Kamis, 02 Februari 2017

PROFESIONAL HR



MENGAKU PROFESIONAL HR, KUASAI TOPIK-TOPIK INI!!
Weekend ini saya jalan-jalan ke sebuah toko buku ternama di bumi pertiwi ini. Masuk toko buku langkah kaki saya langsung menuju rak buku segmen manajemen SDM. Saya memang sengaja ke toko buku itu untuk mencari buku-buku manajemen SDM yang terbaru dan yang belum saya beli. Mata saya tertuju sebuah buku yang terletak dipojok bagian kanan atas rak tersebut. Saya ambil buku itu dan ternyata tebal sekali. Pikir saya ini pasti lebih dari 500 halaman. Dan ternyata betul buku itu ada sekitar 719 halaman, sangat tebal sekali.
https://abdaalif.files.wordpress.com/2013/09/pedoman-lengkap-sdm-indonesia.jpg
Saya pun mengamati judul buku itu “Pedoman Lengkap Profesional SDM Indonesia” ditulis oleh Brian Aprianto & Fonny Arisandy Jacob. Saya terpikir jika buku ini adalah sebuah buku pedoman pasti isinya lebih praktis, bahasanya lugas, tema-temanya lengkap mengenai dunia HRM, sistematis, berdasarkan pengalaman, standar profesional HR dan memuat banyak contoh-contoh yang up-to-date. Dan sangat wajar sekali apabila buku ini begitu tebal hingga 719 halaman dan harganya juga lumayan. Tapi, harga tidak ada artinya dibanding dengan ilmu dan wawasan kita yang akan kita peroleh setelah membaca buku yang praktis ini.
Sekilas saya coba melihat daftar isi buku ini. Ternyata tema-tema yang dibahaspun sangat sistematis dalam mempelajari dan menguasai ilmu manajemen SDM. Saya pikir inilah tema-tema yang mesti dikuasai oleh kalangan profesional dan praktisi HR yang terjun di dunia industri/perusahaan dimana departemen HRD sebagai lahan praktek, lahan observasi dan aplikasi .
Tema-tema yang harus dikuasai oleh profesional HR sebagaimana buku diatas dibagi menjadi 4 bagian, yaitu Organization Effectiveness, Acquiring, Developing, dan Maintaining.
Dalam konteks organization effectiveness seorang profesional HR sudah harus melihat, memikirkan dan menguasai organisasi/perusahaan secara menyeluruh dari sudut pandang seorang pengusaha dalam mencapai visi dan misi perusahaan. Karenanya, seorang professional HR dituntut untuk mengerti tentang
1) perencanaan strategis,
2) merancang organisasi,
3) strategi SDM,
4) budaya perusahaan,
5) merger dan akuisisi,
6) GCG,
7) manajemen resiko,
8) knowledge management dan
9) manajemen berbasis kompetensi.
Penguasaan kedua yang harus dikuasai oleh professional HR adalah aktivitas acquiring dalam hal memperoleh atau menarik kandidat potensial yang berkualitas sekaligus menjalankan aktifitas pemenuhan karyawan berdasarkan kuantitas yang tepat sesuai dengan manpower planning yang efektif dan efisien.
Dalam hal ini professional HR harus menguasai tentang :
1) analisis jabatan,
2) perencanaan tenaga kerja (workforce planning),
3) rekrutmen dan
4) seleksi.
Aktifitas developing adalah aktivitas pengembangan pengetahuan, keahlian dan sikap sumber daya manusia yang berada di perusahaan. Yang harus dikuasai yaitu :
1) program pengembangan kompetensi,
2) analisis kebutuhan pelatihan,
3) merancang pelatihan,
4) evaluasi pelatihan,
5) balance scorecard,
6) penetapan sasaran kinerja,
7) eksekusi kinerja,
8) penilaian kinerja,
9) talent management dan
10) pengembangan organisasi (OD).
Aktifitas keempat yang mesti dikuasai adalah dalam hal maintaining yaitu aktifitas memelihara dan mempertahankan karyawan supaya tetap engage di perusahaan. Aktifitas ini meliputi
1) imbal jasa,
2) evaluasi jabatan,
3) struktur upah,
4) upah,
5) kesejahteraan,
6) penggajian,
7) dana pensiun,
8) jaminan sosial tenaga kerja,
9) hubungan industrial,
10) penyelesaian perselisihan hubungan industrial dan
11) keselamatan & kesehatan kerja.
Menyadari akan kebutuhan sebagai professional HR yang komperehensif dari hulu ke hilir maka seyogyanya teman-teman praktisi HR, termasuk saya, terus mengupgrade kemampuan dan pengalaman sebanyak-banyaknya untuk menjalankan perannya secara maksimal. Kebutuhan hulu dalam hal ini adalah menguasaan dalam organization effectiveness yang mau tidak mau dan suka tidak suka praktisi HR masuk ke dalam wilayah-wilayah yang lebih strategis. Sedangkan kebutuhan hilir terkait dengan prosedur atau administrasi HR yang bisa dijalankan secara efektif dan efisien termasuk juga menampung keluhan-keluhan SDM di perusahaan.
Ya, inilah topik-topik yang harus masuk ke otak para professional HR terlebih dahulu sehingga apapun yang kita lakukan dalam praktek HR sesuai dengan kaidah-kaidah keilmuan meskipun nanti dalam aplikasinya tetap akan tergantung dari kebutuhan dan kondisi perusahaan dan inilah letak sisi “seni” dari manajemen SDM yang kreatif, inovatif, solutif dan continuous improvement.
Akhirnya, selamat menyelami buku tebal nan praktis ini demi meningkatkan kompetensi kita sebagai professional HR yang sempurna yakni mahir secara knowledge/konsep dan cekatan & terampil secara eksekusi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar