Sabtu, 02 Februari 2019

17 HUKUM TEAMWORK #9( Hukum Keterandalan)

HUKUM KETERANDALAN 


Penghargaan terbesar yang bisa anda terima adalah diandalkan oleh orang lain. Itulah Hukum Keterandalan ! Sehubungan dengan kerjasama, saya percaya bahwa pujian tertinggi yang bisa anda terima adalah rasa percaya dari rekan – rekan satu tim anda di saat – saat kritis. Bisakah anda dipercaya untuk melakukan bagian anda, apa pun itu. Ketika rekan satu tim membutuhkan, siapkah anda ? Apakah anda tetap konsisten dengan integritas anda ? Apakah anda berdedikasi terhadap kesuksesan tim anda ? Jika ya, maka anda adalah orang yang bisa diandalkan, apa pun keadaannya !


Hukum kerjasama tim keterandalan



KISAH BISNIS PELEDAKAN KELUARGA LOIZEAUX
 
Ketika para pekerja membutuhkan bantuan untuk meledakkan sebuah bangunan, atau lebih tepatnya meruntuhkannya, mereka pasti memilih keluarga Loizeaux, orang – orang yang mengawali bisnis penghancuran bangunan secara aman dengan menggunakan bahan peledak. 

Mereka adalah pemilik dan pendiri dari Controlled Demolition Incorporated (CDI), yang didirikan oleh Jack Loizeaux pada tahun 1940-an. Saat itu, mereka mengawalinya dengan menyingkirkan sisa akar pohon besar menggunakan dinamit. Proyek pertama untuk meledakkan sebuah gedung mereka terima pada tahun 1957 dan setelah itu CDI pun didirikan pada tahun 1960. Sejak meruntuhkan sebuah bangunan apartemen di Washington D.C itu, perusahannya telah meruntuhkan lebih dari 7.000 bangunan di seluruh dunia.


Jack Louizeaux 
CDI adalah perusahaan keluarga. Awalnya, perusahaan ini dijalankan oleh Jack bersama istrinya yang bernama Freddie. Tidak lama kemudian, Mark dan Dough, anak – anak mereka pun bergabung. Ketika Jack pensiun pada tahun 1976, anak-anaknya mengambil alih perusahaan. Saat ini, beberapa anak Mark ikut bergabung, termasuk anak perempuannya, Stacey, di awal usia tiga puluhannya. Stacey telah bekerja di bidang ini sejak ia berusia 15 tahun dan patut dianggap sebagai seorang ahli.


Ketika dihubungi untuk meledakkan Stadion tua Omni di Atlanta, keluarga Loizeaux segera tahu bahwa pekerjaan ini tidak akan mudah karena posisinya sangat dekat dengan bangunan lain ; World Congress Center, sebuah stasiun untuk MARTA (sistem rel transit massal), CNN Center (TV Kabel dan radio yang menyiarkan berita selama 24jam perhari), dan CNN Plaza (yang hanya 4 meter saja jauhnya dari Omni). 

Sebuah kesalahan bisa mengacaukan jaringan MARTA dan mematikan salah satu stasion tersibuknya. Sebuah kesalahan juga bisa membuat jasa pemberitaan CNN tidak bisa mengudara untuk beberapa waktu lamanya. Tentu saja, kemungkinan terburuknya, Omni bisa runtuh ke arah yang salah, menimpa bangunan CNN, dan ikut meruntuhkan bangunan itu bersamanya sehinga CNN tidak lagi bisa beroperasi. Tim Loizeaux harus mengerahkan seluruh kehalian dan 50 tahun pengalaman mereka untuk melakukan pekerjaan itu dengan sempurna.


Menggunakan bahan peledak untuk meruntuhkan sebuah bangunan pastilah berbahaya. Setiap proyek itu untik dan membutuhkan strategi yang berbeda. Lubang – lubang diborkan pada titik – titik penting di banyak bagian dari struktur itu, misalnya dalam tiang penyangga, kemudian diisi dengan material peledak dalam jumlah yang tepat. Lalu titik – titik ledakan itu dibungkus dengan pagar kawat besi untuk menahan bongkahan – bongkahan besar setelah peledakan dan dibungkus dengan bahan khusus untuk meredam ledakannya. “Reruntuhannya masih bisa bergerak, namun tidak sampai beterbangan,” kata Stacey Loizeaux. “Kadang kala kami juga memasang semacam tirai mengeliingi keseluruhan lantai untuk menangkap serpihan – serpihan yang lolos dari dua pembungkus yang sudah ada. Di sanalah letak tanggungjawab saya yang sesungguhnya.” 

Seringkali mereka membangun tanggul dari tanah di sekeliling gedung untuk melindungi orang – orang dan bangunan – bangunan yang ada di dekatnya.

Bekerja dengan bahan peledak sudah pasti mengundang risiko, namun bahaya yang paling besar sesungguhnya adalah ke mana ledakan itu diarahkan. Agar gedung itu jatuh vertikal ke bawah, Loizeaux dan para pekerjanya harus menentukan urut-urutan ledakannya dengan tepat. Seringkali selisih waktunya hanya sepersekian detik. Itulah yang terjadi pada Omni. Atapnya harus jatuh lurus ke bawah terlebih dulu, kemudian tiga dinding pertama harus jatuh ke sebelah dalam, dan diikuti dengan dinding keempat yang harus jatuh ke sebelah luar. 


Stadion Omni lama 
Pada tanggal 26 Juli 1997, pukul 06.53, ledakan itu berlangsung persis seperti yang direncanakan. Prosesnya hanya berlangsung selama 10 detik.
Ketika sebuah bangunan harus diledakkan dengan cara seperti yang dilakukan oleh keluarga Loizeaux, semua hal harus dilakukan dengan benar, mulai dari menganalisa bangunan, merencanakan penghancuran, menanam peledak, mempersiapkan peralatan pemicu, hingga menyiapkan bangunan itu agar daerah sekitarnya tetap aman. Selain membuat tim CDI tidak bisa mencapai tujuannya, satu anggota kru yang tidak bekerja dengan benar dan mengecewakan anggota tim lainnya akan membahayakan banyak orang dan bangunan lainnya. Rekan satu tim harus bisa saling mengandalkan di saat – saat kritis. Itulah Hukum Keterandalan.



5 CIRI ORANG YANG DAPAT DIANDALKAN
Pentingnya Hukum Keterandalan terlihat jelas ketika hal yang dipertaruhkan besar. Namun hukum itu berlaku tidak hanya dalam situasi meledakkan bangunan. Pebisnis yang berusaha memasarkan produk sesuai jadwal bergantung pada para pemasok untuk memenuhi janji mereka agar tepat waktu. Seorang pelayan yang berusaha menyenangkan pelanggannya bergantung pada staf dapur yang menyiapkan makanan dengan baik. Seorang ibu yang bersiap – siap untuk wawancara kerja harus memastikan bahwa penjaga bayi datang sesuai janjinya. Jika anda tidak bisa diandalkan, maka prospek bisnis akan hilang, pelanggan tidak senang, dan pekerjaan akan diberikan pada pelamar yang lain. Rekan satu tim harus bisa mengandalkan di saat – saat kritis.


Kita tidak bekerja untuk satu dengan yang lain, kita bekerjasama satu sama lain. Itulah nilai inti dari keterandalan. Kemampuan dan keinginan agar rekan satu tim bekerja bersama untuk meraih tujuan bersama. Namun hal itu tidak terjadi dengan sendirinya, juga tidak diberikan begitu saja. Hal itu harus diupayakan. Anggota tim yang hanya bisa saling mengandalkan dalam masa – masa mudah belum mengembangkan keterandalan.

Ketika tiap – tiap anggota tim memiliki 5 kualitas di bawah ini dalam dirinya dan pada orang lain, tim ini bisa meraih kesuksesan :

Karakter: dapat diandalkan 
1 Karakter
Karakter menciptakan kepercayaan. Kepercayaan menciptakan lingkungan di mana kepemimpinan bisa bertumbuh. Demikian pula halnya dengan keterandalan. Keterandalan dimulai dari karakter karena saling mengandalkan timbul dari adanya saling percaya. Kepercayaan adalah dasar dari segala hubungan dengan orang lain. Jika anda tidak bisa mempercayai seseorang, anda tidak akan mengandalkan orang itu. Seperti yang dikataka oleh Robert A. Cook, “Tidak ada yang bisa menggantikan karakter. Anda bisa membeli otak, namun tidak bisa membeli karakter.”


Setiap kali anda ingin membangun sebuah tim, anda harus mengawalinya dengan membangun karakter dalam diri setiap anggota tim. Sebab, jika anda tidak meletakkan dasar karakter yang kokok dalam diri anggota tim, anda tidak akan bisa membangun apa pun yang bernilai di atasnya.


2. Kompetensi
Karakter adalah hal yang paling penting, namun itu bukanlah satu-satunya. Jika anda meragukan hal itu, pertimbangkanlah hal ini. Jika anda harus dibedah karena penyakit yang mengancam hidup anda, apakah anda lebih suka ditangani oleh dokter bedah yang ahli namun karakternya buruk atau oleh orang berkarakter baik yang adalah dokter bedah yang buruk ? Itu membuat pola pikirnya menjadi jelas, bukan ? Kompetensi itu penting. Anda menginginkan kompetensi dan karakter jika orang itu berada di dalam tim yang sama dengan anda.


3. Komitmen
Memiliki anggota tim yang melakukan sesuatu hanya saat mereka senang melakukannya bukanlah hal yang menyenangkan. Anda harus memastikan bahwa anda bisa mengandalkan rekan satu tim ketika melalui saat – saat sulit. Anda tentu tidak ingin bertanya – tanya apakah mereka akan ada di sana bersama – sama dengan anda atau tidak.



Greg Maddux 
4. Konsistensi
Selalu ada saat di mana seseorang muncul dan menunjukkan konsistensi bagi seluruh anggota timnya. Salah satunya adalah Greg Maddux. Jika anda mengikuti baseball, anda mungkin tahu orang ini. Maddux adalah pelempar kelas satu. Ia telah memenangkan lebih dari 200 pertandingan, termasuk 176 pertandingan di tahun 1990-an, yang terbanyak jika dibandingkan dengan pelempar manapun di liga utama baseball. Ia adalah satu – satunya pitcher selain Cy Young dan Gaylord Perry, yang bisa memenangkan lebih dari lima belas pertandingan dalam tiga belas musim berturut – turut. Dalam sejarah baseball, ia adalah satu – satunya pelempar bola yang telah memenangkan penghargaaan Cy Young selama empat tahun berturut – turut (1992 – 1995


Dari semua penghargaan dan statistiknya yang luar biasa itu, apakah anda tahu penghargaan apa yang paling bergengsi ? Ia telah diakui sebagai penangkap bola terbaik liga nasional dengan menerima penghargaan Sarung Tangan Emas selama 10 tahun berturut – turut.


Banyak pelempar bola yang hebat tidak terkenal sebagai pemain bertahan. Ketika sebuah lemparan bola yang sulit dipukul ke arah pelempar, atau ketika pempar harus melindungi base pertama dalam sebuah permainan di sisi kanan sebelah dalam lapangan, sering kali rekan – rekan satu timnya menahan nafas. Jika seseorang dalam lapangan sepertinya akan berbuat kesalahan, kemungkinan itu adalah pelemparnya. Namun tidak demikian dengan Maddux. Ia menjaga lapangannya dengan etos kerja yang telah membuatnya menjadi pitcher yang luar biasa. Sepanjang 15 tahun kariernya di lapangan, Maddux hanya membuat 14 kesalahan, dengan dua musim tanpa kesalahan sama sekali. Konsistensi adalah kuncinya.


5. Kekompakan
Kekompakan adalah kemampuan untuk bertahan bersama – sama, sesulit apa pun situasinya. Sebuah tim tidak benar – benar menjadi “tim” tanpa kekompakan. Mereka hanyalah sekelompok individu yang bekerja di sebuah organisasi.



KESIMPULAN
Stanley C.Gault menyatakan, "Kita tidak bekerja untuk satu dengan yang lain, kita bekerja sama satu dengan yang lain." Itulah nilai inti dari keterandalan - kemampuan dan keinginan agar rekan satu tim bekerja bersama-sama untuk meraih tujuan bersama. Namun itu tidak terjadi dengan sendirinya, juga tidak diberikan begitu saja. Hal itu harus diupayakan. Anggota tim yang hanya bisa saling mengandalkan dalam masa-masa mudah belum mengembangkan keterandalan.

#9

Tidak ada komentar:

Posting Komentar