MENYUSUN
ROADMAP MANAJEMEN SDM STRATEGIS
Cara
menyusun roadmap HR yang strategis yaitu :
Tahap pertama,
yang
mesti dilakukan adalah mengenali “siapa diri kita” atau seperti apa perusahaan
melihat pada kondisi internal. Bagaimana perusahaan melihat pribadinya apakah
ia melihat dirinya ibarat “Macan”, “Kucing”, “Tikus”, “Kijang”, dll. Tahap ini
adalah tahap audit dalam mengenali perusahaan saat ini. Mungkin bisa saja
posisi perusahan saat ini seperti “kucing”, namun sebenarnya dalam waktu
beberapa tahun ingin menjadi “macan”. Nah, bagaimana perusahaan berubah status
dari “kucing” menjadi “macan”. Yes, mendefinisikan perusahaan dari berbagai
sisi sehingga menemukan satu titik bahwa perusahaan kita adalah “kucing”.
Kucing yang belum memiliki kemampuan seperti seperti macan, kucing yang hanya
bisa makan sisa-sisa makanan manusia, kucing yang hanya bermain di pekarangan
rumah sendiri.
Untuk mengenali diri perusahaan dapat menggunakan analisa SWOT,
ü yaitu
apa Kekuatan (strength),
ü Kelemahan
(weakness),
ü Peluang
(opportunity)
ü Ancaman
(threat) bagi perusahaan.
Kekuatan
& kelemahan melihat perusahaan dari sisi internal seperti data laporan
keuangan, demografi SDM, laporan operasional, penunjang sistem, data R & D,
dan kompetensi. Sementara, peluang & ancaman bisa dilihat dari ekternal
perusahaan seperti pasar industri secara umum, data kompetitor, data komunitas,
data pemasok, regulasi pemerintah, informasi tentang teknologi, perubahan
perilaku, situasi politik, dll. Proses identifikasi ini sangat perlu dilakukan
sebab dengan perusahaan mengerti kondisi dan situasi bisnisnya, maka akan lebih
mudah dalam melangkah, menyusun dan menentukan strategi-strategi apa saja yang
menjadi senjatanya dalam menembak sasaran.
Tahap kedua
adalah
analisa portofolio. Dalam manajemen strategis, portofolio digunakan untuk
menunjukkan sekumpulan proyek, produk dan layanan jasa yang ditawarkan untuk
dijalankan atau dijual oleh suatu perusahaan.
Teknik-teknik
analisis dalam manajemen portofolio bisa menggunakan
ü Analisa dari BCG (Boston Consulting Group) yang
menekankan pada analisa portofolio dengan matrik Growth-Share Business/Posisi
Pangsa Pasar,
ü GE multi-factor yang menekankan pada analisa portofolio
dengan matrik Kekuatan Bisnis/Posisi Kompetisi dan
ü analisa Porter’s Five Factors yang menekankan pada
analisa portofolio dengan lima faktor kekuatan, serta
ü analisa Space Matrix yang menekankan pada analisa
portofolio dengan menggabungkan dua dimensi strategis internal perusahaan,
yaitu financial strength (FS) & competitive advantage (CA) dan dua
dimensi strategis eksternal, yaitu environmental stability (ES) &
industry strength (IS).
Analisa
portofolio merupakan proses untuk merinci dimana keberadaan/posisi perusahaan
ditengah-tengah pangsa pasar yang begitu sangat beragam, posisi perusahaan
ditengah-tengah para kompetitor yang selalu agresif, dan bagaimana memposisikan
kekuatan dan kompetitif perusahaan di dalam persaingan industri. Tujuannya
adalah untuk menyiapkan strategi perusahaan apa yang pas dan mantap ketika
berhadapan dengan lingkungan eksternal bisnis. Terutama bagaimana menyiapkan
sumber daya manusianya supaya kompetitif dan memiliki visi untuk mengembangkan
bisnis perusahaan ke depan.
Langkah ketiga,
adalah
proses identifikasi budaya organisasi dalam perusahaan. Terdapat empat sistem
budaya perusahaan yang ingin dilihat, yaitu Sistem
Hierarchy, Sistem Clan, Sistem Adhocracy dan Sistem Market.
ü Sistem Hierarchy mengarah kepada peran HR sebagai spesialis administrasi
yang fokus pada internal dan stabilitas/kontrol.
ü Sistem Clan mengarah
kepada peran HR sebagai employee champion yang fokus pada internal dan
fleksibilitas.
ü Sistem adhocracy mengarah kepada peran HR sebagai change agent yang fokus
pada eksternal dan fleksibilitas.
ü Sistem Market mengarah kepada peran HR sebagai strategic business
partner yang fokus pada eksternal dan stabilitas. Sistem ini bukan berarti
berjalan parsial melainkan bersinergi secara keseluruhan, namun ada fokus yang
diharapkan seperti HR sebagai strategic partner maka porsi untuk pengembangan
HR yang mampu bersaing dengan pasar, karyawan yang memiliki visi dan
kepemimpinan yang strategis merupakan tujuan utama.
Identifikasi
budaya organisasi menggunakan tools OCAI (organization culture assessment
instrument). Dengan menggunakan instrument ini maka kita dapat mengetahui
budaya organisasi/perusahaan di area mana yang dominan apakah di area Clan atau
area Market. Sehingga kita dapat menentukan dalam waktu berapa lama dan dengan
strategi seperti apa garis Clan dapat di tarik ke garis Market yang kompetitif.
Setelah
mengetahui tuntutan organisasi berdasarkan budaya perusahaan yang ada maka
perlu mengadakan pemetaan masalah lapangan terkait dengan sumber daya manusia.
Masalah-masalah
lapangan terkait sumber daya manusia antara lain; sistem penilaian kinerja,
penghargaan atas prestasi, sistem imbal jasa, tunjangan/benefit, pendidikan dan
pelatihan, lingkungan kerja dan kegiatan sosial dan sebagainya.
Permasalahan-permasalah ini didapat dari hasil survey yang sudah di bobot
sehingga objektif dalam menentukan prioritas fokus pengembangan SDM ke depan
atau dalam jangkah lima tahun.
Prioritas-prioritas
ini kemudian dibuat target waktu penyelesaian sehingga program-program yang
disusun oleh HRD menjadi jelas dan aligning/selaras dengan kebutuhan strategi
perusahaan.
Manfaat adanya roadmap HR yang align
dengan strategi perusahaan adalah
1) program-program HR tidak keluar jalur dari kebutuhan
strategi bisnis perusahaan, 2) target waktu yang jelas dalam mencapai tujuan
jangkah panjang perusahaan,
3) mengetahui program-program prioritas yang harus
dijalankan oleh HRD,
4) pengembangan SDM yang terstruktur dan tepat sasaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar