Parasuraman, Zeithaml, dan
Berry (dalam Tjiptono, 1998:69) yang melalukan penelitian khusus terhadap
beberapa jenis pelayanan, mengidentifikasi sepuluh faktor utama yang menentukan
kualitas pelayanan, yakni :
1. Realibility, yang mencakup konsistensi kerja (performance) dan
kemampuan untuk dipercaya (dependability). Hal ini berarti perusahaan
memberikan pelayanannya secara tepat sejak awal (right the first time) dan
telah memenuhi janji (iklan)nya.
2.
Responsiveness, yaitu kemauan atau kesiapan para pegawai untuk
memberikan pelayanan yang dibutuhkan pelanggan.
3. Competence, artinya setiap pegawai perusahaan memiliki pengetahuan
dan ketrampilan yang dibutuhkan untuk dapat memberikan pelayanan tertentu.
4. Access, yaitu kemudahan untuk dihubungi atau ditemui, yang berarti
lokasi fasilitas pelayanan mudah dijangkau, waktu menunggu tidak terlalu lama,
saluran komunikasi mudah dihubungi.
5. Courtesy, yaitu sikap sopan santun, respek, perhatian, dan
keramahan dari para kontak personal perusahaan
6.
Communication, yaitu memberikan informasi yang dapat dipahami
pelanggan serta selalu mendengarkan saran dan keluhan pelanggan.
7. Credibility, yaitu jujur dan dapat dipercaya. Disini menyangkut
nama dan reputasi perusahaa, karakteristik pribadi, kontak personal, dan
interaksi dengan pelanggan.
8. Security, yaitu aman (secara fisik, finansial dan kerahasiaan)
dari bahaya, resiko atau keragu-raguan.
9. Understanding/knowing the customer, yaitu upaya untuk memahami
kebutuhan pelanggan.
10.Tangible, yaitu segala bukti
fisik seperti pegawai, fasilitas, peralatan, tampilan fisik dari pelayanan
misalnya kartu kredit plastik.
Namun dalam perkembangan
selanjutnya Parasuraman et al., (dalam Zeithaml dan Bitner (1996: 118) sampai
pada kesimpulan bahwa kesepuluh dimensi kualitas pelayanan di atas dirangkumkan
menjadi lima dimensi pokok yang terdiri dari reliability, responsiveness,
assurance (yang mencakup competence, courtesy, credibility, dan security),
empathy (yang mencakup access, communication dan understanding the customer),
serta tangible. Penjelasan kelima dimensi untuk menilai kualitas pelayanan
tersebut adalah :
1.
Tangibles (bukti fisik); meliputi fasilitas fisik, perlengkapan,
pegawai dan sarana komunikasi serta kendaraan operasional. Dengan demikian
bukti langsung/wujud merupakan satu indikator yang paling konkrit. Wujudnya
berupa segala fasilitas yang secara nyata dapat terlihat.
2. Reliability (kepercayaan); merupakan kemampuan memberikan
pelayanan yang dijanjikan dengan segera dan memuaskan. Menurut Lovelock, reliability
to perform the promised service dependably, this means doing it right, over a
period of time. Artinya, keandalan adalah kemampuan perusahaan untuk
menampilkan pelayanan yang dijanjikan secara tepat dan konsisten. Keandalan
dapat diartikan mengerjakan dengan benar sampai kurun waktu tertentu. Pemenuhan
janji pelayanan yang tepat dan memuaskan meliputi ketepatan waktu dan kecakapan
dalam menanggapi keluhan pelanggan serta pemberian pelayanan secara wajar dan
akurat.
3. Responsiveness (daya tanggap); yaitu sikap tanggap
pegawai dalam memberikan pelayanan yang dibutuhkan dan dapat menyelesaikan
dengan cepat. Kecepatan pelayanan yang diberikan merupakan sikap tanggap dari
petugas dalam pemberian pelayanan yang dibutuhkan. Sikap tanggap ini merupakan
suatu akibat akal dan pikiran yang ditunjukkan pada pelanggan.
4. Assurence (jaminan); mencakup pengetahuan, kemampuan,
kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki pegawai, bebas dari bahaya,
risiko dan keragu-raguan. Jaminan adalah upaya perlindungan yang disajikan
untuk masyarakat bagi warganya terhadap resiko yang apabila resiko itu terjadi
akan dapat mengakibatkan gangguan dalam struktur kehidupan yang normal.
5. Emphaty (empati); meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan,
komunikasi yang baik dan memahami kebutuhan pelanggan. Empati merupakan
individualized attention to customer. Empati adalah perhatian yang dilaksanakan
secara pribadi atau individu terhadap pelanggan dengan menempatkan dirinya pada
situasi pelanggan.
Sementara itu Vincent
(1997: 67) mengidentifikasi 10 dimensi untuk melihat kualitas pelayanan, yaitu:
ketepatan waktu pelayanan, akurasi layanan, kesopanan dan keramahan dalam
memberikan pelayanan, tanggung jawab, kelengkapan, kemudahan mendapat layanan,
variasi model layanan, layanan pribadi, kenyamanan dalam memperoleh layanan,
dan atribut pendukung lainnya seperti lingkungan, kebersihan, ruang tunggu, AC,
dan lain-lain.
Dari uraian di atas dapat disarikan bahwa kinerja pelayanan adalah hasil kerja yang dicapai oleh pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawabnya yang diukur berdasarkan indikator bukti fisik (tangible), keandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), dan empati (emphaty).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar