Sabtu, 02 Februari 2019

17 HUKUM TEAMWORK #16 (Hukum Rasa Percaya Diri dan Antusiasme Yang Tinggi)

HUKUM RASA PERCAYA DIRI DAN ANTUSIASME YANG TINGGI

Jika sebuah tim meraih kemenangan, rasa percaya diri dan antusiasme akan tinggi. Jika rasa percaya diri dan antusiasmenya tinggi, tim itu berada dalam posisi untuk meraih kemenangan. Ketika anda menang, rasa sakitnya tidak terasa. Jadi manakah yang dicapai terlebih dulu: rasa percaya diri & antusiasme yang tinggi atau kemenangan ? Saya percaya bahwa biasanya rasa percaya diri dan antusiasme yang tinggi lebih dulu dicapai. Mengapa ? Karena rasa percaya diri dan antusiasme yang tinggi memperbesar semua hal positif yang terjadi pada sebuah tim.

Hukum kepercayaan dalam tim

4 TAHAP RASA PERCAYA DIRI DAN ANTUSIASME
Mungkin anda berkata, “ Baiklah saya setuju. Ketika anda menang, rasa sakitnya tidak terasa. Rasa percaya diri dan antusiasme yang tinggi itu bagus buat tim. Masalahnya, bagaimana caranya mendapatkan rasa percaya diri dan antusiasme yang tinggi ?” Jika anda adalah seorang pemain, anda harus memiliki sikap yang baik, selalu memberikan yang terbaik, dan mendukung orang – orang dalam tim anda, baik pemain maupun pemimpin. Jika anda memiliki sedikit pengaruh, tingkatkanlah pengaruh itu dengan memberi teladan kesempurnaan.

Namun jika anda adalah salah satu pemimpin tim, tanggungjawab anda lebih besar. Anda harus memberikan teladan kesempurnaan, namun itu saja tidak cukup. Untuk menciptakan sebuah tim pemenang, anda juga harus membantu orang yang anda pimpin untuk lebih mengembangkan rasa percaya diri dan antusiasme dan kemampuan untuk terus berkembang. Kunci untuk mengetahui apa yang harus dilakukan bisa ditemukan dalam keempat tahapan rasa percaya diri dan antusiasme berikut:

Tahap 1: Rasa percaya diri dan antusiasme SANGAT RENDAH – sang pemimpin harus melakukan segalanya.
Tidak ada hal yang lebih menyedihkan daripada berada dalam sebuah tim yang anggotanya tidak benar – benar berada di sana. Jika keadaannya seperti itu, tim biasanya bersikap negatif, malas, atau tidak memiliki harapan. Itulah suasana yang sering kali ditemukan dalam tim yang kalah.Jika anda berada dalam situasi seperti itu, lakukanlah hal berikut ini:
Antusiasme sebagai Pemimpin 
Carilah informasi sebanyak mungkin mengenai kondisi tim anda sesungguhnya. Mulailah dengan mencari hal apa yang tidak dilakukan tim itu dengan benar. Mulailah dengan memperbaiki yang rusak. Tentu itu saja tidak akan memberikan rasa percaya diri dan antusiasme yang tinggi pada tim, namun setidaknya membuat para pemain tidak lagi memiliki alasan untuk tetap memiliki rasa percaya diri dan antusiasme yang rendah.

Tumbuhkanlah kepercayaan. Sebuah tim hanya akan berubah jika orang – orangnya percaya pada diri sendiri. Sebagai pemimpin, anda harus menumbuhkan kepercayaan itu. Tunjukkan bahwa anda percaya pada diri sendiri dan pada mereka.

Ciptakan energi. Semangat untuk berubah namun tanpa disertai energi untuk melakukannya hanya membuat orang frustasi. Untuk memberikan lebih banyak energi pada tim, anda perlu bersikap enerjik. Bekerjalah dengan penuh energi dalam jangka waktu yang cukup lama, maka seseorang dalam tim pada akhirnya akan mengikuti anda. Lalu seorang lagi. Akhirnya, energinya pun akan menyebar.

Komunikasikan pengharapan. Kebutuhan terdalam para pemain pada tahapan ini adalah pengharapan. Seperti yang dikatakan oleh Napoleon Bonaparte, “Pemimpin adalah orang yang memberikan pengharapan.” Bantulah mereka melihat kemampuan tim.
Dalam tahap pertama, satu-satunya cara untuk mengawalinya adalah dengan mulai melakukannya sendiri. Sebagai pemimpin, anda tidak boleh menunggu orang lain untuk memulai.

Tahap 2: Rasa percaya diri dan antusiasme yang RENDAH – sang pemimpin harus melakukan hal – hal yang produktif.
Awalnya, setiap gerakan adalah kemenangan yang layak dicatat. Namun untuk menciptakan rasa percaya diri dan antusiasme yang positif, anda harus bergerak lebih cepat. Anda harus produktif. Kenyataannya, anda tidak mungkin mengemudikan mobil yang diparkir! Gerak tim anda.
Produktifitas pemimpin 
Berikan contoh perilaku yang mendatangkan hasil. Orang melakukan apa yang mereka lihat. Cara terbaik bagi mereka untuk mempelajari apa yang anda harapkan dari mereka adalah dengan memberikan contoh dari diri anda sendiri.

Kembangkan hubungan dengan orang-orang berkemampuan tinggi. Untuk membuat tim bergerak ke arah yang benar, anda membutuhkan pemain – pemain yang produktif. Dalam tahapan ini, tim anda mungkin memiliki beberapa orang yang produktif. Jika ya, kembangkanlah hubungan dengan mereka. Jika tidak, carilah orang – orang yang bisa menjadi produktif, dan mulailah dari mereka. Jangan meminta terlalu banyak dan terlalu cepat dari mereka. Pemimpin terlebih dulu menyentuh hati sebelum meminta tolong. Itulah sebabnya anda harus mengawalinya dengan membina hubungan.

Raihlah kemenangan – kemenangan kecil dan ajaklah rekan-rekan satu tim melalui kemenangan – kemenangan itu. Tidak ada yang bisa membantu orang bertumbuh dalam keterampilan dan kepercayaan diri sebaik kemenangan. Itulah yang perlu anda berikan pada anggota tim anda. Sekali lagi, mulailah dengan orang – orang yang kemampuannya paling tinggi. Kemenangan kecil yang mereka alami akan membantu anggota tim yang kurang berbakat untuk memperoleh kepercayaan diri dan kesuksesan.
Komunikasikan visi anda. 
Seperti yang telah saya jelaskan dalam Hukum Kompas, visi memberikan arahan dan rasa percaya diri. Teruslah mengingatkan visi pada orang – orang anda.
Ketika tim anda benar – benar bergerak, anda bisa mulai mengemudikannya.

Tahap 3: Rasa percaya diri dan antusiasme yang BIASA-BIASA SAJA – sang pemimpin harus melakukan hal – hal yang sulit.
Ingatkah anda seperti apa rasanya ketika pertama kali mendapatkan SIM ? Mungkin sebelumnya anda sering duduk di belakang kemudi dan membayangkan bagaimana rasanya mengemudi. Belakangan, setelah anda mendapatkan SIM dan diperbolehkan mengemudikan mobil, jalan – jalan saja mungkin sudah membuat anda senang. Tidak menjadi masalah ke mana anda pergi. Namun dengan bertambahnya usia, jalan – jalan saja tidak cukup. Memiliki tujuan menjadi makin penting.

Demikian juga halnya dengan tim. Membentuk dan menggerakan sebuah tim adalah sebuah prestasi, namun ke mana tim anda bergerak itu penting. Untuk berubah dari sekedar menggerakan tim menjadi menggerakan tim ke arah yang benar, anda harus melakukan hal – hal yang sulit yang membantu tim anda menjadi lebih baik dan mengembangkan rasa percaya diri dan antusiasme yang tinggi. Anda harus:
Faktor penting kepemimpinan 
Membuat perubahan – perubahan yang menjadikan tim lebih baik. Anda sudah memahami Hukum Mata Rantai. Ingatlah bahwa pemimpin bertanggungjawab untuk meminimalkan kerusakan yang bisa diakibatkan oleh seorang anggota tim karena kelemahan atau sikapnya, dan memaksimalkan efektifitas seluruh anggota tim dengan menempatkan mereka di posisi yang tepat. Sering kali tindakan ini menuntut keputusan yang sulit.

Bisa dipercaya oleh para anggota tim anda. Mendeskripsikan visi pada tim adalah satu hal. Membuat anggota tim mempercayainya adalah hal yang berbeda. Naun anda harus melakukannya jika ingin membangun rasa percaya diri dan antusiasme yang lebih tinggi. Rekan – rekan anda harus mendukung anda sebagai pemimpin, menerima nilai – nilai serta misi tim, dan menyelaraskan diri dengan harapan anda. Jika anda bisa melakukan semuanya itu, anda akan membawa tim anda ke tempat yang perlu dituju.

Mengkomunikasikan komitmen. Bagian dari proses untuk memenangkan rasa percaya diri anggota tim adalah dengan menunjukkan komitmen anda. Orang mempercayai pemimpinnya dulu baru visinya. Jika anda terus – menerus memperlihatkan kompentensi yang tinggi, karakter yang baik, dan komitmen yang kuat, anda telah meletakkan landasan bagi mereka untuk mempercayai anda.

Mengembangkan dan memperlengkapi anggota tim untuk meraih kesuksesan. Tidak ada yang lebih membangun rasa percaya diri dan antusiasme daripada kesuksesan. Kebanyakan orang tidak mampu merih kesuksesan seorang diri. Mereka membutuhkan bantuan dan itu adalah salah satu alasan utama bagi siapa pun untuk memimpin mereka. Ketika berinvestasi dalam diri anggota tim, anda pun membantu mereka dan tim anda meraih kesuksesan.
Dua tahapan terberat dalam kehidupan sebuah tim adalah tahap pertama, ketika anda berusaha menggerakan tim yang berjalan di tempat, dan tahap ketiga, ketika anda harus menjadi pelaku perubahan. Kedua tahap ini adalah masa – masa di mana kepemimpinan paling dibutuhkan. Tahap ketiga sangat menentukan keberhasilan seorang pemimpin. Jika anda bisa sukses di tahap ketiga, anda akan bisa menciptakan rasa percaya diri dan antusiasme yang tinggi dalam tim anda.

Tahap 4: Rasa percaya diri dan antusiasme yang TINGGI – sang pemimpin hanya perlu melakukan hal-hal yang kecil.
Pada tahap keempat, tugas anda sebagai seorang pemimpin adalah membantu tim anda mempertahankan rasa percaya diri dan antusiasme yang tinggi serta kemampuan mereka untuk terus berkembang.
Pemimpin yang sukses 
Jagalah agar tim anda terfokus dan berada pada jalurnya. Rasa percaya diri dan antusiasme yang tinggi membawa kemenangan dan kemenangan mempertahankan rasa percaya diri dan antusiasme tetap tinggi. Itulah sebabnya anda harus menjaga agar anggota – anggota tim terfokus. Mereka tidak akan menang lagi jika mereka kehilangan fokus atau menyimpang dari jalurnya. Ingatlah, semakin jauh jarak yang ingin anda tempuh, semakin buruk pula akibat yang ditimbulkan oleh arah yang keliru. Jika anda ingin menyeberang jalan, menyimpang satu atau dua derajat tidak akan berakibat besar. Namun jika anda ingin menyeberang samudra, salah perhitungan beberapa derajat saja bisa membawa anda dalam kesulitan besar.

Komunikasikanlah kesuksesan yang telah diraih. Mengetahui apa saja yang sudah mereka lakukan dengan benar membuat orang tetap berada di jalurnya. Anda bisa menunjukkan hal itu dengan cara mengomunikasikan kesuksesan yang telah diraih oleh tim anda. Tidak ada yang lebih meningkatkan rasa percaya diri dan antusiasme daripada meraih kemenangan dan merayakannya.

Singkirkan perusak rasa percaya diri dan antusiasme. Begitu tim anda bergerak ke arah yang benar, pastikan agar mereka terus bergerak. Kemampuan untuk terus meningkat adalah sahabat terbaik seorang pemimpin. Pemimpin bisa melihat hal – hal yang belum dilihat anggotanya, jadi mereka harus melindungi tim dari hal – hal yang akan merugikan tim.

Izinkan pemimpin lain untuk memimpin. Seorang pemimpin yang menyiapkan anggota tim lainnya untuk memimpin dan kemudian melepaskan mereka untuk melakukannya, mencapai dua hal. Pertama, ia menggunakan kemampuan tim untuk terus berkembang – yang memang sudah mereka miliki – untuk menciptakan pemimpin – pemimpin baru bagi tim. Lebih mudah membuat pemimpin – pemimpin baru meraih kesuksesan jika mereka menjadi bagian dari tim yang sukses. Kedua, ia meningkatkan kepemimpinan tim. Hal itu membuat timnya jauh lebih sukses. Seorang pemimpin yang terus melakukan hal itu menciptakan siklus kesuksesan yang meningkatkan rasa percaya diri dan antusiasme orang-orangnya.

Team Hoyt

KISAH HIDUP DICK DAN RICK HOYT
Ada cerita tentang sebuah tim di mana tiap – tiap anggotanya terus saling memotivasi dan membangun sehingga rasa percaya diri dan antusiasme mereka tinggi. Mereka terus meraih kemenangan sekalipun merasa sakit. 
Mereka adalah tim ayah dan anak, Dick dan Rick Hoyt.
Ketika Rick Hoyt dilahirkan pada tahun 1962, orangtuanya memiliki harapan yang biasanya dimiliki oleh orang tua yang baru pertama kali memperoleh anak. Namun kemudian mereka menyadari bahwa menjelang kelahirannya, tali pusarnya melilit leher Rick sehingga mengurangi pasokan oksigen ke otaknya. Rick didiagnosis menderita kelumpuhan otak. “Ketika ia berusia delapan bulan,” Kenang ayahnya Dick, “para dokter menyarankan agar kami membiarkannya meninggal saja – karena hidup anak itu tidak akan berguna.” Namun orang tua Rick tidak mau melakukan itu. Mereka bertekad membesarkan anak itu seperti anak-anak lainnya.
Devoted, buku team hoyt 
Kadang kala itu sulit. Tangan dan kaki Rick lumpuh. Ia pun tidak bisa berbicara karena kemampuannya untuk mengendalikan lidah terbatas. Namun orang tua Rick berusaha mengajarinya sebisa mungkin dan melibatkannya dalam kegiatan keluarga. Ketika Rick berusia sepuluh tahun, kehidupannya berubah. Para insinyur dari Tufts University menciptakan sebuah alat yang membuatnya bisa berkomunikasi dengan komputer. Kata pertama yang ia ketik dengan susah payah adalah “Go Bruins”. Saat itulah keluarganya, yang sudah mengikuti permainan tim Boston Bruins NHL, menyadari bahwa Rick adalah seorang penggemar olahraga.

Pada tahun 1975, setelah perjuangan yang panjang, keluarganya akhirnya mampu menyekolahkan Rick di sekolah umum, di mana ia berhasil sekalipun kemampuan fisiknya terbatas. Dunia Rick pun berubah. Bahkan dua tahun kemudian, ketika Rick mendengar bahwa akan diadakan pertandingan lari sejauh lima kilometer untuk mengumpulkan dana demi membantu seorang atlet muda yang lumpuh karena kecelakaan, ia memberitahu ayahnya bahwa ia ingin ikut.

Dick, seorang pensiunan Letnan Kolonel dalam Air National Guard berada di akhir usia tiga puluhan dan kebugarannya payah. Namun ia setuju untuk berlali sambil mendorong putranya dengan kursi roda. Ketika mereka melewati garis finish (posisi kedua dari terakhir), Dick ingat bahwa Rick menunjukkan “senyuman terlebar yang pernah anda lihat seumur hidup anda”. Setelah perlombaan itu, Rick menulis pesan sederhana ini, “Ayah saya merasa saya bukan anak cacat.” Semenjak hari itu, kehidupan mereka tidak pernah sama lagi.

Apakah yang dilakukan seorang ayah ketika putranya, yang tidak pernah lepas dari kursi roda, mengatakan bahwa ia ingin mengikuti perlombaan? Ia menjadi tangan dan kaki bagi putranya. Hari itulah “Tim ayah dan Anak Hoyt” lahir. Dick membelikan kursi roda balat yang lebih canggih untuk Rick. Lalu remaja lumpuh dan ayah yang tidak begitu bugar ini pun mulai lari bersama–sama, tidak asal-asalan. Tidak lama kemudian, mereka berlatih dengan serius dan pada tahun 1981, mereka berlari bersama di Maraton Boston untuk pertama kalinya. Semenjak hari itu, mereka selalu mengikuti Maraton Boston selama 20 tahun.

Selama empat tahun mengikuti maraton, keduanya memutuskan bahwa mereka siap menghadapi tantangan lainnya : trialon, yang menggabungkan renang, bersepeda, dan lari. Itu bukanlah sebuah tantang kecil, khususnya karena Dick harus belajar berenang! Namun ia melakukannya juga. Dick menjelaskan, “Dialah yang memotivasi saya karana jika bukan karena dia, saya tidak akan mengikuti perlombaan. Saya hanya meminjamkan tangan dan kaki saya pada Rick agar ia bisa ikut berlomba seperti anak-anak lain.”

Ironman Team Hoyt 
Dari semua pertandingan yang ada di dunia, yang paling dianggap berat adalah Triatlon Ironman di Hawaii. Lombanya terdiri dari tiga babak: renang sejauh 3,8 Km, Balap sepeda sejauh 180 Km, dan lari maraton sejauh 42,1 Km. Itu adalah ujian stamina yang benar – benar berat. Pada tahun 1989, Dick dan Rick mengikuti lomba ini bersama – sama. Untuk bagian renang, Dick menarik sebuah perahu kecil yang dinaiki Rick. Lalu ia bersepeda sejauh 180 Km sementara Rick duduk di stang kemudinya.

Ketika tiba saatnya untuk berlari, Dick kelelahan.
Namun dalam situasi – situasi seperti itulah Hukum rasa percaya diri dan antusiasme yang tinggi berlaku. Dick terus mengingat kata-kata putranya,
“Ketika sedang berlari, sepertinya cacat saya hilang. Inilah satu-satunya tempat di mana saya merasa sama dengan orang lain. Dengan segala umpan balik positif yang saya terima, saya sama sekali tidak merasa cacat. Malah saya merasa sebagai orang cerdas tanpa keterbatasan apa pun.”

Ketika anda menang, sakitnya tidak terasa. Dengan terus berlari, Dick meraih kemenangan demi putranya dan itulah yang menjadikan semua latihan serta rasa sakitnya layak dilalui.
Dick mendudukkan Rick di atas kursi rodanya dan mereka pun berangkat untuk menyelesaikan lomba Ironman itu. Keduanya menyelesaikan lomba dalam 13 jam 43 menit – catatan waktu yang sangat baik.

Semenjak itu, Rick telah meraih gelar universitasnya dan bekerja di Boston University, membantu merancang sistem komputer bagi orang – orang cacat. Tentu saja ia tetap berlomba bersama ayahnya, yang saat buku ini ditulis sudah berusia lebih dari 60 tahun. Sejak Maret 2001, Tim ayah dan anak Hoyt telah mengikuti 731 perlombaan. Mereka mengikuti 53 maraton dan 135 triatlon, termasuk 4 perlombaan dengan jarak Ironman. Mereka akan terus berlari. “Tidak ada hal di dunia ini yang tidak bisa kami lakukan bersama,” kata Dick. Memang sudah sepantasnya Dick menyadarinya. Selama hampir 25 tahun, ia dan rekannya telah menuai imbalan dari Hukum Rasa Percaya Diri dan Antusiasme yang Tinggi.


KESIMPULAN
Jika sebuah tim memiliki rasa percaya diri dan antusiasme yang tinggi, prestasi orang-orangnya naik ke tingkatan yang benar – benar baru. Tim memfokuskan diri pada kemampuannya, bukan pada masalah-masalahnya. Para anggota tim menjadi lebih berkomitmen dan lebih mudah bagi semua orang untuk bersikap tidak mementingkan diri sendiri. Para anggota tim percaya diri dan rasa percaya diri membantu mereka berprestasi pada tingkatan yang lebih tinggi. Ketika anda menang, sakitnya tidak terasa.
Ketika sebuah tim kalah, terjadi efek sebaliknya. Para pemain memfokuskan diri pada masalah mereka. Tingkat komitmen semua orang rendah. Tim mengusir anggotanya, bukan menarik anggota, dan semua orang mulai mementingkan dirinya sendiri lebih daripada rekan-rekan satu timnya. Jika anda kalah, segalanya terasa menyakitkan. 

#16

Tidak ada komentar:

Posting Komentar