Sabtu, 02 Februari 2019

17 HUKUM TEAMWORK #15 (Hukum Titik Balik)

HUKUM TITIK BALIK

Perhatikan baik – baik semua tim yang berhasil meraih kesuksesan besar, anda akan menemukan bahwa tim itu memiliki kepemimpinan yang kuat. Apa yang membuat General Electric dihormati di dunia bisnis ? Kelebihan Jack Welch dalam memimpin. Apa yang membuat Chicago Bulls mampu memenangkan enam kejuaraan NBA ? Kelebihan Phil Jackson dan Michael Jordan dalam memimpin. Apa yang membuat Starbucks menjadi kedai kopi terbaik ? Kelebihan Howard Schults dalam memimpin. Itulah alasan mengapa saya mengatakan bahwa perbedaan antara dua tim yang sama berbakatnya terletak pada kepemimpinan. Itulah Hukum Titik Balik.

Hukum Titik Balik

KISAH TITIK BALIK LA LAKERS
 
Agar lebih memahami bagaimana kepemimpinan bisa membuat perbedaan, bandingkan pemain yang sama di tim yang sama dengan kepemimpinan yang berbeda. LA Lakers adalah salah satu contoh yang harus diperhatikan. Selama akhir tahun 1990-an, prestasi mereka buruk sekalipun pemain – pemain mereka sangat berbakat, termasuk Kobe Bryant yang diharapkan banyak orang menjadi Michael Jordan berikutnya, dan Shaquille O’Neal, pemain tengah terbaik dalam olahraga ini. Kedua pemain ini direkrut pada tahun 1996, namun mereka terus membuat masalah dan tidak pernah bisa menjadi sebuah tim. Pada tahun 1999, rekan satu tim mereka, Eddie Jones berkata, “Ada yang tidak beres dengan tim ini. Kami semua kesulitan untuk menjaga kesatuan dan dalam sebuah tim yang beranggotakan banyak orang berbakat, hal ini seharusnya tidak terjadi.”

Tahun berikutnya, tim ini merekrut Phil Jackson, yang pernah memimpin Chicago Bulls memenangkan enam kejuaraan, untuk melatih Lakers. Jackson hanya melakukan sedikit perubahan tanpa mengganti pemainnya karena ia tahu masalah sebenarnya bukanlah kurangnya pemain yang berbakat. Mengenai ketiga pemain utamanya, yaitu O’Neal, Bryant, dan Glen Rica. Phil Jackson mengatakan,

La Lakers NBA 
“Saya rasa kami mungkin memiliki tiga pemain yang paling berbakat setelah zaman Kareem dan Worthy dan Magic. Akan tetapi, Baylor, West dan Chamberlain (Lakers, 1969 – 1971) malah lebih cemerlang daripada mereka. Mereka adalah tiga orang pencetak skor terbanyak, namun tidak bisa memenangkan kejuaraan apa pun. Jadi kami memang memiliki bakat, disorot, dan memiliki semua hal lain – namun bagaimana caranya agar setiap bagian saling melengkapi satu dengan yang lain ? Inilah keahlian saya sebagai seorang pelatih dan tim ini sedang mempelajari hal itu.”

Kepemimpinan adalah mengenai memahami para pemain, menyatukan mereka, dan membuat mereka bekerja sama sebagai tim untuk menggunakan segenap kemampuan mereka. Dan Jackson menyediakan hal itu. Dalam waktu satu musim saja, tim itu bersatu. Pada tahun 2000, Lakers memenangkan kejuaraan NBA. 

Banyak orang percaya bahwa mereka sesungguhnya memang berpotensi untuk memenangkannya. Mereka melakukannya di kota yang sama, bermain di bawah kondisi yang sama, dan dengan pemain yang sama seperti pada tahun – tahun sebelumnya. Satu – satunya hal yang telah berubah adalah kepemimpinannya. Itulah yang memberikan titik balik pada mereka. Perbedaan antara dua tim yang sama berbakatnya terletak pada kepemimpinan. Itulah Hukum Titik Balik.

PEMIMPIN SEBAGAI TITIK BALIK TEAMWORK
Dengan kepemimpinan yang baik, semua hal menjadi lebih baik. Para pemimpin adalah orang yang mengajak orang lain bersamanya. Mereka mengembangkan pola pikir rekan – rekan satu tim mereka sehingga melebihi batasan – batasan kreativitas lama. Mereka meningkatkan kinerja orang lain, menjadikan mereka jauh lebih baik dari sebelumnya. Mereka meningkatkan rasa percaya diri dalam diri mereka dan juga orang lain. Mereka meningkatkan harapan semua orang di dalam tim. Sementara manajer sering kali bisa mempertahankan sebuah tim pada tingkatan yang sama, pemimpin mampu mengantarkan tim itu ke tingkatan yang lebih tinggi daripada yang pernah mereka capai sebelumnya. Kuncinya adalah bekerja dengan para anggota tim membuat mereka menunjukkan kualitas terbaik mereka.
Phil Jackson 
Pemimpin mendelegasikan tanggungjawab
Agar sebuah tim bisa sukses, tanggungjawab harus mengakar dalam organisasi itu. Karena itu dibutuhkan seorang pemimpin yang mampu mendelegasikan tanggungjawab dan kewenangan pada tim itu. Stephen Covey berkomentar, “Orang dan organisasi tidak akan bertumbuh banyak tanpa pendelegasian dan staf yang mengerjakan tugasnya hingga selesai karena mereka terkurung dalam kapasitas atasannya dan mencerminkan kekuatan maupun kelemahan pribadi atasannya.” Para pemimpin yang baik jarang membatasi tim mereka. Mereka justru melepaskannya.

Pemimpin menciptakan lingkungan di mana tiap – tiap anggota tim ingin bertanggungjawab
Orang yang berbeda membutuhkan motivasi yang berbeda agar bisa menjadi yang terbaik. Yang satu harus disemangati. Yang lain perlu didorong. Yang lain akan bangkit jika diberi tantangan. Para pemimpin yang baik bisa membaca orang dan menemukan kunci yang akan menjadikan mereka bertanggungjawab atas bagian mereka di dalam tim. Mereka juga mengingat bahwa mereka bertanggungjawab terhadap orang – orang mereka, bukan bagi mereka.

Pemimpin melatih perkembanganan kemampuan pribadi
Tim hanya bisa mengerahkan segenap kemampuannya jika setiap individu dalam tim itu mengerahkan segenap kemampuannya. Pemimpin yang efektif membantu setiap pemain melakukan hal itu. Misalnya saja, Phil Jackson terkenal suka memberikan buku untuk dibaca para pemainnya. Buku itu akan membantu pengembangan diri mereka, tidak hanya sebagai pemain basket, tetapi juga sebagai manusia.
Pemimpin belajar dengan cepat dan mendorong anggota tim untuk belajar dengan cepat juga
 
Para pemimpin mengangkat diri mereka sendiri pada tingkatan yang lebih tinggi terlebih dulu, lalu mereka mengangkat orang lain di sekitar mereka. Mereka memberi contoh terlebih dulu, baru memimpin. Jika semua orang berkembang, timnya pun ikut berkembang.

Jika anda ingin mengantar tim anda mencapai tujuannya, berikanlah kepemimpinan yang lebih baik. Hukum Titik Balik selalu bekerja. Intinya, kepemimpinan sama halnya dengan memberikan keunggulan pada sebuah tim sebelum mereka mulai bertanding. Pemimpin mampu melihat lebih jauh daripda rekan – rekan satu tim mereka. Mereka melihat sesuatu lebih cepat daripada rekan – rekan mereka, tahu apa yang akan terjadi, dan bisa langsung mengantisipasinya. Sebagai hasilnya, tim mereka bergerak ke arah yang benar sedini mungkin, dan karena itu berada dalam posisi untuk menang. Bahkan seorang pelari yang biasa – biasa saja bisa memenangkan pertandingan 100 meter melawan pelari kelas dunia jika ia lari 50 meter lebih awal.

Semakin besar tantangannya, semakin besar pula kebutuhan akan nilai sebuah kepemimpinan. Semakin banyak pemimpin yang dikembangkan dalam sebuah tim, semakin besar pula keunggulan dari kepemimpinan itu. Jika anda ingin menang dan terus menang dalam jangka panjang, latihlah para pemain anda menjadi pemimpin yang lebih baik.
Keunggulan yang berasal dari kepemimpinan yang baik terlihat jelas dalam bidang olahraga, namun kekuatan kepemimpinan ada di semua bidang. Bisnis yang dikelolah oleh seorang pemimpin papan atas sering kali lebih dulu menemukan tempat yang tepat dalam pasar dan mengalahkan para pesaingnya, sekalipun para pesaingnya memiliki lebih banyak orang berbakat. Organisasi non-profit yang dipimpin oleh para pemimpin yang kuat merekrut lebih banyak pemain dan memperlengkapi mereka untuk memimpin dan melayani lebih banyak orang. Bahkan dalam bidang – bidang teknis seperti teknik atau konstruksi, kepemimpinan sangat berguna untuk memastikan agar tim itu sukses.

Jembatan Golden Gate malam hari

KISAH PEMBANGUNAN JEMBATAN GOLDEN GATE
 
Hukum titik balik berperan dalam salah satu konstruksi paling luar biasa di dunia: Jembatan Golden Gate. Diselesaikan pada tahun 1937, Jembatan Golden Gate menjadi jembatan gantung dengan bentangan terpanjang kedua di dunia setelah jembatan Selat Verrazano diselesaikan di New York City pada tahun 1964. Jika anda pernah mengunjungi San Fransisco, Anda tentu melihat betapa indah dan megahnya jembatan itu. Namun kisah pembangunannya jauh lebih mengesankan.

Konsep dari jembatan yang menghubungkan Golden Gate, gerbang menuju teluk San Fransisco, telah diajukan sejak tahun 1872, sekalipun semua orang menganggapnya mustahil. Pemikiran itu tidak pernah dibahas lagi dan tidak pernah diperhatikan hingga tahun 1916. Alasan masyarakat menginginkan jembatan ini sebenarnya sederhana : pertumbuhan dan perkembangan San Fransisco terhambat oleh lokasinya karena ketiga sisinya dikelilingi oleh air. Banyak tanah kosong di sebelah utara, namun daerah ini sulit dijangkau. Sekalipun Marin Country terletak hanya 1,6 Km di seberang selat, untuk mencapainya orang harus menempuh jalan memutar sejauh 160 Km mengelilingi daerah teluk San Fransisco yang luas itu. Satu – satunya alternatif lain adalah menaiki kapal feri, namun pada jam – jam sibuk, para pengemudi mobil harus antre selama berjam – jam agar bisa menaiki kapal.

Membangun jembatan melintasi Selat Golden Gate terlihat tidak mungkin. Tantangan fisik maupun teknologinya luar biasa. Jalan masuk menuju teluk ini dihempas oleh arus samudra yang kuat dan angin yang kencang. Kedalaman selat ini pada beberapa titik mencapai lebih dari sembilan puluh meter dan itu akan mempersulit pembangunannya. Selain itu jembatan yang dibangun harus cukup tinggi sehingga kapal – kapal besar bisa melintas di bawahnya. Para insinyur dari seluruh penjuru negeri memperkirakan bahwa jembatan ini akan menghabiskan biasa sebesar $250 juta (pada saat itu, nilai total seluruh properti di kota San Fransisco hanya $375juta)

Joseph Strauss 
Lalu datanglah Joseph B. Strauss. Ia adalah pemilik perusahaan konstruksi yang telah membangun lebih dari 400 jembatan. Namun yang lebih penting adalah visinya yang besar dan kepemimpinannya yang kuat. Ia percaya bahwa ia bisa membangun sebuah jembatan yang melintasi Golden Gae hanya dengan harga $25 juta. Pada tahun 1921, Strauss menyiapkan desain awal jembatan itu dan mulai mengumpulkan dukungan untuk proyek itu dari pimpinan kota – kota yang bertetangga dengan San Fransisco. Ia mempromosikan jembatan itu tanpa kenal lelah. Pada awalnya, pengaruhnya tidak resmi. Namun seiring dengan berjalannya waktu, setelah tim untuk pembangunan Jembatan Golden Gate dan Highway District terbentuk, ia terpilih menjadi pimpinan proyek.

Seandainya bukan karena pemimpin seperti Strauss, jembatan itu tidak akan pernah dibangun. Selama 12 tahun, ia berjuang menghadapi setiap tantangan dan lawan yang menentang proyek ini. Ketika mesin politik di San Fransisco (termasuk kepala insinyur kota itu, Michael O’Shaughnessy) menentangnya, ia menemui para pemimpin dan warga di setiap kota untuk mendapatkan dukungan tambahan. Ketika Army Corps of Engineers dan War Department, yang mengendalikan tanah di kedua sisi selat itu mengancam untuk menarik persetujuan mereka, Strauss pergi ke Washington dan membujuk Menteri Pertahanan untuk menjamin kerja sama pemerintah. Ketika jembatan Golden Gate dan Highway District mengalami masalah keuangan, Strauss menemui Amadeo P.Giannini, pendiri Bank of Amerika. Hanya dalam waktu beberapa jam, ia berhasil membujuk Giannini untuk membeli obligasi guna meneruskan proyek ini – Giannini berjanji untuk membeli lebih banyak jika nanti ditawari lagi. Strauss mengalahkan kelompok – kelompok kuat yang berkepentingan pribadi, para pencinta lingkungan, masalah tenaga kerja, dan dampak depresi besar yang menentangnya di tengah – tengah proses. Energi dan pengaruhnya benar – benar membuat orang tercengang.

Salah satu kekuatan tebesar Strauss adalah kemampuannya menarik para pemimpin dan insinyur yang hebat. Agar proyeknya sukes, ia melibatkan perancang jembatan terbak di dunia. Ketika ia menyadari bahwa disain awalnya tidak memadai dan bisa membahayakan proyeknya, ia meninggalka disain itu dan mengandalkan pemimpin lainnya untuk menciptakan sesuatu yang lebih baik. “Strauss memiliki kemampuan yang luar biasa, “ kata penulis John Van Der Zee, “untuk menemukan dan menarik orang – orang yang berkemampuan lebih besar darinya, dan bersedia menerima kepemimpinannya.” 

Strauss adalah pemimpin dari pemimpin, dan ia menangani kesulitn ap pun yang diberikan padanya. Ia adalah seorang pemimpin alamiah yang memahami cara mempengaruhi orang lain. Van Der Zee mengamati, “Strass lebih kuat dalam memasarkan dan mempromosikan ide daripada untuk menemukan ide itu sendiri. Sepertinya ia segera tahu siapa yang harus dihubungi, siapa yang harus ditemui dan dibujuk, siapa saja para pengambil keputusan, dan siapa saja orang – orang penting dalam semua situasi.”

Konstruksi Golden Gate 
Akhirnya konstruksi jembatan itu pun dimulai pada tahun 1933. Sekali lagi, Strauss mempekerjakan para insinyur terbaik yang bisa ia temukan untuk mengawasi konstruksi. Itu bukan tugas yang kecil. Tim yang membangun jembatan itu menginvestasikan usaha yang setara dengan 25 juta jam kerja. Namun konstruksi yang sesungguhnya terlihat sebagai hal yang mudah jika dibandingkan dengan apa yang perlu dikerjakan sebelum prosesnya dimulai.

Ketika jembatan itu selesai, Strauss berkomentar bahwa ia membutuhkan waktu 20 tahun untuk menyakinkan semua orang bahwa jembatan itu bisa dibangun, namun hanya empat tahun untuk dapat benar – benar membangunnya! Dan ia menyelesaikannnya tepat waktu. Ia meninggal di usia 68 – satu tahun setelah jembatan itu selesai.

Lihatlah di balik setiap proyek besar dan anda akan selalu menemukan seorang pemimpin yang kuat. Seandainya Joseph Straus tidak mengambil tanggung jawab pribadi untuk pembangunan jembatan Golden Gate – dan mencurahkan dirinya sepenuh hati – jembatan itu tidak akan pernah dibangun. Itulah realita dari Hukum Titik Balik. Setiap Tim membutuhkan seorang pemimpin untuk memaksimalkan potensi dan mencapai tujuannya. Itulah mengapa saya mengatakan bahwa perbedaan antara dua tim yang sama berbakatnya adalah kepemimpinan.

KESIMPULAN
Jika anda memimpin sebuah tim, hal terbaik yang bisa anda lakukan bagi rekan – rekan satu tim ada adalah mengikuti teladan Joseph Straus. Tambahkan pemimpin lain dalam tim anda.

Anda bisa melakukannya dengan dua cara. Pertama, tariklah pemimpin – pemimpin terbaik – orang–orang yang bakat dan kemampuannya lebih besar dari bakat dan kemampuan anda. Kedua, kembangkan orang – orang yang telah berada di dalam tim. Semakin kuat kepemimpinan dalam tim anda, semakin besar kemampuan tim anda untuk meraih kesuksesan. Ingat, segala hal ditentukan oleh kepemimpinan. Dan andalah Titik Baliknya !
 
#15

Tidak ada komentar:

Posting Komentar