FORUM
Minggu - 3
1.
Bisnis dan keluarga mempunyai tujuan yang berbeda . Keluarga adalah perawatan
dan pengasuhan anggota keluarga, sedangkan bisnis adalah kegiatan produksi dan distribusi
barang dan atau jasa. Bagaimana penilaian anda secara komprehensif tentang
aspek-aspek positip dan negatif bisnis keluarga tersebut?
2.
Bagaimana pandangan anda tentang perkembangan bisnis waralaba yang tumbuh
"menjamur" di Indonesia?
JAWAB
FORUM
1. ASPEK
– ASPEK POSITIF DAN NEGATIF BISNIS KELUARGA.
KUNCI
: Bisnis,
Bisnis Keluarga, Aspek Positif, Aspek Negatif
PENGERTIAN BISNIS, adalah suatu
organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya,
untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris
business, dari kata dasar busy yang
berarti "sibuk" dalam konteks individu, komunitas, ataupun
masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang
mendatangkan keuntungan.
BISNIS KELUARGA, adalah sebuah
perusahaan yang dimiliki, dikontrol, dan dijalankan oleh anggota sebuah atau
beberapa keluarga. Meskipun demikian, bukan berarti bahwa semua pekerja dalam
perusahaan harus merupakan anggota keluarga. (Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas)
Batasan lain tentang perusahaan BISNIS KELUARGA diberikan
oleh John L. Ward dan Craig E. Arnoff. Menurutnya, suatu perusahaan dinamakan
perusahaan keluarga apabila terdiri dari dua atau lebih anggota keluarga yang
mengawasi keuangan perusahaan. Sedangkan menurut Robert G. Donnelley dalam
bukunya “The Family Business” suatu organisasi dinamakan perusahaan keluarga
apabila paling sedikit ada keterlibatan dua generasi dalam keluarga itu dan
mereka mempengaruhi kebijakan perusahaan.
Bentuk-Bentuk
Bisnis Keluarga
Efektif atau tidaknya peran keluarga dalam
perusahaan dapat dilihat dari ketiga bentuk bisnis keluarga berikut Karakter
dari ketiga bentuk ini tidak sama. yaitu;
1) Family owned business (FOB). Pada bentuk FOB keluarga hanya sebagai
shareholder, pengelolaan perusahaan diserahkan kepada eksekutif profesional
dari luar lingkungan keluarga, dan saudara yang lain tidak ikut mengendalikan
perusahaan.
2)
Family
business (FB). Pada FB, keluarga bertindak sebagai shareholder juga
mengurus perusahaan artinya perusahaan dimiliki dan dikelola oleh anggota
keluarga pendiri.
3) Business family (BF). Bentuk perusahaan BF
keluarga sebagai pemilik perusahaan cenderung menekankan pada hubungan
kekerabatan saja.
Dalam membangun bisnis bersama keluarga atau
pasangan terlebih dahulu harus jelas mendefinisikan bentuk usaha keluarga
tersebut, yaitu family business atau business family.
Kedua bentuk bisnis itu berbeda, FB lebih menekankan pada profesionalitas dari keluarga
yang mengoperasikan atau profesional yang bekerja di perusahaan itu. Sedangkan BF, menekankan pada hubungan kekeluargaan.
Walaupun bisnis dikelola bersama keluarga, perusahaan tetap harus menerapkan
prinsip good corporate governance (tata kelola perusahaan yang baik).
Seiring dengan tumbuh dan berkembangnya perusahaan,
tidak jarang perusahaan keluarga “berubah bentuk” dari FB menjadi FOB.
misalnya: Salim Group, Lippo, Bakrie
Group, Ciputra, dan lain-lain. Apapun bentuk atau golongan bisnis keluarga yang
dipilih, keluarga harus mampu mengatasi sejumlah masalah yang sering timbul,
antara lain soal kepemimpinan, konflik, suksesi, transparansi, kompetisi dan
budaya perusahaan.
Motivasi orang
untuk membuka bisnis bersama keluarga bermacam-macam, ada yang menginginkan bisnis keluarga sebagai sumber
penghasilan utama, sementara yang lain hanya untuk sampingan, penyaluran minat
dan hobi saja, atau meneruskan usaha keluarga.
ASPEK POSITIF BISNIS KELUARGA, Banyak
keuntungan timbul dari komitmen yang luar biasa dari karyawan keluarga untuk
perusahaan karena kinerjanya memiliki efek mendalam pada keluarga, keuangan dan
sebaliknya. adanya kepercayaan yang tidak didapatkan dari bisnis yang tidak
berorientasi pada keluarga. Karena adanya kepercayaan dan hubungan keluarga
inilah, anggota keluarga bisa bekerja lebih giat dan tidak membutuhkan kontrak
legal dan permasalahan lain yang berkaitan dengan karyawan. Keuntungan lain
adalah, terlepas dari banyaknya argumen, keluarga memiliki kecenderungan untuk
tetap bersatu dalam masa-masa sulit. Hal ini disebabkan karena setiap anggota
memiliki pemahaman yang lebih terhadap anggota keluarga yang lain, dan memiliki
argumen, kerja sama, dan pengalaman negatif bersama-sama.
ASPEK NEGATIF BISNIS KELUARGA, dapat menghadapi
komplikasi parah, termasuk konflik bisnis yang mampu menciptakan masalah dalam
kehidupan pribadi pengusaha itu.
Dari
masalah-masalah yang sering muncul dalam bisnis keluarga, terutama masalah
profesionalisme, akhirnya muncul mitos, “generasi pertama membangun, generasi kedua menikmati, dan
generasi ketiga menghancurkan”. Dan,
masalah kepemimpinan dalam perusahaan keluarga, masalah konflik yang sering
terjadi dalam bisnis keluarga, suksesi, kompetensi, dan budaya dalam perusahaan
keluarga sebagai tawaran paradigma baru dalam bisnis keluarga. Semua ini tidak
lain sebagai counter attack terhadap
mitos: “generasi pertama membangun, generasi kedua menikmati, dan generasi ketiga menghancurkan”.
SARAN, JIKA
MENEKUNI BISNIS KELUARGA, KELOLAH
MANAJEMEN SECARA TERBUKA, MENGUTAMAKAN KOMUNIKASI, DAN LAKUKAN PEMBINAAN
REGENARASI SEBELUM MEREKRUT.
2.
1. Forum
Minggu-3 tentang BK dan Franchising
Selamat
siang Bpk. Havidz Aima dan juga rekan-rekan semua,
Perkenankan
saya memberikan pendapat dan penilaian mengenai Bisnis Keluarga dan Bisnis
Waralaba.
1. Bagaimana penilaian anda secara komprehensif tentang aspek-aspek
positip dan negatif bisnis keluarga tersebut?
Penunjukan
anggota keluarga untuk mengelola perusahaan biasanya berdasar atas pertimbangan
kekerabatan yang sifatnya sangat subyektif. Di Indonesia sendiri, banyak
perusahaan keluarga yang hilang peredarannya ketika ditangani oleh generasi
kedua. Sentra batik di Laweyan Solo, sekarang tinggal kenangan yang hanya
menyisakan satu dua pengusaha. PT Mantrust yang pernah gilang gemilang merajai
agro bisnis sekarang tinggal namanya seiring dengan meninggalnya Teguh
Sutantyo, sang pendiri. PT Pardedetex dengan gurita bisnisnya kini tinggal
puing-puingnya setelah wafatnya Pardede.
Disisi
lain, PT Gudang Garam karena memiliki Rahman Halim sebagai pewaris tahta
kerjaan rokok Gudang Garam. Hanya menjadi masalah lantaran orang macam Rahman
Halim, hanya sedikit yang lahir di bumi ini, terutama lagi bumi Indonesia.
Generasi pewaris tahta kerajaan bisnis banyak yang tinggal enaknya sehingga
terlena keenakan dan gagal membawa bahtera kerajaan bisnis. Orang-orang
profesional masih dianggap sebagai orang luar yang tidak mengetahui seluk beluk
perusahaan.
Perusahaan
keluarga mempunyai sisi positif dan negatif. Sisi positifnya adalah komitmen
yang tinggi, serta interdepedensi yang juga tinggi. Komitmen yang tinggi
terhadap perusahaan, merupakan “kelebihan” anggota keluarga yang sulit
tertandingi oleh para profesional. Rasa memiliki (sense of belonging) anggota
keluarga sangat tinggi, karena secara riil mereka memang pemilik perusahaan.
Namun hal ini dapat menjadi bumerang ketika rasa memiliki ini mengkristal dan
menjelma menjadi subyektifitas, yang dapat mengurangi akurasi dalam pengambilan
keputusan.
Perusahaan
keluarga, bukanlah sesuatu yang buruk. Demikian juga menempatkan anggota
keluarga dalam posisi kunci. Yang harus dipertimbangkan adalah pertanyaan dasar
untuk menopang eksistensi perusahaan keluarga.
· Pertama,
apakah dalam perusahaan telah ditetapkan rambu-rambu dalam pengelolaan
perusahaan (atau dalam kata lain telah dijalankan profesionalisme).
· Kedua,
apakah anggota keluarga itu mempunyai kemauan untuk menjalankan rambu-rambu
yang telah ditetapkan.
2. Bagaimana pandangan anda tentang perkembangan bisnis waralaba
yang tumbuh "menjamur" di Indonesia?
Membeli
waralaba adalah cara cerdas memiliki bisnis dengan risiko yang lebih kecil.
Proses trial dan eror saat menemukan pola dan sistem bisnis yang pas
tidak perlu dialami sehingga lebih cepat sebuah bisnis memperoleh keuntungan.
Berdasarkan penelitian, tingkat keberhasilan bisnis waralaba mencapai 75
persen, lebih besar dibanding memulai bisnis dari nol yaitu sebesar 60 peresen.
Oleh
karena itu, peluang bisnis waralaba sangat potensial apalagi bagi anda sebagai
pemula. Lebih baik anda belajar bisnis dengan membeli waralaba yang memiliki
beberapa keuntungan daripada anda memulai bisnis sendiri dari nol. Perkembangan
bisnis waralaba di tanah air saat ini semakin pesat jika dahulu hanya
didominasi perusahaan waralaba asing saja maka saat ini perusahaan lokal kita
juga menunjukan kekuatan bisnis waralabanya , jika dulu kita hanya mengenal
beberapa fast food asing maka sekarang banyak juga kita jumpai bisnis fast food
yang berasal dari dalam negeri yang menjalankan bisnisnya dengan konsep
waralaba bahkan ada beberapa bisnis waralaba yang mengusung makanan tradisional bahkan
mengembangkan bisnisnya dibeberapa negara , jika saja anda berkesempatan untuk
datang pada saat pameran waralaba maka banyak kita jumpai beberapa bisnis lokal
yang baru bermunculan baik dari industri makanan , jasa pendidikan maupun
otomotif dengan semakin tingginya perkembangan bisnis waralaba ditanah air
diharapkan dapat membantu pemerintah dalam menciptakan lapangan pekerjaan dan
pendapat negara melalui pajak yang dibayarkan para pelaku bisnis waralaba di
tanah air.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar