HUKUM NILAI PENTING
Jika ingin meraih hal yang besar, anda harus bergabung dengan orang
lain. Satu terlalu sedikit untuk meraih hal yang besar. Itulah hukum
nilai penting. Presiden Lyndon Johnson pernah perkata, "Tidak ada
masalah yang tidak bisa kita pecahkan bersama-sama dan sedikit sekali
yang bisa kita pecahkan sendirian."
Jika anda telah sukses dan mencapai puncak sendirian, itu bagus. Jika anda ingin menaklukan dunia, anda membutuhkan sebuah tim! Hal besar yang telah anda capai sendirian tidak akan bisa melampaui keberhasilan sebuah teamwork!
Jika anda telah sukses dan mencapai puncak sendirian, itu bagus. Jika anda ingin menaklukan dunia, anda membutuhkan sebuah tim! Hal besar yang telah anda capai sendirian tidak akan bisa melampaui keberhasilan sebuah teamwork!
NILAI KERJA SAMA
Ada pepatah Cina yang mengatakan, "Di balik seseorang yang mampu, selalu ada orang lain yang juga mampu."
Sesungguhnya, kerjasama adalah kunci dari prestasi yang besar. Pertanyaannya bukan apakah sebuah tim memiliki nilai, melainkan apakah kita mengetahui bahwa tim kita memiliki nilai dan oleh karenanya menjadi anggota tim yang lebih bisa diandalkan untuk menyelesaikan tugas-tugas kita dan bekerjasama dengan baik dengan anggota lain dalam tim. Itulah alasan mengapa John C. Maxwell mengatakan satu terlalu sedikit untuk meraih hal yang besar. Anda tidak bisa melakukan apa pun yang benar-benar bernilai seorang diri. Itulah hukum nilai penting
Ada pepatah Cina yang mengatakan, "Di balik seseorang yang mampu, selalu ada orang lain yang juga mampu."
Sesungguhnya, kerjasama adalah kunci dari prestasi yang besar. Pertanyaannya bukan apakah sebuah tim memiliki nilai, melainkan apakah kita mengetahui bahwa tim kita memiliki nilai dan oleh karenanya menjadi anggota tim yang lebih bisa diandalkan untuk menyelesaikan tugas-tugas kita dan bekerjasama dengan baik dengan anggota lain dalam tim. Itulah alasan mengapa John C. Maxwell mengatakan satu terlalu sedikit untuk meraih hal yang besar. Anda tidak bisa melakukan apa pun yang benar-benar bernilai seorang diri. Itulah hukum nilai penting
Albert Einstein, ilmuwan yang mengubah dunia dengan teori
relativitasnya, tidak bekerja seorang diri. Mengenai utangnya pada
orang lain untuk membiayai penelitiannya, Einstein sekali waktu
berkomentar, "Dalam satu hari, saya sangat sering mengingat betapa
seluruh kehidupan saya dibangun di atas pekerjaan rekan-rekan saya,
baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal, dan bagaimana saya
dengan jujur harus melatih diri sendiri untuk memberi sebanyak yang
telah saya terima."
Sheriff Wyatt Earp ditemani oleh dua orang saudara laki-lakinya dan Doc Holiday yang berjaga-jaga untuknya. Soichiro Honda didampingi oleh Takeo Fujisawa
yang memasarkan hasil penemuannya sehingga dikenal di seluruh dunia.
Spiderman ditemani oleh Mary Jane dan disemangati oleh bibinya. Bahkan
Lone Ranger pun tidak benar-benar seorang diri. Ke manapun ia pergi,
Tonto selalu menemaninya!
C Gene Wilkes mengamati bahwa selain terlihat dengan jelas di
dunia bisnis, kekuatan teamwork sesungguhnya sudah ada sejak lama,
bahkan sejak awal jaman. Menurutnya :
- Tim melibatkan lebih banyak orang, karena itu akan ada lebih banyak sumber daya, ide, dan energi daripada jika kita bekerja seorang diri.
- Tim memaksimalkan potensi seorang pemimpin dan meminimalkan kelemahannya. Kekuatan dan kelemahan akan jauh lebih terlihat jika kita sendirian.
- Tim memiliki lebih banyak sudut pandang mengenai cara memenuhi kebutuhan atau mencapai tujuan, karena itu kita bisa menemukan sejumlah alternatif untuk setiap situasi. Dalam menyelesaikan suatu masalah, pemikiran individual jarang bisa seluas dan sedalam sudut pandang kelompok.
- Tim saling berbagi kebanggaan dalam kemenangan dan rasa bersalah dalam kekalahan. Ini menumbuhkan kerendahan hati yang tulus dan komunitas yang sesungguhnya. Individu menerima pujian dan rasa bersalah seorang diri. Hal ini menumbuhkan kesombongan dan kadang kala rasa gagal.
- Tim membuat para pemimpin bertanggungjawab atas tujuan. Individu yang tidak berhubungan dengan siapapun bisa mengubah-ubah tujuan tanpa rasa tanggungjawab.
- Tim bisa menyelesaikan jauh lebih banyak daripada seorang diri.
KISAH HIDUP LILLY TARTIKOFF
Sejak berusia tujuh tahun, Lilly menghabiskan waktu sepuluh jam sehari dan enam hari seminggu untuk berlatih atau tampil dalam pertunjukan balet. Sebagai hasilnya, ia menjadi anggota dari New York City Ballet Company dan tampil bersama mereka sejak tahun 1971 hingga tahun 1980
Sejak berusia tujuh tahun, Lilly menghabiskan waktu sepuluh jam sehari dan enam hari seminggu untuk berlatih atau tampil dalam pertunjukan balet. Sebagai hasilnya, ia menjadi anggota dari New York City Ballet Company dan tampil bersama mereka sejak tahun 1971 hingga tahun 1980
Dalam
sebuah pesta tennis tahun 1980 di Los Angles, Lilly bertemu dengan
Brandon Tartikoff, yang baru saja diangkat menjadi presiden
entertainment dari NBC. Pada waktu itu, Brandon adalah presiden
termuda sepanjang sejarah jaringan itu. Usianya baru tiga puluh tahun.
Mereka segera berteman, lalu saling jatuh cinta, dan menikah di tahun
1982. Hal itu mengawali sebuah kehidupan yang benar-benar baru bagi
Lilly. Lilly, yang dulunya adalah seseorang yang tidak pernah menonton
televise kini menjadi pasangan dari seorang eksekutif jaringan yang
menyatu dengan kebudayaan industri hiburan di Los Angles. Namun
penyesuaian itu tidak ada artinya dengan tantangan lain yang Ia hadapi
tahun itu. Untuk kedua kalinya dalam hidupnya, Brandon didiagnosis
menderita penyakit Hodgkin.
Berdasarkan nasihat temannya yang adalah dokter, Brandon
pergi menemui seorang peneliti bidang tumor di UCLA yang bernama Dennis
Slamon. Pada bulan Agustus 1982, Dr. Slamon memulai dua jenis perawatan
untuk Brandon. Salah satunya adalah percobaan. Brandon biasanya
dirawat pada hari Jumat. Setelah itu, Lilly akan membawanya pulang dan
merawatnya sepanjang akhir minggu itu Brandon menderita efek samping
yang menyakitkan. Mereka menjalan pola hidup itu selama satu tahun, dan
sementara itu, Brandon tetap melanjutkan peranannnya sebagai presiden
jaringan televise. Itu adalah saat-saat sulit bagi mereka, namun mereka
memilih untuk menghadapi kanker itu sebagai sebuah tim. Pada waktunya,
Brandon sembuh.
“Brandon
menerima pengobatan yang sangat mengagumkan,” katanya mengamati.
Penelitian medis yang telah memperpanjang hidup Brandon membangkitkan
minat di dalam diri Lilly. Jadi ketika ia memiliki kesempatan untuk
membantu orang lain memperoleh manfaat dari ilmu pengettahuan itu, ia
tidak bias menolak. Pada tahun 1989, Dr Dennis Slamon, ilmuwan UCLA yang
telah mengobati Brandon tujuh tahun sebelumnya, meminta bantuan
Lilly.
Selama bertahun-tahun, Dr Slamon telah mempelajari kanker
payudara. Ia percaya bahwa ia hampir berhasil menemukan terobosan baru,
yang selain lebih efektif dalam mengobati penyakit kanker daripada
semua metode yang pernah dikembangkan, juga bias menghilangkan semua
efek samping kemoterapi. Ia memiliki keahlian yang dibutuhkan untuk
melakukan pekerjaan itu, namun ia tidak bias melakukannya seorang diri.
Ketika ia membutuhkan seseorang yang bias membantu mendanai. Ia
teringat pada Lilly, yang dengan senang hati membantunya.
Rencana yang Lilly susun menunjukan bahwa ia sangat memahami
pentingnya kerjasama dan kemitraan. Lilly sekali waktu pernah bekerja
sebagai penasihat kecantikan bagi Max Factor, mantan rekanan Revlon. Ia
berusaha mempertemukan Ronald Perelman, CEO Revlon, dengan Dr. Slamon.
Awalnya hal itu tidak mudah, namun ketika Perelman menyadari potensi
dari penelitian Slamon, ia menjanjikan $2,4 juta untuk pekerjaan
ilmuwan itu, tanpa batasan apapun. Kemitraan itu tidak sama dengan
kemitraan apa pun yang pernah ada sebelumnya. Hasilnya adalah
diciptakannya Revlon/UCLA Women’s Cancer Research Program. Segera setelah itu, kehidupan banyak wanita yang terkena kanker berhasil diselamatkan.
Bagi Lilly, bersama-sama mendirikan program penelitian
hanyalah permulaannya. Ia telah merasakan apa yang bias dihasilkan oleh
kerjasama dan ingin melakukan lebih. Ia segera menyadari bahwa ia bias
memperoleh lebih banyak dukungan. Ia akan membangun tim yang lebih
besar dan menggunakan koneksinya dalam bisnis dunia hiburan untuk
melakukan hal itu. Pada tahun yang sama, ia mengadakan Fire and Ice,
pesta dansa tahunan di Hollywood, untuk menggalang dana. Beberapa tahun
kemudian, ia memperluas jangkauannya dan bekerja sama dengan Entertainment Industry Foundation (EIF) dan menciptakan Revlon Run/Walk,
pertama-tama di Los Angles dan kemudian di New York. Sejauh ini,
kegiatan itu berhasil mengumpulkan lebih dari $18 juta untuk penelitian
kanker. Pada tahun 1996, Lilly ikut mendirikan Aliansi Nasional
Penelitian Kanker pada Wanita (National Women’s Cancer Research Alliance).
Pada
tahun 1997, kanker suaminya, Brandon, kambuh untuk ketiga kalinya dan
merenggut nyawanya. Saat itu Brandon baru berusia empat puluh delapan
tahun. Tanpa memperhatikan apa yang baru saja dialaminya, Lilly terus
membangun tim untuk memerangi kanker. Ketika bertemu dengan Katie
Courice, yang telah kehilangan suaminya karena kanker usus besar,
sekali lagi Lilly terdorong untuk bertindak. Dengan bantuan Couric dan
EIF, ia mendirikan NCCRA (National Colorectal Cancer Research Alliance)
pada tahun 2000.
“Ketika duduk bersama Katie,” kata Lilly, “saya mengetahui
bahwa dengan diagnosis dini, kanker bisa disembuhkan. Kemungkinan untuk
disembuhkan dan dicegah sebesar 90 persen. Yah hal ini seolah-olah
meletakkan steak di depan seeokr anjing yang lapar... saya rasa kita
harus melakukan hal ini. Jadi saya mengajak semua rekanan saya: EIF dan
Dr. Slamon… Dr. Slamon pun menyusun agenda dan misi… jadi kami pun
menciptakan NCCRA. Anda tidak bias membayangkan betapa menarik dan
memuaskannya hal itu.”
KESIMPULAN
Mereka yang sendirian tidak bisa melakukan tugas-tugas yang besar dan penting seperti tugas yangsedang berusaha diselesaikan oleh Lilly Tartikoff dan rekan-rekannya. Tidak ada seorang pun yang bisa mengalahkan kanker seorang diri. Hal ini juga berlaku pada semua hal besar yang cukup berharga untuk diselesaikan. Jika hal itu memiliki nilai penting, dibutuhkan sebuah tim. Itulah hal yang Lilly sadari, praktikan, dan jalankan setiap hari. Satu terlalu sedikit untuk melakukan hal yang besar. Itulah hukum Nilai Penting.
Mereka yang sendirian tidak bisa melakukan tugas-tugas yang besar dan penting seperti tugas yangsedang berusaha diselesaikan oleh Lilly Tartikoff dan rekan-rekannya. Tidak ada seorang pun yang bisa mengalahkan kanker seorang diri. Hal ini juga berlaku pada semua hal besar yang cukup berharga untuk diselesaikan. Jika hal itu memiliki nilai penting, dibutuhkan sebuah tim. Itulah hal yang Lilly sadari, praktikan, dan jalankan setiap hari. Satu terlalu sedikit untuk melakukan hal yang besar. Itulah hukum Nilai Penting.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar