Forum
Minggu-5 Show parent | Reply
Picture of Machniar (55115120185)
Re: Forum Minggu-5
by Machniar (55115120185) - Tuesday, 27 September 2016, 1:19 PM
Yth,
Pak Havidz Aima dan rekan-rekan, saya menjelaskan forum ini dari beberapa
sumber data
Keywork
: Kreativitas, Inovasi, ,
KREATIVITAS,
atau
creativity adalah sebuah istilah yang dicetuskan oleh Alfred North Whitehead
untuk menunjukan suatu daya di alam semesta yang memungkinkan hadirnya entitas
aktual yang baru berdasarkan entitas aktual-entitas aktual yang lain
· Kreativitas adalah prinsip kebaruan,
novelty.,Daya kebaruan inilah yang memperlihatkan adanya beragam entitas aktual
yang ada di alam semesta
· Dalam proses menjadi, kreativitas
mutlak ada, jika tidak ada kreativitas, maka tidak ada proses.
· Kreativitas bukanlah entitas actual,
Kreativitas adalah daya yang niscaya ada dalam proses karena adanya etintas aktual
yang baru.
· Oleh karena itu kreativitas dalam
filsafat proses tidak memiliki karakter yang terlepas dari entitas aktual yang
memberikan wujud pada daya ciptanya.
· Memahami kreativitas tidak terlepas
dari pemahaman atas perwujudan entitas aktual..[4] (Sumber, Dari Wikipedia
bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas)
Menurut
Kuncono (2008), kreativitas adalah kemampuan mental dan berbagai jenis
keterampilan khas manusia yang dapat melahirkan pengungkapan yang unik,
berbeda, orisinal, baru, indah efisien, tepat sasaran, dan tepat guna
Kreativitas
merupakan sebuah proses yang dapat dikembangkan dan ditingkatkan. Namun,
kemampuan ini berbeda dari satu orang terhadap orang lainnya. Kemampuan dan
bakat merupakan dasarnya,tetapi pengetahuan dari lingkungannya dapat juga
mempengaruhi kreativitas seseorang
INOVASI,
Inovasi
adalah keberhasilan sosial dan ekonomi berkat diperkenalannya atau ditemukannya
cara-cara baru atau kombinasi baru dari
cara-cara lama dalam mentransformasi input menjadi output sedemikian rupa
sehingga berhasil menciptakan perubahan besar ata perubahan drastic dalam
hubungan antara nilai guna atau nilai manfaat(yang dipersepsikan oleh konsumen
dan/atau pengguna ) dan nilai moneter atau harga.
Pertama,
urgeni penting inovasi pada dunia dewasa
ini dan masa mendatang; proses penciptaan nilai seharunya dilakukan
dengan lebih banyak melbatkan konsumen dan/atau penguna, bukan sebagai Konsumen
dan/atau pengguna melainkan sebagai kotributor.
Kedua,
kreativitas harus menjadi preokupsi manajemen puncak dalam memimpin bisnis
dewasa ini dan masa mendatang dan unt ini organisasi membutuhkan pergeseran
gaya memimpin dan memanajemen (inovasi dibangun dengan reativitas sebagai salah
satu pilar penting).
Ketiga,
praktik manajemen perlu dirancang sebagai prakti professional dengan kode etik
yang menunjang profesi manajer dalam
proses penciptaan nilai tidak saja bagi
organisasi tetapi juga, dan lebih penting lagi, bagi masayrakat
(society).Inovasi menurut Goman (1991) merupakan penerapan secara praktis
gagasan kreatif.
INOVASI
TERCIPTA KARENA ADANYA KREATIVITAS YANG TINGGI.
Inovasi
bukan hanya tentang ide yang cemerlang tetapi juga membuat ide tersebut menjadi
nyata karena tidak peduli seberapa bagus ide kita jika tidak dapat mengubahnya
menjadi sebuah perubahan yang praktis. Sehingga dapat dibuat rumus dasar
tentang inovasi :
Inovasi =
ide + Implementasi
Jadi
kemampuan mewujudkan suatu ide baru itulah hakikatnya KREATIVITAS, sedangkan
penerapan praktis dari ide yang kreatif itulah hakikatnya INOVASI, pengenalan
dan penerapannya dengan sengaja, proses produk dan prossedur yang baru pada
unit yuang menerapkannya, yang dirancang untuk memberikan keuntungan bagi
individu, kelompok dan organisasi secara luas.
Yang
sangat penting kita pahami Mengapa Kita berinovasi, padahal inovasi selalu
melibatkan resiko, Apa yang harus kita ubah, dan kita harus memahami opsi
untuik inovasi sebelum kita dapat membuat keputusan dimana harus melakukan
inovasi serta bagaim,ana kita dapat mewujudkan inovasi.
Dalam
memahami dan menjawab tentang pentingnya inovasi kita perlu memperhatikan
kiat-kiat khusus melakukan inovasi.
Hasil
riset membuktikan yang dilakuka oleh ARMOUD De MEYER dan SAM GANG yang
dipublikasikan dalam buku INSPIRE to INNOVATE (2005) menguak factor-faktor yang
menghambat jalannya inovasi di ASIA. Mereka berdua melakukan riset tentang
Manajemen inovasi dalam dua tahap yakni factor penghalang inovasi dan
prinsip-prinsip inovasi.
Adapun
factor penghalang inovasi adalah :
1) Kelangkaan Sumber daya Manusia untuk
inovasi, pola piker lebih menekankan pada efisiensi penciptaan nilai baru,
berpikir berorientasi pada produk sehingga menghasilkan produk tingkat kualitas
rendah. Sedangkan untuk menciptakan nilai tinggi menuntut perubahan aturan main,
perubahan model bisnis yaitu mengubah secara konsisten target konsumen, nilai
yang diberikan kepada konsumen. Bagaimana m,enciptakan nilai guna untuk
konsumen.
2) Pasar yang merangsang inovasi secara
geografis berjarak jauh secara kultural berbeda. Sedikit pengetahuan tentang
bagaimana membangun merk, mengembangkan saluran distribusi dan promosi yang
canggih. Jarak pembeli dan konsumen yang jauh, kurangnya pengetahuan tentang
pasar untuk mengembangkan produk, proses dan layanan terbarukan. Data pasar
kurang dan riset data pasar yang kurang akurat.
3)
Kebijakan industrial (pola pikir persaingan, pola pandang makro-industri),
kecenderungan mengkemaskan perusahaan-perusahaan public, perusahaan dan
pengusaha tertentu.
4) Organisasi memiliki budaya menolak inovasi
yang berkonsekuensi dari mentalitas keterbelakangan dan organisasi
hirarkis-birokratik yang menghambat kreativitas. Ini ditandai oleh perusahaan
di Asia budaya kekeluarga yang kuat sehingga menimbulkan rendahnya ragam
berfikir dan pengetahuan tidak produktif dan tidak inovatif. Adanya cap bahwa
barang-barang produk Asia hasil kerja karyawan barang murahan, biaya upah
murah, nilai kualitas barang rendah dan buruknya citra perusahaan Asia.
Penciptaan nilai rendah mendominasi pada kegiatan perdagangan.
5) Kekurangan penghargaan, membangun merk
sering diabaikan,. Kurangnya kemampuan mendesain yang baik dan rendahnya jumlah
paten yang diberikan kepada warga Asia serta rendahnya royalty dan pendapatan
lisensi yang diterima.
Contoh
kreativitas dan Inovasi bagi PNS Balai Diklat BNN ditemukan pada Diklat PIM IV
dan PIM III dalam Pelaksanaan Proyek Perubahan.
Pengembangan
media monitoring berbasis Website di Lingkungan BNN Pusat. Dalam rangka
reformasi birokrasi dan mewujudkan tata kelolah organisasi BNN yang baik
khususnya dalam bidang pelayanan informasi terhadap public, bagoian kehumasan
dituntut untuk lebih maksimal dan professional dalam menyajikan informasi
tentang kebijakan dan program Pemerintah yang factual, actual, akuntabel, dan
dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat.
Area
proyek perubahan atau inovasi , ide gagasannya dibutuhklan aplikasi yang
mempublikasikan/mengefisiensikan system penyampaian informasi di bagian Humas
BNN.
Adapun
manfaat dari inovasi tersebut adalah salah satunya Lebih efektif dan efisien
baik waktu dan biaya dalam penyampaian pemberitaan narkotika kepada internal
BNN maupun public, serta bermanfaat bagi para pemangku kepentingan khususnya di
satuan kerja BNN untuk wadah monitoring dan evaluasi program kinerja.
"kreativitas
dan Inovasi" tersebut telah terbukti secara empiris bahwa sebagai faktor
penentu utama dalam berbisnis, ini dibuktikan pada penelitian Agung Raharjo
Wibowo Kusumo Mahasiswa Program Studi Magister Manajemen Program Pasca Sarjana
Universitas Diponegoro Semarang, berjudul :
Analisis
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Inovasi Produk Untuk Meningkatkan Keunggulan
Bersaing Dan Kinerja Pemasaran (Studi Pada Industri Batik Skala Besar Dan
Sedang Di Kota Dan Kabupaten Pekalongan)
Beberapa
hal penting yang berhubungan dengan implikasi teoritis penelitian dapat
dijelaskan sebagai berikut :
1. Semakin tinggi orientasi pasar yang dilakukan
perusahaan akan semakin tinggi inovasi produk yang dapat dilakukan perusahaan,
dengan demikian orientasi pasar berpengaruh positif terhadap inovasi produk.
Hal tersebut secara empiris memperkuat penelitian sebelumnya yang menyatakan
bahwa orientasi pasar yang dilakukan perusahaan berpengaruh positif terhadap
inovasi produk yang dapat dihasilkan perusahaan (Slater dan Narver (1990), Jaworski
dan Kohli (1993), Wess dan Heide (1993), Bryan A. Lukas (2000)
2. Semakin tinggi orientasi teknologi yang
dilakukan perusahaan akan semakin tinggi inovasi produk yang dapat dilakukan
perusahaan, dengan demikian orientasi teknologi berpengaruh positif terhadap
inovasi produk. Hal tersebut secara empiris memperkuat penelitian sebelumnya
yang menyatakan bahwa orientasi teknologi yang dilakukan perusahaan berpengaruh
positif terhadap inovasi produk yang dapat dihasilkan perusahaan (Gatignon dan
Xuereb (1997), Wind dan Mahajan (1997), Voss dan Voss (2000 Li dan Calantone
(1998)).
3. Semakin tinggi inovasi produk yang
dilakukan perusahaan akan semakin tinggi keunggulan bersaing yang dimiliki oleh
perusahaan, dengan demikian inovasi produk berpengaruh positif terhadap
keunggulan bersaing. Hal tersebut secara empiris memperkuat penelitian
sebelumnya yang menyatakan bahwa inovasi
produk yang dilakukan perusahaan berpengaruh positif terhadap keunggulan
bersaing yang dimiliki oleh perusahaan Cooper (2000), Song dan Parry (1997),
Day dan Wensley (1988), Droge et. Al (1995), Colgate (1998), Homburg dan
Pflesser (2000).
4. Semakin tinggi keunggulan bersaing yang
dimiliki oleh perusahaan makasemakin tinggi kinerja pemasaran yang dicapai
perusahaan, dengan demikian keunggulan bersaing berpengaruh positif terhadap
kinerja pemasaran. Hal tersebut secara empiris memperkuat penelitian sebelumnya
yang menyatakan bahwa keunggulan bersaing yang dimiliki perusahaan berpengaruh
positif terhadap kinerja pemasaran perusahaan (Slater dan Narver (1995), Droge
et. Al (1995), Homburg dan Pflesser (2000).
Demikian
penjelasan saya, mohon koreksinya...tks
by
Havidz Aima (havidz.aima) - Monday, 26 September 2016, 11:55 AM
Forum
Minggu-5 tentang Kreativitas dan Inovasi
Forum
Minggu-5 tentang Kreativitas dan Inovasi
Kreativitas
dan Inovasi adalah faktor penentu utama untuk memulai, mengembangkan, dan
mempertahankan suatu bisnis. Jelaskan temuan-temuan anda di dalam dunia n yata
baik baik dalam bidang umum sehari-hari maupun khusus dalam bidang bisnis
tentang beberapa contoh "kreativitas dan Inovasi". Bagaimana pula
tanggapan anda bahwa "kreativitas dan Inovasi" tersebut telah
terbukti seca empiris bahwa sebagai faktor penentu utama dalam berbisnis.
Reply
Picture of Sukma Primana Dewi Alfian (55115110017)
Re: Forum Minggu-5
by Sukma Primana Dewi Alfian (55115110017) - Tuesday, 27
September 2016, 11:18 AM
Kreativitas merupakan sebuah proses yang dapat
dikembangkan dan ditingkatkan. Namun, kemampuan ini berbeda dari satu orang
terhadap orang lainnya. Kemampuan dan bakat merupakan dasarnya,tetapi
pengetahuan dari lingkungannya dapat juga mempengaruhi kreativitas seseorang.
Seharusnya
setiap manusia Wirausaha memiliki jiwa interpreneurship, hal ini didukung oleh
cara-cara berpikirnya yang kreatif. Pemikiran kreatif itu sendiri didukung oleh
dua hal, yaitu pengerahan daya imajinasi dan proses berpikir ilmiah. Dengan
pemikiran yang kreatif kita bisa memecahkan berbagai macam permasalahan.
Manusia
yang pesimis menganggap hidup ini hanya dipenuhi oleh penderitaan dan masalah
yang sulit diatasi, sedangkan manusia yang optimis memandang bahwa hidup ini
penuh dengan kesempatan dan kemungkinan untuk maju dan berhasil dalam hidup.
Manusia yang optimis mempunyai daya imajinasi yang positif yang dapat menolong
pemikiran yang kreatif. Keinginan, angan-angan, cita-cita, tujuan hidup,
masalah kehidupan, perbintangan, nasib, takdir, ataupun segala pengalaman diri
kita selama hidup ini dapat merangsang jiwa kita untuk berpikir kreatif. Untuk
itu kita hendaknya memiliki daya cipta yang dinamis.
Bisnis
saat ini berkembang pesat dan tidak hanya itu, banyak bisnis baru yang
bermunculan dan terkadang suatu ide kreatif kerap kali ditiru sehinnga
dibutuhkan suatu inovasi untuk dapat bertahan dalam suatu bisnis.
Inovasi
sebagai keberhasilan ekonomi berkat adanya pengenalan cara baru atau Kombinasi
baru dari cara-cara lama dalam mentransformasi input menjadi output (teknologi)
yang menghasilkan perubahaan besar atau drastis dalam perbandingan antara nilai
guna yang dipersepsikan oleh konsumen atau manfaat suatu produk (barang dan
/atau jasa ) dan harga yang ditetapkan oleh produsen.
Inovasi
manajemen didefinisikan sebagai perubahan cara manata kelola, dengan
meninggalkan prinsip, proses, dan praktik manajemen tradisional atau bentuk dan
desain organisasi tradisional-yang sudah tidak sesuai untuk memenuhi tuntutan
dan kebutuhan perusahaan serta pihak-pihak pemangku kepentingan (stakeholders)
yang berada diluar perusahaan (konsumen, pemasok, distributor, komunitas, dan
pemerintah.
Contoh
kreatifitas dan inovasi dalam bisnis yang saya ketahui yaitu Kesuksesan Hendy
bisnis KEBAB TURKI BABA RAFI. Hendy Setiono adalah founder sekaligus saat ini
menjabat sebagai presiden direktur PT. Baba Rafi Indonesia yang bergerak di
bisnis waralaba Kebab Turki Baba Rafi (KBTR) Indonesia dan beberapa produk
franchise lainnya.
Sebelum
memulai usaha ini di tahun 2003, beliau adalah seorang mahasiswa ITS Surabaya.
Baru di semester ke 2 ia mulai membuka usaha berjualan kebab, makanan khas
Timur Tengah. Ide ini ia dapat ketika mengunjungi orang tuanya di Qatar dengan
ongkos dari uang tabungannya untuk pergi kesana. Ternyata disana ia menjumpai
banyak orang yang menjual kebab di sepanjang jalan seperti halnya orang yang
berjualan bakso di Indonesia. “Begitu saya mencoba dan merasa cocok dengan
rasanya, saya terinspirasi untuk membawa makanan kebab ke Indonesia”.
Di awal ketika ia mencoba memulai usaha ini,
ia merasakan adanya tantangan yang cukup berat, dimana ia harus mampu
mengedukasi market yang ketika itu posisinya adalah jangankan mau beli kebab,
orang saja nggak kenal apa itu kebab.
Mengenai
harga jual kebab yang ditetapkan ketika itu juga hanya mengacu pada sekelumit
analisis sederhana saja karena pada saat itu beliau belum memiliki rumus pasti
dalam menentukan harga jual. Namun disadarinya bahwa semakin usaha ini
berjalan, semakin pentingnya pembuatan Harga Pokok Produksi (HPP) yang
berorientasi pada biaya produksi yang dikeluarkan.
Untuk
memulai usaha ini pada awalnya Hendy bermodalkan empat juta rupiah yang merupakan
pinjaman dari adik perempuannya, Hendy memulai usaha kebab dengan menggunakan
gerobak yang menyerupai gerobak roti bakar. Namun dalam perjalanannya, ternyata
semua tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Di tengah niatnya untuk membuktikan bahwa keputusannya
tepat, ia terus dihantui dengan kegagalan usaha, penolakan, kerugian, ada
counter yang harus ditutup, dll.
Namun
baginya, gagal adalah teman dari kesuksesan, tidak ada seorangpun yang sukses
tanpa pernah gagal, gagal bukanlah suatu hal yang menakutkan tetapi suatu
proses untuk menuju jalan kesuksesan. Ini dikatakannya karena sampai dengan
saat ini ia pernah membangun 14 usaha yang 8 diantaranya gagal tetapi
menurutnya ini adalah proses yang harus dipelajari, apa penyebab kegagalannya,
dimana letak kesalahannya, dan harus terus diperbaiki di kemudian hari agar
kita bisa menjadi lebih baik.
Dia
juga menambahkan pentingnya berinovasi, karena selama merintis bisnisnya ini,
ia juga terus berusaha melakukan inovasi-inovasi yang baru, baginya Inovasi
adalah adaptasi menuju perubahan, dan satu langkah lebih maju yang merupakan
kunci menghadapi kegagalan, “saat ini banyak orang yang latah dalam berbisnis
dengan konsep meniru, tentu yang seperti ini tidak bisa menjadi market leader”.
Diawal
perjalanan bisnisnya, ia benar-benar terus melatih mentalnya menjadi lebih
kuat. Berbagai kegagalan dan kesulitan yang dialaminya telah membentuk
mentalnya menjadi kuat. Dituturkannya bahwa di Eropa banyak orang yang
mentalnya kuat namun ide kreatif dalam berbisnis masih kurang.
Sementara
di Indonesia banyak orang yang memiliki ide kreatif dalam berbisnis, namun
tidak disertai daya juang yang tinggi. Sehingga ketika mengalami hambatan di
usaha dalam jangka pendek, mereka berhenti dan menganggap itu adalah akhir, padahal
seharusnya mereka harus terus berusaha dan berjuang.
Hal
yang harus dimiliki dalam suatu usaha yang sukses adalah mental yang kuat dari
para pelakunya, itu kuncinya” . Dalam jatuh bangun perjalanan bisnisnya, dan
berbekal ilmu manajemen dan pemasaran yang ditimba dari berbagai seminar,
setelah 4 tahun berjalan Kebab Turki Baba Rafi coba dikembangkan oleh Hendy
dalam bentuk waralaba.
Dan
strategi ini berhasil. Bisnis Hendy pun berkibar, ia berhasil mengembangkan
bisnisnya dengan membuka cabang sebanyak 100 gerai di 16 kota. Gerobak yang
tadinya hanya gerobak biasa, sekarang sudah berevolusi dengan menggunakan bahan
terbaik dan desain dengan warna yang menarik sehingga “eye catching” dan
menarik minat para pembeli untuk membeli kebab turki Baba Rafi. Bentuk usaha
pun sudah berubah menjadi PT Baba Rafi Indonesia.
Kini gerai kebab Baba Rafi telah mencapai 750
outlet yang tersebar di seluruh Indonesia, yang sebagian juga bekerjasama
dengan franchisee. Total jumlah karyawan Baba Rafi saat ini total semuanya
berjumlah 2400 orang ( karyawan tetap + dari supplier ). Dengan karyawan
sebanyak itu, beliau menjadi terpacu untuk melakukan semua hal yang terbaik
bagi kemajuan diri dan usahanya. Kebab Baba Rafi sudah meraup untung yaitu dari
750 gerai saat ini, setiap gerai menghasilkan profit bersih sebanyak 3 juta
rupiah perbulan. Maka Rp.3.000.000 X 750 gerai = 2,25 M keuntungan
perusahaannya per bulan.
Untuk berbisnis seseorang harus lebih dinamis,
berkreasi, kreatif dan mampu merealisasikan impian dengan daya juang yang
tinggi. Miliki mental yang kuat, itu sangat penting. Tidak mudah berhenti dan
menyerah di tengah jalan. Lalu milikilah inisiatif dan ambisi untuk berhasil
dengan tujuan memberi manfaat kepada orang lain, seperti contohnya membuka
lapangan kerja dan memberi inspirasi bagi orang lain untuk melakukan hal yang
sama.
Dari
cerita diatas dapat disimpulkan, bahwa ide kreatifnya adalah bagaimana membawa
kebab di TImur Tengah bisa menjadi suatu usaha yang dapat dijajakan di
sepanjang jalan seperti halnya orang yang berjualan bakso di Indonesia, menjadi
suatu ide yang tidak biasa. Ide kreatif tersebut dapat menjadi lahan usaha yang
mampu mendatangkan profit yang sangat besar.
Inovasi yang di berikan adalah, ide untuk membuat Kebab Baba Rafi
menjadi suatu usaha franchise yang memberi suatu nilai tambah bagi usahanya.
Suryana
(2009: 67) mengemukakan tiga faktor penyebab keberhasilan seorang wirausaha,
antara lain:
1. Kemampuan dan kemauan. Orang yang
memiliki kemampuan tetapi tidak memiliki kemauan dan orang yang memiliki
kemauan tetapi tidak memiliki kemampuan, keduanya tidak akan menjadi seorang
wirausaha yang sukses. Misalnya seseorang yang memiliki kemauan untuk membuka
toko tapi tidak memiliki kemampuan untuk mengelolanya, maka lama kelamaan
tokonya akan tutup. Begitu juga dengan orang yang memiliki kemampuan mengelola
usaha tetapi tidak memiliki kemauan untuk membuka usaha, maka selamanya orang
tersebut tidak pernah memiliki usaha.
2. Tekad yang kuat dan kerja keras. Orang
yang tidak memiliki tekad kuat tetapi mau bekerja keras dan orang yang tidak
mau bekerja keras tetapi memiliki tekad yang kuat, keduanya tidak akan menjadi
wirausahawan yang sukses.
3. Kesempatan dan peluang Mengenal peluang
yang ada dan berusaha meraihnya ketika ada kesempatan merupakan salah satu
faktor yang menentukan keberhasilan seorang wirausaha.
Dan
berdasar kisah diatas Kemampuan dan kemauan, Tekad yang kuat dan kerja keras,
dan Kesempatan Mengenal peluang telah terbukti secara empiris bahwa hal
tersebutlah yang menjadi faktor penentu utama dalam berbisnis.
Show parent | Reply
Picture of Bulkaniel Eka Putra (55115120101)
Re: Forum Minggu-5
by Bulkaniel Eka Putra (55115120101) - Tuesday, 27 September
2016, 11:31 PM
Yth,
Bapak Havidz Aima,
Berikut
penjelasan saya terkait topik yang dibahas pada forum ini:
1. Contoh kreatifitas dan inovasi dalam dunia
nyata:
a. Dalam bidang umum sehari-hari: mengolah
berbagai kerajinan dari sampah yang dapat
menjadi komoditas tinggi, seperti kardus bekas menjadi kreasi kotak
pensil, kotak tissu, dan kotak pesan. Berawal dari pemikiran yang cerdas,
menangkap dan menjalankan pemikiran tersebut sehingga menciptakan produk baru
yang bernilai dan bermanfaat. Dari kreatifitas lewat ide/pemikiran yang baru
menciptakan inovasi yang belum ada sebelumnya.
b. Dalam bidang bisnis: Pembuatan baju kaos
unik dengan kata-kata yang penuh motivasi. Dilihat sepintas produk tersebut
biasa saja, tetap dengan keunikan yang dimilki dengan kata-kata yang khas maka
hal tersbut menambah nilai jual terhadap produk tersebut. Contoh yang telah
berhasil dengan baik adalah kaos Joger Bali dan Dagadu Jogja.
2. Keberhasilan dari kedua produk kreatif dan
inovasi tersebut di poin nomor 1, berawal dari ide yang muncul yang kemudian
dimanfaatkan dengan baik. Dari hal yang terlihat kecil dan sepele, terbukti
mampu menghasilkan karya yang luar biasa unik dan bermanfaat serta memiliki
nilai jual. Hal tersebut sejalan dengan
pengertian kreatifitas yakni kemampuan untuk bertindak ataupun berpikir yang
melibatkan pemunculan gagasan atau konsep baru, atau hubungan baru antara gagasan
dan konsep yang sudah ada. Usaha untuk mewujudkan imajinasi atau ide-ide
kreatif tersebut yang kemudian melahirkan inovasi baru. Kratifitas dan inovasi
merupakan salah satu faktor penentu dalam pencapaian keberhasilan usaha/bisnis
yang dijalankan. Semakin up to date pergaulan dan wawasan yang kita miliki,
maka semakin banyak pula pemikiran-pemikiran baru yang muncul, yang kemudian
menghasilkan karya-karya baru yang luar biasa, sehingga dapat berdampak pada keberlangsungan bisnis
(sustainability).
Demikian
penjelasan saya Pak, terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar