anda harus memberi orang itu kesempatan untuk menemukan tingkatannya di tempat lain.
Mata rantai yang lemah sesungguhnya membuat tim itu tidak bisa
menggunakan kemampuannya saat itu dan menghalangi kemampuan tim untuk
terus maju dan berkembang.
Ironisnya, jika dibandingkan dengan anggota yang lebih kuat,
mata rantai yang lemah tidak terlalu memedulikan kelemahan dan
kekurangan mereka. Mereka juga menghabiskan lebih banyak waktu untuk
menjaga tempat mereka, mengamankan posisi mereka, dan mempertahankan
apa yang mereka miliki. Ketahuilah hal ini: ketika berinteraksi, orang
yang lebih lemah biasanya mengontrol hubungan. Misalnya saja, seseorang
dengan gambar diri yang baik dan fleksibel daripada seseorang dengan
gambar diri yang buruk. Seseorang dengan visi yang jelas bertindak
lebih siap daripada seseorang yang tidak memiliki visi. Seseorang
dengan kemampuan super dan energi yang tinggi menyelesaikan lebih
banyak pekerjaan dan bekerja lebih lama daripada orang yang kemampuannya
tidak sekuat itu. Jika keduanya berjalan bersama, anggota yang lebih
kuat harus terus-menerus bekerja bersama dan menunggu anggota yang
lebih lemah.
Jika tim anda memiliki mata rantai yang lemah, yang tidak bisa
atau tidak bersedia naik ke tingkatan yang sama dengan anggota lain
dalam tim itu, dan anda telah melakukan segalanya untuk membantu orang
itu berkembang, maka anda harus mengambil tindakan. Jika anda harus
mengeluarkan seseorang dari tim, bersikaplah bijaksana, jelas, jujur,
dan singkat. Ketika orang itu telah pergi, terbukalah mengenainya
dengan seluruh anggota tim namun tetaplah menghormati orang yang anda
berhentikan. Jika anda ragu – ragu, ingatlah hal ini : selama mata
rantai yang lemah masih menjadi bagian dari tim, semua anggota lain akan
menderita.
PELAJARAN MAHAL DARI KISAH EXXON VALDEZ
Pada tanggal 24 Maret 1989, bencana lingkungan terjadi di
Prince William Sound, Alaska. Tanker minyak Exxon Valdez menabrak karang
Blight Reef hingga badan kapalnya rusak dan delapan dari sebelas
tangkinya bocor. Akibatnya, 10,8 juta dari sekitar 53 juta galon minyak
muatan tanker itu tumbah ke laut.
Dampak negatifnya pada area itu sangat besar. Industri memancing dan pariwisata berhenti total, perekonomian lokal terancam, lingkungan pun tercemar. Para ahli memperkirakan bahwa kehidupan liar kehilangan 250.000 burung laut, 2.800 berang-berang laut, 300 anjing laut, 250 burung elang botak, dan 22 ikan paus pembunuh, serta miliaran telur dari spesies ikan yang dikonsumsi manusia, seperti ikan salmon dan ikan hering, ikut rusak. Walaupun itu bukanlah tumpahan minyak terparah, para ahli menganggap bahwa kerusakan lingkungan yang ditimbulkannya adalah yang terparah dalam sejarah.
Tentu saja Exxon, perusahaan yang memiliki kapalnya, juga
membayar harganya. Perwakilan perusahaan menghitung bahwa insiden ini
mengakibatkan kerugian sebesar $3,5 miliar bagi Exxon :
- $2,2 miliar untuk biaya pembersihan,
- 300 juta untuk membayar klaim
- $1 miliar untuk membayar denda negara bagian maupun federal.
Namun bukan itu semuanya. Exxon juga mengalamai kerugian
sebesar $5 miliar sebagai hukuman atas kerusakan yang diakibatkannya,
sebuah keputusan diupayakan agar bisa diubah melalui proses naik
banding selama lebih dari sepuluh tahun setelah insiden itu. Apakah
penyebab dari kecelakaan yang sangat mahal dan kompleks itu ?
Jawabannya bisa di temukan dalam Hukum Mata Rantai.
MATA RANTAI YANG PUTUS
Ketika Exxon Valdez bertolak dari pangkalan jaringan pipa Alaska pada malam hari tanggal 23 Maret, pelayarannya dimulai seperti biasa. Seorang nahkoda ahli memandu kapal ini melalui selat Valdez, kemudian mengembalikan kendali kapal pada kaptennya, Joe Hazelwood. Kapten ini memerintahkan agar kapal itu diarahkan pada jurusan tertentu, menyerahkan kendalinya ada Gregory Cousins, asistennya, dan meninggalkan ruang kendali. 30 menit kemudian, Exxon Valdez menabrak karang dan membocorkan jutaan galon minyak ke laut.
Ketika Exxon Valdez bertolak dari pangkalan jaringan pipa Alaska pada malam hari tanggal 23 Maret, pelayarannya dimulai seperti biasa. Seorang nahkoda ahli memandu kapal ini melalui selat Valdez, kemudian mengembalikan kendali kapal pada kaptennya, Joe Hazelwood. Kapten ini memerintahkan agar kapal itu diarahkan pada jurusan tertentu, menyerahkan kendalinya ada Gregory Cousins, asistennya, dan meninggalkan ruang kendali. 30 menit kemudian, Exxon Valdez menabrak karang dan membocorkan jutaan galon minyak ke laut.
Penyelidikan
setelah kecelakaan itu memberikan gambaran yang jelek: diabaikannya
standar keamanan, ketidakpedulian terhadap kebijakan perusahaan, dan
pengambil keputusan yang tidak bijaksana. Kapten kapal itu baru saja meneguk minuman beralkohol beberapa
jam sebelum ia mengambil kendali atas kapal itu. Ketika tanker itu
menabrak Selat Valdez, hanya ada satu petugas yang berada di ruang
kendali, bukan dua seperti yang diwajibkan (Cousins, petugas itu, telah
bekerja lembur sehingga kelelahannya juga dinilai ikut mempengaruhi
kesalahan navigasi yang terjadi). Petugas yang berjaga-jaga juga tidak
selalu ada di ruang kendali ketika kapalnya melaju melintasi selat itu.
Selain itu, juga ada perbedaan antara apa yang dilaporkan oleh
Kapten Hazelwood pada pusat lalu lintas Vessel, dengan perintah yang
sesungguhnya ia berikan di atas kapal. Pada pukul 23.30, kapten ini
mengumumkan melalui radio bahwa ia akan mengambil arah 200 derajat dan
mengurangi kecepatan untuk menghindari gunung es yang kadang kala
terapung di jalur kapal. Namun catatan mesinnya menunjukkan bahwa
kecepatan kapal terus meningkat. Sembilan menit kemudian, sang kapten
memerintahkan agar kapal itu mengambil arah 180 derajat dan
dikendalikan secara otomatis, namun ia tidak pernah menginformasikan
perubahan itu pada pusat kendali. Lalu pada pukul 23.53, ia
meninggalkan ruang kendali.
Empat menit setelah tengah malam, kapalnya menabrak karang. Selama hampir dua jam, Cousins, yang disusul oleh Hazelwood, berusaha menggeser kapalnya. Sementara itu, kapal ini telah membocorkan sekitar 5,8 juta galon minyak tumpah ke laut. Saat itu kerusakannya tidak terhindarkan dan mata rantai yang lemah telah menyebabkan keseluruhan rantainya putus. Pantai Alaska tercemar dan karier Hazelwood sebagai kapten kapal berakhir. Exxon harus menghadapi kecaman publik dan kewajiban keuangan yang sangat besar.
KESIMPULAN
Tidak ada seorangpun yang mau memiliki mata rantai yang lemah dalam timnya. Orang itu akan menyebabkan timnya gagal mencapai tujuannya. Namun kita harus menghadapi anggota tim yang lemah. Kadang kala hal ini merupakan pengalaman yang baik. Kepuasan pribadi yang mendalam diperoleh ketika anda membantu seorang rekan satu tim bertumbuh dari mata rantai yang lemah menjadi anggota yang kuat dalam tim itu – dan kadang kala bahkan menjadi pemain bintang. Namun apapun hasilnya, anggota yang lemah tetap harus ditangani, bukan? Mengabaikan Hukum Mata Rantai harus dibayar dengan sangat mahal. Jangan sampai anda mengalami kejadian seperti kapal tanker Exxon Valdez.
Tidak ada seorangpun yang mau memiliki mata rantai yang lemah dalam timnya. Orang itu akan menyebabkan timnya gagal mencapai tujuannya. Namun kita harus menghadapi anggota tim yang lemah. Kadang kala hal ini merupakan pengalaman yang baik. Kepuasan pribadi yang mendalam diperoleh ketika anda membantu seorang rekan satu tim bertumbuh dari mata rantai yang lemah menjadi anggota yang kuat dalam tim itu – dan kadang kala bahkan menjadi pemain bintang. Namun apapun hasilnya, anggota yang lemah tetap harus ditangani, bukan? Mengabaikan Hukum Mata Rantai harus dibayar dengan sangat mahal. Jangan sampai anda mengalami kejadian seperti kapal tanker Exxon Valdez.
#5
Tidak ada komentar:
Posting Komentar