QUIZ 6
Pada saat ini suatu
organisasi dihadapkan dengan berbagai perubahan lingkungan yang terjadi pada
setiap saat. Perubahan lingkungan tersebut menjadi pembelajaran bagi suatu
organisasi untuk menyusun strategi-strategi usahanya, khususnya bagi perusahaan
yang akan bermain di pasar global. Perubahan yang tidak menentu pada saat ini
banyak perusahaan melakukan strategi aliansi guna menghindari resiko usaha dan
kelangkaan sumberdaya.
Jelaskan berbagai
bentuk strategi aliansi yang anda ketahui dan berikan contoh kasus nyatanya.
Keyword
: aliansi strategi
PENGERTIAN
ALIANSI
STRATEGIS, adalah hubungan formal antara dua atau lebih
kelompok untuk mencapai satu tujuan yang disepakati bersama ataupun memenuhi
bisnis kritis tertentu yang dibutuhkan masing-masing organisasi secara
independen.
Aliansi strategis pada umumnya terjadi pada
rentang waktu tertentu, selain itu pihak yang melakukan aliansi bukanlah
pesaing langsung, namun memiliki kesamaan produk atau layanan yang ditujukan
untuk target yang sama. Dengan melakukan aliansi, maka pihak-pihak yang terkait
haruslah menghasilkan sesuatu yang lebih baik melalui sebuah transaksi. Rekanan
dalam aliansi dapat memberikan peran dalam aliansi strategis dengan sumberdaya
seperti produk, saluran distribusi, kapabilitas manufaktur, pendanaan proyek,
pengetahuan, keahlian ataupun kekayaan intelektual. Dengan aliansi maka terjadi
kooperasi atau kolaborasi dengan tujuan muncul sinergi.
KEUNTUNGAN
ALIANSI STRATEGIS
Keuntungan aliansi
strategis antara lain:
1)
Memungkinkan partner untuk
konsentrasi pada aktivitas terbaik yang sesuai dengan kapabilitasny
2) Pembelajaran
dari partner dan pengembangan kompetensi yang mungkin untuk memperluas akses
pasar
3) Memperoleh
kecukupan sumber daya dan kompetensi yang sesuai agar organisasi dapat hidup.
PENGGUNAAN
ALIANSI STRATEGIS
Aliansi strategis
pada umumnya digunakan perusahaan untuk:
1)
Mengurangi biaya melalui skala ekonomi
atau pengingkatan pengetahuan
2) Meningkatkan
akses pada teknologi baru
3) Melakukan
perbaikan posisi terhadap pesaingMemasuki pasar baru
4) Mengurangi
waktu siklus produk
5) Memperbaiki
usaha-usaha riset dan pengembangan
6) Memperbaiki
kualitas
PERENCANAAN
ALIANSI YANG BERHASIL
Pemikiran mendalam
tentang struktur dan rincian bagaimana aliansi akan dikelola perlu mempertimbangkan
hal berikut dalam perencanaan proses aliansi. Korporasi terlebih dahulu
mendefinisikan outcome yang diharapkan melalui hubungan aliansi strategis dan
menentukan elemen-elemen apa saja yang dapat disediakan oleh masing-masing
pihak dan keuntungan yang akan diperoleh. Korporasi juga perlu terlebih dahulu
melakukan proteksi atas berbagai hak kekayaan intelektual (HAKI) melalui
kesepakatan dan perjanjian legal. Korporasi juga harus sejak awal menentukan
pada layanan atau produk apa yang akan dijalankan. Setelah beberapa kajian
tersebut dilakukan, proses pembentukan aliansi strategis dapat melalui tahapan
berikut:
1.
Pengembangan Strategi
2.
Penilaian Rekanan
3.
Negosiasi Kontrak
4. Operasionalisasi
Aliansi
5.
Pemutusan Aliansi
TIPE
ALIANSI STRATEGIS
Ada empat tipe aliansi
strategi, yaitu:
1.
Joint venture adalah aliansi
strategis dimana dua atau lebih perusahaan menciptakan perusahaan yang
independen dan legal untuk saling berbagi sumber daya dan kapabilitas dengan
mengkombinasikan sebagian aktiva mereka untuk mengembangkan keunggulan bersaing
2.
Equity strategic alliance adalah
aliansi strategis dimana dua atau lebih perusahaan memiliki persentase
kepemilikan yang dapat berbeda dalam perusahaan yang dibentuk bersama namun
mengkombinasikan semua sumber daya dan kapabilitas untuk mengembangkan
keunggulan bersaing.
3.
Nonequity strategic alliance adalah
aliansi strategis dimana dua atau lebih perusahaan memiliki hubungan
kontraktual untuk menggunakan sebagian sumber daya dan kapabilitas unik tanpa
berbagi ekuitas untuk mengembangkan keunggulan bersaing.
4. Global
Strategic Alliances adalah kerjasama secara partnerships antara dua atau lebih
perusahaan lintas negara dan lintas industri.
ALASAN
ALIANSI STRATEGIS
1.
Pasar (Siklus Lambat)
Alasannya :
1) Memperoleh
akses ke pasar yang terbatas.
2) Mendirikan
waralaba di sebuah pasar yang baru.
3) Mempertahankan
stabilitas pasar.
2. Siklus
Standar
Alasannya:
1) Mendapatkan
kekuatan pasar.
2) Mendapatkan
akses ke sumber daya komplementer.
3) Mengatasi
hambatan-hambatan dalam perdagangan.
4) Memenuhi
tantangan persaingan dari pesaing-pesaing lainnya.
5) Mengelompokkan
sumber daya untuk proyek-proyek modal yang sangat besar.
6) Mempelajari
teknik-teknik bisnis baru.
3. Siklus Cepat
Alasannya :
1) Mempercepat
pengembangan produk atau jasa baru.
2) Mempercepat
masuk ke pasar yang baru.
3) Mempertahankan
kepemimpinan pasar.
4) Membentuk
suatu standar teknologi industri.
5) Berbagi
biaya riset dan pengembangan yang berisiko.
6) Mengatasi
ketidakpastian.
STRATEGI
ALIANSI TINGKAT BISNIS
1.
Aliansi Komplementer. Dirancang
untuk mengambil keunggulan dari peluang-peluang pasar dengan mengkombinasikan
aktiva-aktiva dari perusahaan-perusahaan yang menjadi mitra dengan cara-cara
yang saling melengkapi untuk menciptakan nilai baru.
1)
Aliansi Strategis Komplementer
Vertikal.
2)
Aliansi Komplementer Horisontal.
2.
Strategi Pengurangan Persaingan.
Dalam banyaknya persaingan, banyak perusahaan berusaha untuk menghindar dari
persaingan yang merusak atau berlebihan. Salah satunya adalah dengan kolusi
implisit atau toleransi mutual.
3.
Strategi Tanggapan Persaingan.
Perusahaan menggabungkan kekuatan untuk merespon tindakan stratejik pesaing
lain.
4. trategi
Pengurangan Ketidakpastian. Aliansi strategis juga digunakan untuk
mempertahankan diri dari risiko dan ketidakpastian khususnya dalam pasar-pasar
siklus cepat.
STRATEGI
ALIANSI TINGKAT PERUSAHAAN
Dirancang untuk
memfasilitasi diversifikasi pasar dan/atau produk.
1.
Aliansi Strategis Diversifikasi.
Memungkinkan suatu perusahaan untuk memperluas ke produk atau wilayah pasar
baru tanpa melakukan merger atau akuisisi
2.
Aliansi Strategis Sinergistik.
Menciptakan ruang lingkup ekonomi bersama antara dua atau lebih perusahaan.
3.
Waralaba. Merupakan salah satu
alternatif dalam diversifikasi yang merupakan strategi kerja sama berdasarkan
relasi kontraktual.
STRATEGI
ALIANSI INTERNASIONAL
Alasan menggunakan
aliansi internasional :
1.
Perusahaan multinasional memiliki
kinerja yang lebih baik daripada perusahaan yang hanya beroperasi secara
domestik saja
2.
Peluang-peluang untuk tumbuh melalui
akuisisi atau aliansi terbatas dalam negara asal perusahaan tersebut
3.
Kebijakan pemerintah
4. Membantu
sebuah perusahaan yang mentransformasi dirinya sendiri dalam kondisi-kondisi
lingkungan yang berubah dengan cepat
STRATEGI
ALIANSI JARINGAN KERJA
Jenis strategi
jaringan kerja antara lain:
1.
Jaringan Aliansi Stabil. Memiliki
siklus pasar dan permintaan yang mudah diprediksi.
2.
Jaringan Aliansi Dinamis. Basis
dalam penggunaan strategi jaringan dalam industri dimana inovasi teknologi
cepat diperkenalkan secara berkala.
3.
Jaringan Aliansi Internal. Dibentuk
dalam sebuah perusahaan yang memfasilitasi koordinasi produk dan keragaman
global.
CONTOH
ALIANSI
Perusahaan yang
telah melakukan aliansi antara lain GE/SNECMA; Fuji Xerox Co., Ltd.; AIZA-Cibe
Geigy; NUMMI; Dell dan EMC; Aliansi Dexa Medica dengan GlaxoSmithKline dan
dengan Alpharma dan Indofarma; PT Kalbe Farma Tbk dengan PT Enseval dan PT
Dankos Laboratories Tbk,; Bank Muamalat dengan PT Pos dan BCA; Mitsubishi
dengan DaimlerCrysler; Renault dan Nissan; Star Alliance; dan lain-lain.
Penerapan Aliansi Strategi di Indonesia, contohnya yang telah
dilakukan Bank Muamalat:
Yang dilakukan Bank
Muamalat adalah melakukan aliansi strategis dengan seluruh jaraingan kantor pos
di Indonesia ketika meluncurkan dan menjual produk Shar-E. Dengan berbagai
kemudahan dan jaringan yang luas sampai ke tingkat kelurahan, maka aliansi
strategis dengan kantor pos menjadi solusi ampuh dalam meningkatkan pasar
perbankan syariah di Indonesia.
Memang, Shar-E Card
ditujukan untuk menjadi brand yang dapat digunakan oleh mitra aliansi Bank
Muamalat. Baik mitra yang berupa bank maupun lembaga keuangan lainnya. Misalnya
Shar-E Pegadaian, multi finance, maupun bank-bank konvensional yang ingin
mengelola dana nasabahnya secara syariah tanpa harus membuka unit syariah,
melainkan cukup dengan beraliansi dengan Bank Muamalat. Selain itu, dengan
berbagai kemudahan dan jaringan yang luas, karena bekerjasama dengan kantor pos
di seluruh daerah di Indonesia, maka produk Shar-E akan bisa meningkatkan
loyalitas nasabah Bank Muamalat.
Agar loyalitas nasabahnya
terus meningkat dan sustainable, Bank Muamalat juga berusaha untuk selalu
memberikan berbagai kemudahan. Misalnya dengan memberikan kemudahan kepada
pemegang kartu Shar-E sehingga dapat mengaktivasi nomor rekening pada kartu
tersebut dan memiliki nomor rekening di Bank Muamalat. Dengan kemudahaan
tersebut, pengguna Shar-E juga dapat mengakses seluruh Debit BCA dan memperoleh
akses penarikan tunai secara halal dan free of charge pada seluruh ATM BCA dan
ATM Bersama.
Hal ini sangat
cerdas dilakukan Bank Muamalat mengingat tanpa perlu mengeluarkan investasi
yang besar untuk membuka cabang-cabang yang banyak dan mengadakan mesin-mesin
ATM, Bank Muamalat telah berhasil menjangkau masyarakat sampai tingkat
kelurahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar