MENGAKU PROFESIONAL HR, KUASAI
TOPIK-TOPIK INI!!
Weekend
ini saya jalan-jalan ke sebuah toko buku ternama di bumi pertiwi ini. Masuk
toko buku langkah kaki saya langsung menuju rak buku segmen manajemen SDM. Saya
memang sengaja ke toko buku itu untuk mencari buku-buku manajemen SDM yang
terbaru dan yang belum saya beli. Mata saya tertuju sebuah buku yang terletak
dipojok bagian kanan atas rak tersebut. Saya ambil buku itu dan ternyata tebal
sekali. Pikir saya ini pasti lebih dari 500 halaman. Dan ternyata betul buku
itu ada sekitar 719 halaman, sangat tebal sekali.
Saya pun mengamati judul buku itu “Pedoman
Lengkap Profesional SDM Indonesia” ditulis oleh Brian Aprianto & Fonny
Arisandy Jacob. Saya terpikir jika buku ini adalah sebuah buku pedoman
pasti isinya lebih praktis, bahasanya lugas, tema-temanya lengkap mengenai
dunia HRM, sistematis, berdasarkan pengalaman, standar profesional HR dan
memuat banyak contoh-contoh yang up-to-date. Dan sangat wajar sekali
apabila buku ini begitu tebal hingga 719 halaman dan harganya juga lumayan.
Tapi, harga tidak ada artinya dibanding dengan ilmu dan wawasan kita yang akan
kita peroleh setelah membaca buku yang praktis ini.
Sekilas saya coba melihat daftar isi
buku ini. Ternyata tema-tema yang dibahaspun sangat sistematis dalam
mempelajari dan menguasai ilmu manajemen SDM. Saya pikir inilah tema-tema yang
mesti dikuasai oleh kalangan profesional dan praktisi HR yang terjun di dunia
industri/perusahaan dimana departemen HRD sebagai lahan praktek, lahan
observasi dan aplikasi .
Tema-tema yang harus dikuasai oleh
profesional HR sebagaimana buku diatas dibagi menjadi 4 bagian, yaitu Organization
Effectiveness, Acquiring, Developing, dan Maintaining.
Dalam konteks organization
effectiveness seorang profesional HR sudah harus melihat, memikirkan dan
menguasai organisasi/perusahaan secara menyeluruh dari sudut pandang seorang
pengusaha dalam mencapai visi dan misi perusahaan. Karenanya, seorang
professional HR dituntut untuk mengerti tentang
1) perencanaan strategis,
2) merancang organisasi,
3) strategi SDM,
4) budaya perusahaan,
5) merger dan akuisisi,
6) GCG,
7) manajemen resiko,
8) knowledge management dan
9) manajemen berbasis kompetensi.
Penguasaan kedua yang harus dikuasai
oleh professional HR adalah aktivitas acquiring dalam hal memperoleh
atau menarik kandidat potensial yang berkualitas sekaligus menjalankan
aktifitas pemenuhan karyawan berdasarkan kuantitas yang tepat sesuai dengan manpower
planning yang efektif dan efisien.
Dalam hal ini professional HR harus
menguasai tentang :
1) analisis jabatan,
2) perencanaan tenaga kerja (workforce
planning),
3) rekrutmen dan
4) seleksi.
Aktifitas developing adalah
aktivitas pengembangan pengetahuan, keahlian dan sikap sumber daya manusia yang
berada di perusahaan. Yang harus dikuasai yaitu :
1) program pengembangan kompetensi,
2) analisis kebutuhan pelatihan,
3) merancang pelatihan,
4) evaluasi pelatihan,
5) balance scorecard,
6) penetapan sasaran kinerja,
7) eksekusi kinerja,
8) penilaian kinerja,
9) talent management dan
10) pengembangan organisasi (OD).
Aktifitas keempat yang mesti dikuasai
adalah dalam hal maintaining yaitu aktifitas memelihara dan
mempertahankan karyawan supaya tetap engage di perusahaan. Aktifitas ini
meliputi
1) imbal jasa,
2) evaluasi jabatan,
3) struktur upah,
4) upah,
5) kesejahteraan,
6) penggajian,
7) dana pensiun,
8) jaminan sosial tenaga kerja,
9) hubungan industrial,
10) penyelesaian perselisihan hubungan
industrial dan
11) keselamatan & kesehatan kerja.
Menyadari akan kebutuhan sebagai
professional HR yang komperehensif dari hulu ke hilir maka seyogyanya
teman-teman praktisi HR, termasuk saya, terus mengupgrade kemampuan dan
pengalaman sebanyak-banyaknya untuk menjalankan perannya secara maksimal. Kebutuhan
hulu dalam hal ini adalah menguasaan dalam organization effectiveness
yang mau tidak mau dan suka tidak suka praktisi HR masuk ke dalam
wilayah-wilayah yang lebih strategis. Sedangkan kebutuhan hilir terkait dengan
prosedur atau administrasi HR yang bisa dijalankan secara efektif dan efisien
termasuk juga menampung keluhan-keluhan SDM di perusahaan.
Ya, inilah topik-topik yang harus masuk
ke otak para professional HR terlebih dahulu sehingga apapun yang kita lakukan
dalam praktek HR sesuai dengan kaidah-kaidah keilmuan meskipun nanti dalam
aplikasinya tetap akan tergantung dari kebutuhan dan kondisi perusahaan dan
inilah letak sisi “seni” dari manajemen SDM yang kreatif, inovatif, solutif dan
continuous improvement.
Akhirnya, selamat menyelami buku tebal nan
praktis ini demi meningkatkan kompetensi kita sebagai professional HR yang
sempurna yakni mahir secara knowledge/konsep dan cekatan & terampil secara
eksekusi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar