Selasa, 04 Oktober 2016

Berbagai bentuk strategi aliansi contoh kasus nyatanya.

QUIZ 6
Pada saat ini suatu organisasi dihadapkan dengan berbagai perubahan lingkungan yang terjadi pada setiap saat. Perubahan lingkungan tersebut menjadi pembelajaran bagi suatu organisasi untuk menyusun strategi-strategi usahanya, khususnya bagi perusahaan yang akan bermain di pasar global. Perubahan yang tidak menentu pada saat ini banyak perusahaan melakukan strategi aliansi guna menghindari resiko usaha dan kelangkaan sumberdaya.
Jelaskan berbagai bentuk strategi aliansi yang anda ketahui dan berikan contoh kasus nyatanya.
Keyword : aliansi strategi
PENGERTIAN
ALIANSI STRATEGIS, adalah hubungan formal antara dua atau lebih kelompok untuk mencapai satu tujuan yang disepakati bersama ataupun memenuhi bisnis kritis tertentu yang dibutuhkan masing-masing organisasi secara independen.
 Aliansi strategis pada umumnya terjadi pada rentang waktu tertentu, selain itu pihak yang melakukan aliansi bukanlah pesaing langsung, namun memiliki kesamaan produk atau layanan yang ditujukan untuk target yang sama. Dengan melakukan aliansi, maka pihak-pihak yang terkait haruslah menghasilkan sesuatu yang lebih baik melalui sebuah transaksi. Rekanan dalam aliansi dapat memberikan peran dalam aliansi strategis dengan sumberdaya seperti produk, saluran distribusi, kapabilitas manufaktur, pendanaan proyek, pengetahuan, keahlian ataupun kekayaan intelektual. Dengan aliansi maka terjadi kooperasi atau kolaborasi dengan tujuan muncul sinergi.
KEUNTUNGAN ALIANSI STRATEGIS
Keuntungan aliansi strategis antara lain:
1)      Memungkinkan partner untuk konsentrasi pada aktivitas terbaik yang sesuai dengan kapabilitasny
2)    Pembelajaran dari partner dan pengembangan kompetensi yang mungkin untuk memperluas akses pasar
3)    Memperoleh kecukupan sumber daya dan kompetensi yang sesuai agar organisasi dapat hidup.
PENGGUNAAN ALIANSI STRATEGIS
Aliansi strategis pada umumnya digunakan perusahaan untuk:
1)      Mengurangi biaya melalui skala ekonomi atau pengingkatan pengetahuan
2)    Meningkatkan akses pada teknologi baru
3)    Melakukan perbaikan posisi terhadap pesaingMemasuki pasar baru
4)    Mengurangi waktu siklus produk
5)    Memperbaiki usaha-usaha riset dan pengembangan
6)    Memperbaiki kualitas
PERENCANAAN ALIANSI YANG BERHASIL
Pemikiran mendalam tentang struktur dan rincian bagaimana aliansi akan dikelola perlu mempertimbangkan hal berikut dalam perencanaan proses aliansi. Korporasi terlebih dahulu mendefinisikan outcome yang diharapkan melalui hubungan aliansi strategis dan menentukan elemen-elemen apa saja yang dapat disediakan oleh masing-masing pihak dan keuntungan yang akan diperoleh. Korporasi juga perlu terlebih dahulu melakukan proteksi atas berbagai hak kekayaan intelektual (HAKI) melalui kesepakatan dan perjanjian legal. Korporasi juga harus sejak awal menentukan pada layanan atau produk apa yang akan dijalankan. Setelah beberapa kajian tersebut dilakukan, proses pembentukan aliansi strategis dapat melalui tahapan berikut:
1.        Pengembangan Strategi
2.      Penilaian Rekanan
3.      Negosiasi Kontrak
4.     Operasionalisasi Aliansi
5.      Pemutusan Aliansi
TIPE ALIANSI STRATEGIS
Ada empat tipe aliansi strategi, yaitu:
1.        Joint venture adalah aliansi strategis dimana dua atau lebih perusahaan menciptakan perusahaan yang independen dan legal untuk saling berbagi sumber daya dan kapabilitas dengan mengkombinasikan sebagian aktiva mereka untuk mengembangkan keunggulan bersaing
2.      Equity strategic alliance adalah aliansi strategis dimana dua atau lebih perusahaan memiliki persentase kepemilikan yang dapat berbeda dalam perusahaan yang dibentuk bersama namun mengkombinasikan semua sumber daya dan kapabilitas untuk mengembangkan keunggulan bersaing.
3.      Nonequity strategic alliance adalah aliansi strategis dimana dua atau lebih perusahaan memiliki hubungan kontraktual untuk menggunakan sebagian sumber daya dan kapabilitas unik tanpa berbagi ekuitas untuk mengembangkan keunggulan bersaing.
4.     Global Strategic Alliances adalah kerjasama secara partnerships antara dua atau lebih perusahaan lintas negara dan lintas industri.
ALASAN ALIANSI STRATEGIS
1.        Pasar (Siklus Lambat)
Alasannya :
1)      Memperoleh akses ke pasar yang terbatas.
2)    Mendirikan waralaba di sebuah pasar yang baru.
3)    Mempertahankan stabilitas pasar.

2.      Siklus Standar
Alasannya:
1)      Mendapatkan kekuatan pasar.
2)    Mendapatkan akses ke sumber daya komplementer.
3)    Mengatasi hambatan-hambatan dalam perdagangan.
4)    Memenuhi tantangan persaingan dari pesaing-pesaing lainnya.
5)    Mengelompokkan sumber daya untuk proyek-proyek modal yang sangat besar.
6)    Mempelajari teknik-teknik bisnis baru.

3.      Siklus Cepat
Alasannya :

1)      Mempercepat pengembangan produk atau jasa baru.
2)    Mempercepat masuk ke pasar yang baru.
3)    Mempertahankan kepemimpinan pasar.
4)    Membentuk suatu standar teknologi industri.
5)    Berbagi biaya riset dan pengembangan yang berisiko.
6)    Mengatasi ketidakpastian.

STRATEGI ALIANSI TINGKAT BISNIS
1.        Aliansi Komplementer. Dirancang untuk mengambil keunggulan dari peluang-peluang pasar dengan mengkombinasikan aktiva-aktiva dari perusahaan-perusahaan yang menjadi mitra dengan cara-cara yang saling melengkapi untuk menciptakan nilai baru.
1)      Aliansi Strategis Komplementer Vertikal.
2)    Aliansi Komplementer Horisontal.
2.      Strategi Pengurangan Persaingan. Dalam banyaknya persaingan, banyak perusahaan berusaha untuk menghindar dari persaingan yang merusak atau berlebihan. Salah satunya adalah dengan kolusi implisit atau toleransi mutual.
3.      Strategi Tanggapan Persaingan. Perusahaan menggabungkan kekuatan untuk merespon tindakan stratejik pesaing lain.
4.     trategi Pengurangan Ketidakpastian. Aliansi strategis juga digunakan untuk mempertahankan diri dari risiko dan ketidakpastian khususnya dalam pasar-pasar siklus cepat.
STRATEGI ALIANSI TINGKAT PERUSAHAAN
Dirancang untuk memfasilitasi diversifikasi pasar dan/atau produk.
1.        Aliansi Strategis Diversifikasi. Memungkinkan suatu perusahaan untuk memperluas ke produk atau wilayah pasar baru tanpa melakukan merger atau akuisisi
2.      Aliansi Strategis Sinergistik. Menciptakan ruang lingkup ekonomi bersama antara dua atau lebih perusahaan.
3.      Waralaba. Merupakan salah satu alternatif dalam diversifikasi yang merupakan strategi kerja sama berdasarkan relasi kontraktual.
STRATEGI ALIANSI INTERNASIONAL
Alasan menggunakan aliansi internasional :
1.        Perusahaan multinasional memiliki kinerja yang lebih baik daripada perusahaan yang hanya beroperasi secara domestik saja
2.      Peluang-peluang untuk tumbuh melalui akuisisi atau aliansi terbatas dalam negara asal perusahaan tersebut
3.      Kebijakan pemerintah
4.     Membantu sebuah perusahaan yang mentransformasi dirinya sendiri dalam kondisi-kondisi lingkungan yang berubah dengan cepat
STRATEGI ALIANSI JARINGAN KERJA
Jenis strategi jaringan kerja antara lain:
1.        Jaringan Aliansi Stabil. Memiliki siklus pasar dan permintaan yang mudah diprediksi.
2.      Jaringan Aliansi Dinamis. Basis dalam penggunaan strategi jaringan dalam industri dimana inovasi teknologi cepat diperkenalkan secara berkala.
3.      Jaringan Aliansi Internal. Dibentuk dalam sebuah perusahaan yang memfasilitasi koordinasi produk dan keragaman global.

CONTOH ALIANSI
Perusahaan yang telah melakukan aliansi antara lain GE/SNECMA; Fuji Xerox Co., Ltd.; AIZA-Cibe Geigy; NUMMI; Dell dan EMC; Aliansi Dexa Medica dengan GlaxoSmithKline dan dengan Alpharma dan Indofarma; PT Kalbe Farma Tbk dengan PT Enseval dan PT Dankos Laboratories Tbk,; Bank Muamalat dengan PT Pos dan BCA; Mitsubishi dengan DaimlerCrysler; Renault dan Nissan; Star Alliance; dan lain-lain.


Penerapan Aliansi Strategi di Indonesia, contohnya yang telah dilakukan Bank Muamalat:
Yang dilakukan Bank Muamalat adalah melakukan aliansi strategis dengan seluruh jaraingan kantor pos di Indonesia ketika meluncurkan dan menjual produk Shar-E. Dengan berbagai kemudahan dan jaringan yang luas sampai ke tingkat kelurahan, maka aliansi strategis dengan kantor pos menjadi solusi ampuh dalam meningkatkan pasar perbankan syariah di Indonesia.
Memang, Shar-E Card ditujukan untuk menjadi brand yang dapat digunakan oleh mitra aliansi Bank Muamalat. Baik mitra yang berupa bank maupun lembaga keuangan lainnya. Misalnya Shar-E Pegadaian, multi finance, maupun bank-bank konvensional yang ingin mengelola dana nasabahnya secara syariah tanpa harus membuka unit syariah, melainkan cukup dengan beraliansi dengan Bank Muamalat. Selain itu, dengan berbagai kemudahan dan jaringan yang luas, karena bekerjasama dengan kantor pos di seluruh daerah di Indonesia, maka produk Shar-E akan bisa meningkatkan loyalitas nasabah Bank Muamalat.
Agar loyalitas nasabahnya terus meningkat dan sustainable, Bank Muamalat juga berusaha untuk selalu memberikan berbagai kemudahan. Misalnya dengan memberikan kemudahan kepada pemegang kartu Shar-E sehingga dapat mengaktivasi nomor rekening pada kartu tersebut dan memiliki nomor rekening di Bank Muamalat. Dengan kemudahaan tersebut, pengguna Shar-E juga dapat mengakses seluruh Debit BCA dan memperoleh akses penarikan tunai secara halal dan free of charge pada seluruh ATM BCA dan ATM Bersama.

Hal ini sangat cerdas dilakukan Bank Muamalat mengingat tanpa perlu mengeluarkan investasi yang besar untuk membuka cabang-cabang yang banyak dan mengadakan mesin-mesin ATM, Bank Muamalat telah berhasil menjangkau masyarakat sampai tingkat kelurahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar